14. Itik Buruk Rupa

2.1K 532 65
                                    

VERSI LENGKAP SUDAH TERSEDIA DI KARYAKARSA


"Ana, aku akan bicara pada Bart untuk mempekerjakanmu lagi. Kau tidak perlu khawatir."

Ana tersenyum pada Cassie yang tengah menatapnya dengan lembut itu. Cassie sudah berbuat terlalu banyak untuknya. Bahkan meskipun Bart kembali menerimanya, sikap pria itu padanya pasti akan semakin buruk, dan ia tidak mau direndahkan oleh Bart.

Sejak awal, ia memang tidak pernah berharga di mata Bart, dan dengan kejadian kemarin, dia akan semakin tidak ada artinya. Pria itu hanya akan semakin semena-mena padanya.

Namun, dengan kejadian kemarin, Ana juga seakan mendapat kesempatan untuk keluar dari tempat itu, dan mencari pekerjaan pada orang yag lebih menghargainya. Jika masih ada yang mau mempekerjakan gadis kikuk sepertinya.

"Tidak perlu. Kau sudah banyak membantuku. Aku akan mencari pekerjaan paruh waktu lagi. Atau mungkin aku bisa hanya bekerja di rumah Beatrice. Gajinya cukup untuk membuatku bertahan hidup sementara ini."

Sebenarnya bekerja di rumah Beatrice saja juga bukan pilihan yang buruk, ia hanya perlu lebih menghemat lagi pengeluarannya agar pinjaman mahasiswanya bisa tetap terbayar dan selesai tepat waktu.

Akan tetapi, dengan kejadian kemarin, Ana ragu dirinya masih akan bekerja di rumah itu untuk waktu yang lama.

Justin sangat marah padanya, dan pria itu pasti sudah mengatakan sesuatu pada Adam dan Beatrice. Sesayang apapun dua orang tua itu padanya, dirinya tetaplah orang asing, dan mereka pasti akan lebih membela putranya. Ia mungkin juga akan kehilangan pekerjaan di rumah itu.

"Aku sungguh menyesal, Ana. Seharusnya..."

"Bukan salahmu. Kau tidak ada hubungan apapun dengan ini," tukas Ana cepat agar sahabatnya itu tidak semakin merasa bersalah.

Cassie memiliki kecenderungan untuk melindunginya saat ia sedang bekerja. Gadis itu akan berada dekat-dekat dengannya atau mengawasinya dari jarak yang tidak terlalu jauh hanya agar bisa membuat Ana tidak terlibat kekacauan yang ditimbulkannya sendiri.

Namun kemarin, restoran begitu ramai dan mereka semua sangat sibuk. Lagipula, Ana bukan anak kecil yang harus selalu diawasi meskipun kenyataannya seorang anak kecil akan jauh lebih mudah diawasi daripada dirinya. Ia memang hanya bisa menyusahkan. Terutama Cassie.

"Aku ingin berada di sini, tetapi Bart memintaku datang lebih pagi. Kau tahu, acara makan siang bisnis lagi." Cassie bangkit, dan memakai jaketnya.

Ana tersenyum. "Pergilah."

Mereka berpelukan sekilas sebelum Cassie keluar dari flat-nya. Ana menghela napas panjang, dan berbaring nyalang menatap langit-langit kamarnya, sepeninggal gadis itu.

Seandainya dirinya secantik Cassie, pasti semua ini akan lebih mudah baginya. Gadis cantik dan kikuk akan lebih mudah disukai daripada gadis biasa-biasa yang kikuk seperti dirinya. Tidak. Gadis cantik dan tidak kikuk akan jauh lebih mudah disukai.

Dulu, Ana juga sama seperti gadis-gadis lain. Ia bahkan termasuk gadis cilik yang gesit. Ia juga sangat pandai dalam kegiatan atletik. Ketika itu, bahkan ia sangat ingin menjadi atlet senam karena ia sangat menyukai senam.

Wajahnya mungkin biasa-biasa saja, tetapi jika ia memiliki prestasi, tentu ia akan menjadi murid populer. Saat itu, ia memang memiliki banyak teman.

Namun, apa yang ia mimpikan dan rencanakan tidak pernah terjadi. Ibunya menikah lagi dengan pria itu dan semua mimpi buruknya dimulai.

Semua siksaan yang diterimanya, juga kecelakaan yang membuat syarafnya terganggu dan ia menjadi pincang, membuat semua mimpinya hancur berantakan.

Ia tidak pernah bisa melakukan gerakan senam dengan benar lagi. Gurunya mulai sering marah-marah, teman-teman mulai membicarakannya, dan yah, dalam sekejap ia menjadi seekor itik buruk rupa yang terlupakan.

Cinta Duda Seksi & Pengasuh KikukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang