18. Mantan Istri Justin

2K 514 82
                                    

"Kau selalu tahu aku ingin kita tinggal bersama sejak dulu. Tidak usah merasa tidak enak."

Ana cemberut mendengar ucapan Cassie itu. Ia diusir dari flat-nya hanya karena telat membayar sewa satu hari, satu hari!, dan sekarang menumpang di flat milik Cassie untuk sementara.

Jika ada tempat lain yang bisa ia tuju, atau jika dirinya bisa mencari flat lain dengan harga murah segera setelah diusir, Ana tentu tidak akan menumpang seperti ini.

Sayangnya, flat dengan harga murah sangat langka di pusat kota seperti ini. Ia hanya memiliki sisa uang untuk bisa membayar setengah dari harga sewa yang rata-rata ditawarkan, dan mereka semua tidak ada yang mau menerima pembayaran setengah.

Memang ia belum lama menerima gaji dari Beatrice. Gaji yang dipercepat, kata Beatrice. Ia sudah menolaknya karena merasa belum genap satu bulan bekerja, tetapi Beatrice memaksa. Beatrice bahkan memberi beberapa dollar tambahan dari gaji yang pernah mereka sepakati.

Dari uang itu, dan juga sedikit simpanan yang masih ia miliki, Ana melunasi pinjaman mahasiswanya. Ana pikir, hidupnya akan jauh lebih tenang jika tidak memiliki pinjaman lagi, dan ia akan bisa membiayai hidupnya selama sebulan ini dan membayar sewa dari gajinya di restoran.

Sayangnya, bukannya gaji, Ana malah menerima pemecatan gara-gara peristiwa yang menimpa Justin. Harapannya untuk bisa membayar sewa flat tepat waktu pun musnah, dan akhirnya harus diusir seperti ini.

"Jika pacarmu datang kemari, dan melihat kau punya teman serumah yang sekikuk aku, mungkin ia akan menyuruhmu menjauh dariku."

Ia pernah dikenalkan dengan beberapa pacar Cassie, dan rata-rata dari pria itu memandangnya dengan hina. Terutama jika tahu jika kikuk dan agak pincang. Kebanyakan dari mereka menyuruh Cassie untuk menjauhinya karena tidak pantas bagi wanita secantik Cassie untuk berteman dengannya.

Jika itu terjadi, Cassie lebih memilih putus dengan pacarnya tersebut, dan Ana merasa sangat tidak enak karena telah menghancurkan hubungan cinta sahabatnya.

"Aku sudah putus dengan Eric! Dan aku sedang tidak menjalin hubungan dengan siapa-siapa jadi tutup mulutmu itu." Cassie mendelik marah padanya disambut kikikan Ana.

"Seharusnya kita tinggal bersama seperti ini sejak dulu, Ana. Apartemen ini terlalu besar untuk kutempati sendiri hingga kadang aku merasa takut," lanjut Cassie kemudian.

Berbeda dengan Ana, Cassie bukanlah gadis miskin seperti dirinya. Keluarganya tinggal di San Diego, dan mereka termasuk orang yang cukup berada. Jadi tidak heran jika apartemen yang Cassie tempati bukanlah apartemen kecil dan bobrok seperti miliknya.

"Setidaknya ijinkan aku membayar separuh biaya sewa bulanannya."

"Ayahku sudah membayar sewanya untuk dua tahun penuh. Tidak usah kau pikirkan."

Itu justru membuatnya merasa tidak enak lagi. Jika sampai ayah Cassie tahu ia menumpang secara gratis di rumah ini, mungkin pria itu juga akan menyuruh Cassie untuk menjauhinya.

"Ayahku tahu dan dia tidak keberatan, jadi hentikan semua pikiran konyolmu itu. Sarapan."

Cassie mengulurkan satu potong sandwich untuknya sebagai tanda bahwa perdebatan mereka telah selesai.

Ana mendesah kalah, kemudian menerima sandwich itu dan menggigitnya besar-besar.

"Kalau begitu," ucap Ana setelah menelan sandwich buatan Cassie yang rasanya tidak enak itu, "ijinkan aku memasak selama tinggal di sini. Aku sudah bilang kau payah untuk urusan dapur kan?"

Cassie terbahak dan melemparkan sisa sandwichnya ke piring, begitu juga Ana. Jika ada satu kekurangan Cassie, itu adalah bahwa gadis cantik itu sama sekali tidak berbakat di dapur. Bahkan sekedar untuk membuat sandwich.

Cinta Duda Seksi & Pengasuh KikukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang