Emperor's Archduke | Nomin 🍁

🍁 Chapter 63 : Malefic 🍁

•

•

________________

Emperor's Archduke

________________

•

•

Jika Neostera selalu terbiaskan cahaya keemasan sang surya, Wyvern layaknya belahan bayangan Auroria yang penuh dengan kegelapan. Namun kisah yang terdengar dari seluruh belahan Lagendia mengibaratkan Neostera adalah tempat dimana cahaya berpijar sementara Wyvern adalah sisi dingin, suram dan kelabu yang tenggelam dalam kegelapan. Sesungguhnya, ini bukanlah tentang kisah cinta sederhana antara pangeran dan putri yang akan berakhir bahagia.

Bukan juga tentang kekaisaran yang benar-benar hidup dengan semarak dan hingar bingar cahaya dengan orang-orang yang bermandikan kebahagiaan, dan disisi lain kekaisaran terpuruk serta orang-orang yang telah putus asa sekedar berharap mendapatkan sedikit cahaya.

Terlebih, seakan belum cukup semua kemalangan itu, Itherian memberikan lebih banyak kegelapan dan nestapa yang berasal dari kebenciannya sebagai permulaan dan sebab segala kekacauan yang terjadi. Ketika takdir membawanya pada jalan penuh dengan kengerian. Lucas tak akan lupa bagaimana ia tenggelam dalam kegelapan itu, darah dan amarah yang menjadi api dendam yang membara dalam dirinya.

Ketika ia menemukan ibunya tewas mengenaskan dengan keadaan terbantai.

Hal yang terus menjadi mimpi buruknya setiap malam. Bahkan hingga saat ini, ketika kematian permaisuri Yieun Itherian berarti jika Lucas harus menjadikan balas dendam sebagai satu-satunya tujuan hidup yang kini ia jalani. Karenanya, ketika ada yang salah dari jalannya menuntut dendam sang ibu, kemarahan itu juga menguasainya. Seakan-akan dia tak mampu berbakti. Kesalahan yang ia lakukan akan membuatnya terkenang kembali wajah ibunya yang bersimbah darah penuh terror serta kengerian.

Maka, ketika rencananya tak berjalan sesuai dengan yang ia inginkan, bagai singa yang terluka, ia menggerang dan meraung menghancurkan apapun yang ada disekitarnya. Apapun yang terlihat oleh matanya, menjadi sasaran dari kemarahannya. Kamarnya bahkan sudah sangat mengenaskan dan tak karuan. Barang-barang yang berserakan dilantai, ruangan yang gelap temaram dengan satu-satunya penerangan yang berasal dari jendela yang menampilkan awan kelabu.

Sang pangeran mahkota Wyvern duduk dilantai dengan kondisi berantakan bersandar pada ranjang sementara tatapan kosongnya memandang lurus pada kubah raksasa dikejauhan yang menaungi kekaisaran yang ia sangat ingin hancurkan tanpa sisa. Bahkan puing-puing reruntuhannya akan rata dengan tanah, bangsa yang disebut Gavarian nantinya hanya akan ada dalam buku sejarah dan tak akan pernah ada lagi setelahnya.

Dan walau rencananya sekarang gagal, ia tak bisa berhenti begitu saja. Masih banyak yang harus ia lakukan. Ia bangkit sembari memakai robenya, melangkah keluar dari kamarnya. Lantas menapaki lorong-lorong istana Euthoria yang tak semegah istana Avalanche yang penuh gemerlap dan cahaya, sebab kediaman merepresentasikan sang tuan rumah. Tentu saja Itherian lebih memiliki image mengintimidasi, suram, muram dan menakutkan. Sebuah gambaran yang tersemat pada penyandang nama Itherian, sang kaisar dan pangeran mahkota sendiri.

Dan Lucas kini memasuki kamar sang ayah, sejauh mata memandang ruangan kaisar Wyvern pun tampak suram dengan cahaya temaram, namun Lucas bisa melihat lukisan, permaisuri Yieun Itherian dalam kegelapan itu. Lucas mendapati ayahnya yang berada dibalkon berdiri memandang pada kejauhan, entah ibu kota kekaisaran atau arah dari medan perang serta Neostera berada.

"Saya menghadap naga langit Wyvern, ayahanda kaisar"

Jackson tak bergeming untuk beberapa saat, ia masih memandang lurus dengan kedua tangan yang bertautan dibelakang tubuhnya. Lucas segera tahu apa yang dipikirkan oleh ayahnya.