•
•
_________________
Emperor's Archduke
_________________
•
•
Bahkan ruangan pertemuan agung mendadak hening seketika dan mencekam karena aura mengintimidasi Jeno yang menakutkan. Jaemin hanya membiarkan Jeno menggenggam tangannya erat. Sang pangeran mahkota memandang semua bangsawan dengan iris obsidiannya yang tajam. Bahkan Minhyun langsung terdiam karena sadar jika Jeno bisa menjadi psikopat gila kalau pemuda itu mau. Dan tak ada yang bisa menghentikannya, toh kaisar dan permaisuri malah senang dengan upaya pengurangan bangsawan mengesalkan yang cari gara - gara.
Jeno lantas memandang Siyeon dengan tatapan antara kasihan, hina dan jijik. Tapi amarahnya lebih besar sekalipun dia tahu peran Siyeon disini hanya untuk membuat Jaemin melihat seberapa besar cinta dan perjuangannya. Entah ia harus memaki atau berterima kasih pada wanita itu. Yang jelas ia akan menyingkirkannya begitu Jaemin menyambut perasaannya. Jelas tantangan untuknya meluruskan kesalahpahaman antara dirinya dan Jaemin, tapi ia yakin dirinya bisa melakukannya. Dan bukan masalah besar bagi Jeno untuk sedikit membuat wanita yang telah merusak hidupnya dan Jaemin sedikit menderita. Yang berarti, Jeno bersumpah kalau dunia ini adalah neraka yang amat sangat nyata bagi wanita sesat itu.
"Kalau kalian punya nyali katakan betapa lancangnya kalian didepan wajahku sekarang. Sepertinya sejak aku terlalu sibuk memikirkan Nana Kaizerku, aku tidak lagi membunuh orang. Aku baru sadar sekarang, jelas aku bahagia bersamanya sampai - sampai melupakan manusia rendahan yang harus ku habisi. Bukankah kalian seharusnya berterima kasih pada calon istriku? Karena dia bisa mengendalikan emosi juga kegemaranku memengggal bedebah rendahan seperti kalian hah? Aku sudah diam akhir - akhir ini. Sepertinya terlalu banyak menghabiskan waktu bahagia dengan orang yang ku cintai membuat kalian mengira aku segan untuk menghabisi kalian semua dan kalian bisa merendahkanku. Lancang sekali kalian menantangku. Kalau seandainya aku tak berpikir kalian rakyatku juga aku bahkan tak akan ragu menghabisi semua fraksi bangsawan. Kalau Nana Kaizerku tidak mengampuni kalian setelah semua keburukan kalian terhadapnya, aku bisa saja membuat aula ini banjir darah sebab aku akan melakukan apapun yang calon istriku inginkan. Nana bagaimana menurutmu, sayang?"
Jaemin tersenyum miring. Seringainya tampak menggoda dimata Jeno ketika sang terkasih kini mengerling padanya. Sepertinya sang putri mahkota sedang merencanakan sesuatu. Jeno nyaris menggeram saat melihat Jaemin memandangnya dengan iris bulat yang berbinar hangat tapi setelahnya berkilat tajam. Ketika Jeno menangkupkan tangan Jaemin yang ia genggam dirahangnya, Jaemin pun terpaku memandang iris obsidian Jeno yang dalam dimana ia bisa melihat pantulan dirinya pada netra tajam namun menjerat itu dalam fantasi terliarnya. Kedua pasangan itu seakan menyalurkan perasaan posesi dan obsesi itu pada satu sama lain. Dan Jaemin memutus kontak mata itu beralih pada Siyeon yang melotot penuh amarah.
Haruskah ia tertawa sekarang.
Sedikit memberi pelajaran pada orang - orang tak tahu diri sepertinya menyenangkan.
"Yang Mulia, mereka adalah rakyat Neostera. Sebagai penguasa kita harus welas asih dan melindungi mereka walaupun mereka berniat menyakiti kita. Itu adalah apa yang harus dilakukan keluarga kekaisaran. Saya mempercayai mereka karena mereka sudah saya anggap sebagai keluarga saya. Semua orang yang yang berada di tanah Neostera adalah saudara saya. Saya berusaha menjadi yang terbaik, berusaha keras dan terpilih sebagai putri mahkota demi membuat kekaisaran berjaya. Saya paham sekali dengan ramalan itu tapi saya tetap bersikeras untuk membuat kekaisaran lebih baik karena saya menyayangi rakyat yang setia pada baginda, permaisuri dan anda. Tapi jika sudah begini......kalau rakyat ingin saya memberikan tahta pada lady Siyeon akan saya lakukan. Saya juga tahu jika saya tak pantas untuk tahta. Saya tak menginginkan tahta itu sesungguhnya jadi karena itu dulu saya ingin membatalkan pertunangan kita. Tapi anda membuat sumpah darah dengan saya. Saya tidak ingin semua orang semakin membenci saya jika anda menolak ramalan itu. Semua orang menganggap saya orang jahatnya. Selama ini saya diam karena rumor - rumor buruk tentang saya dan kebencian dari semua bangsawan tentang putri mahkota macam apa saya ini. Saya hanya ingin berada disisi anda...tapi agaknya memang saya tak pantas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's Archduke | Nomin 🍁
Fanfic🍁ONGOING 🍁 FOLLOW SEBELUM MEMBACA Empress Kaizer atau Archduke Alvarez? Sebuah cerita tentang takdir. NOMIN BXB MPREG Contain ⚠️ Trigger warning MISGENDERING