🍁 Chapter 56 : Ardor 🍁

16.5K 1.5K 722
                                    

____________________

Emperor's Archduke

____________________

Rasanya beberapa waktu telah terlewati. Detik berganti menit, menit menjadi jam, jam menjadi hari, hari menjadi minggu dan minggu menjadi bulan. Begitu lamanya waktu berjalan hingga Jaemin tak ingat lagi apa yang ia lakukan selain menunggu dan merenung. Hatinya masih sama dan sekalipun bibirnya mencoba menyangkal tapi hatinya berusaha untuk mengutarakan. Semua itu terlalu jelas, siapa lagi jika bukan sang pangeran mahkota Neostera yang membuatnya harus meminum pil pahit setiap malamnya jika tak ingin terus terjaga dan sepanjang malam terus merasakan cemas dan begitu banyak pikiran buruk menyergap kepalanya tentang Jeno.

Bagaimana jika Jeno terluka, apakah Jeno makan dengan baik dan apakah Jeno tidur dengan nyenyak. Lalu nantinya Jaemin akan terus gelisah dan kalut memikirkan betapa berbahayanya daerah perbatasan dan kemungkinan - kemungkinan yang ia takutkan akan terjadi pada Jeno. Bukannya Jaemin ingin menjadi perawan yang uring - uringan ditiggal kekasih. Bukan begitu. Dia sendiri tak ingin seperti ini karena itu dia harus meminum pil tidur supaya setidaknya dia bisa berhenti memikirkan Jeno. Dan dia luar biasa kesal pada dirinya sendiri.

Yah, tak ada yang bisa menyalahkan jika seseorang sedang dimabuk cinta hingga kehilangan beberapa persen kewarasannya. Dalam kasus Jaemin, dia pun benci harus menjadi begitu menggelikan hanya karena pangeran mahkota yang sudah sebulan tak menampakkan batang hidungnya.

Entah dia harus bersyukur atau kesal padahal waktu sebulan segera berakhir. Dan ia jadi memikirkan kalau mungkin Jeno tak akan pulang sebelum dia jatuh tertidur malam ini. Tapi bukan itu saja, kekesalannya semakin bertambah karena ia pun belum menemukan petunjuk lainnya tentang Nightshade. Rencana mereka yang harusnya ia ketahui dan dia cegah. Nyatanya ia begitu frustasi dengan segala permasalahan yang tak mendapat jalan keluarnya.

Tapi untungnya sekarang ia bisa memejamkan mata, bergelung dalam selimutnya dan beristirahat malam ini.

Udara musim panas menerpa tubuh ramping berbalut pakaian berbahan linen halus itu. Jaemin bisa tidur dengan lelap setelah melewati hari yang panjang. Kelopak dengan bulu mata lentik itu tertutup rapat menyembunyikan netra hazel sang putri mahkota. Pun surai jelaga itu terayun saat angin lembut berdesir membelainya, menyusup dari jendela yang terbuka menampilkan langit malam dan tirai berwarna gading yang berkibar pelan. Rupa pualam itu masih merona dalam kegelapan layaknya malaikat yang jatuh. Hidung yang menghembuskan denguran pelan dan manis serta bibir ceri yang ranum, tampak berkilap saat sinar rembulan yang menjadi satu - satunya cahaya yang menyinari malam, jatuh pada pahatan sempurna itu.

Dan sosok berbalut jubah hitam dan attire putihnya, melompati pagar kediaman Alvarez dengan mudahnya lantas menuju tepat dibawah balkon kamar sang kekasih. Ia segera melompat dan mendarat dibalkon setelah memandang puas pada taman serta halaman depan house Alvarez. Dengan langkah pelan ia memasuki pintu balkon, seulas senyum tercipta diwajah tampannya saat memandangi sosok yang begitu ia cinta dan ia rindukan terlelap nyenyak.

Hatinya berdesir saat memandang permaisurinya yang begitu ia cintai dan ia rindukan akhirnya, bisa ditemuinya setelah menahan dirinya. Ia bisa bernafas lega saat cintanya tampak baik - baik saja walau rahangnya tampak lebih tirus. Jemari Jeno terulur untuk membelai lembut pipi Jaemin, dan beralih pada surai jelaga yang begitu halus dan harum bunga persik.

"Nana....sayang"

Jeno kini membungkukkan tubuhnya, mengecup pipi dan kepala Jaemin juga punggung tangan permaisurinya. Ia begitu merindukan Jaemin. Satu bulan bagi Jeno adalah penantian yang begitu panjang dan rasanya selalu sakit setiap kali ia memikirkan tentang Jaemin sebab ia tak sanggup merengkuhnya dalam dekapannya. Dan sekarang Jeno tak akan meninggalkan Jaemin hingga perang dimulai nantinya. Rasa sakit karena terpisah dari belahan jiwanya kini berangsur mengilang dan kini Jaemin ada dihadapannya.

Emperor's Archduke | Nomin 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang