•
•
_________________
Emperor's Archduke
__________________
•
•
Gemerlap senjata dan baju besi berpendar disepanjang matahari membiaskan cahaya emasnya dan juga ketika bulan berkilauan di kegelapan malam. Pada saat fajar naik diatas puncak perbatasan antara Neo Verona dan Raven, sisa-sisa terakhir arak-arakan besar telah menghilang dalam langit-langit rimbun pepohonan. Selama beberapa hari melintasi padang rumput luas dan belantara yang mengitari Crystal Lake, tentara Neostera berjalan mengikuti jalur bebatuan utama dengan panji-panji yang masih menyongsong angkasa.
Derap langkah serentak itu menggema dalam keheningan saat mereka membelah rimba dan melewati lembah diantara dua tebing yang tersinari cahaya keemasan. Pada waktu senja, sang kaisar bersama pangeran mahkota telah memimpin kesatria dan seluruh pasukan Neostera menginjakkan kaki mereka dikawasan medan perang, Bloodmist.
Padang Kabut darah itu membagi bagian tengah benua Auroria, membentang dari utara ke selatan sebagai wilayah demarkasi antara Neostera dan Wyvern. Batas pemisah perang yang berada dalam wilayah Neostera meliputi Raven serta bagian dari teluk Halcyona dan Rhadames. Keempat benteng pertahanan Neostera berada disepanjang medan peperangan itu.
Dan beberapa desa kecil didekatnya jelas rawan terkena dampak peperangan. Kondisi mereka teramat berbeda daripada daerah yang jauh dari peperangan. Dan tentu saja hal itu membuat Jaehyun harus berhati-hati dalam mempertimbangkan pergerakan dan strategi karena bisa saja perhitungannya yang salah akan membuat penduduk desa terluka.
Mengambil pelajaran dari kejadian yang sudah-sudah, Hawthorn yang berada tak jau dari Nocturne telah merasakannya. Untuk saat ini setidaknya Jaehyun hanya perlu memikirkan cara berperang tanpa mempertaruhkan penduduk daerah pinggiran karena ibu kota dan istana, ia yakin sudah aman sepenuhnya dengan perlindungan barrier Archpriest yang lebih kuat.
Sekarang tergantung bagaimana kaisar mengakhiri semuanya dan memperbaiki kerusakan Lagendia selama ini setelah kegelapan yang menghancurkan lenyap seutuhnya.
Setelah mereka melewati benteng penyokong kehidupan, arak-arakan itu membagi barisan, mereka mulai bergerak menuju benteng-benteng dimana mereka ditempatkan untuk mempersiapkan kekuatan tempur Neostera sepenuhnya sebelum kedua kekaisaran berhantaman di perang besar pada akhir musim gugur.
Pasukan yang dipimpin oleh Mark, dan Johnny mulai bergerak menuju benteng Valor. Sementara pasukan yang dipimpin oleh Taeil dan Guanlin mulai memisahkan diri dari arak-arakan, keduanya menuju arah yang berbeda. Taeil akan memimpin armada kekaisaran di Hermalte port yang berada di teluk Rhadames sementara Guanlin memimpin armada yang akan menjaga teluk Halcyona di Rhodan port. Sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Hyunjin juga segera menuju Hasla, dimana Eric telah menunggu mereka.
Sedangkan Jeno mengudara dengan menunggangi Draco, mengikuti pasukan yang dipimpin oleh Jaehyun serta Yuta disampingnya, mereka segera tiba di Celestia tak lama kemudian. Dan disinilah Jeno berada dibalkon memandang medan perang dengan Draco yang tertidur dengan melingkarkan tubuhnya disebelah sang pangeran mahkota Neostera.
Jeno termenung memandang bentangan tanah yang dipenuhi oleh kabut bahkan saat cakrawala baru saja dihiasi semburat jingga dan lembayung. Angannya mulai mengembara ketika bertanya pada dirinya sendiri, apakah ia benar-benar bisa menemukan jawaban dari semua perasaan yang bergumul didalam dirinya setelah perang usai, apakah ia menemukan apa yang ia cari setelah menjatuhkan musuhnya. Jeno larut dalam kebimbangannya hingga tak menyadari Jaehyun serta Yuta melangkah tanpa suara kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's Archduke | Nomin 🍁
Fanfiction🍁ONGOING 🍁 FOLLOW SEBELUM MEMBACA Empress Kaizer atau Archduke Alvarez? Sebuah cerita tentang takdir. NOMIN BXB MPREG Contain ⚠️ Trigger warning MISGENDERING