•
•
_________________
Emperor's Archduke
_________________
•
•
Jeno semakin mendekatkan dirinya pada Jaemin. Membuat pemuda cantik itu merasa nyaman dan terlindungi dengan pelukannya. Jeno bisa mendengar nafas kecil dan manis Jaemin yang membuatnya amat sangat bersyukur. Ia lantas terpekur sembari memainkan anak rambut Jaemin. Merasakan surai sang tunangan begitu lembut, halus dan harum.
Jeno masih ingin berlama - lama merasakan figur Jaemin entah membelai atau memeluknya. Hal yang tak bisa ia lakukan ketika Jaemin sadar nanti. Jadi sekali lagi Jeno menghirup dalam - dalam aroma sang tercinta hingga memenuhi rongga dadanya.
Untuk kali ini saja. Jeno ingin memilikinya. Walau hanya sejenak.
Jadi dengan menahan sesak dan sakit didadanya. Jeno mendekapnya mengatakan kata cinta dan maaf berkali - kali tanpa henti. Tak peduli Jaemin mendengarnya atau tidak, sebab Jeno hanya ingin setidaknya meringankan rasa berat dan nyeri di dadanya. Lantas merasakan aroma Jaemin dan kulitnya yang terasa halus pada tangan Jeno yang tak akan pernah ia lupakan.
Merasa hatinya mendamba dan keinginannya terpenuhi, Jeno meraih jam saku diatas nakas. Lantas meraih botol ramuan Jaemin karena sudah saatnya bagi Jaemin meminum obatnya.
Jadi Jeno sekali lagi menahan rasa pahit yang mengerikan itu dimulutnya dan memberikannya pada Jaemin melalui ciuman. Dan Jeno merasakan tubuhnya masih begitu remuk sampai - sampai bekas luka di dadanya serasa seperti terbakar. Jeno menggerang kecil dan mengeluarkan kekuatannya untuk setidaknya mendinginkan rasa panas itu.
Alih - alih lebih baik. Kini ia terpekur pada pemikirannya sendiri. Tentang mimpinya semalam dan ya......ia tengah tersenyum pedih. Menertawakan kebodohannya dimasa lalu yang membawanya pada takdir menyedihkan dimana ia bahkan ingin mengasihani dirinya sendiri.
Jeno tertawa miris dan terdengar memilukan. Betapa ia tak bisa mempercayai kegilaan yang ia lakukan dimasa lalu, demi wanita tak tahu diri dan memuakkan, ia sampai menyingkirkan Jaemin dari hidupnya. Jeno nyaris terisak. Bayangan perlakuannya pada sosok yang begitu tulus mencintainya, perlahan kembali. Bagaimana mungkin begitu memuakkan, hanya karena egoisme bodohnya demi wanita yang datang entah darimana datangnya, ia sampai hati menyakiti Jaemin dan bahkan membunuh seseorang yang amat ia cintai dan berkorban begitu besar untuknya.
Jeno mengusap wajahnya pelan lalu menghela nafas.
Sekarang tidak. Tidak akan terjadi sebagaimana masa menyakitkan itu berjalan.
Jeno telah memahami, sekarang takdir macam apa yang harus ia lalui dan tanggung. Layaknya menjadi Jaemin Alvarez dikala dulu, kini Jeno lah yang harus berjuang berdarah - darah untuk mengemis cinta seorang Jaemin Alvarez. Menjalani hari - hari penuh rasa sakit yang Jaemin terima setiap harinya hanya karena mencintai seorang Jeno Kaizer, si pecundang brengsek yang menyedihkan.
Namun bukannya merasa tidak adil atau mempertanyakan semua ini terjadi, Jeno malah merasakan perasaan bersyukur dan lega. Karena ia memiliki kesempatan menebus kesalahannya dengan cara yang sama sebagaimana Jaemin berjuang dulu untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Emperor's Archduke | Nomin 🍁
Fanfic🍁ONGOING 🍁 FOLLOW SEBELUM MEMBACA Empress Kaizer atau Archduke Alvarez? Sebuah cerita tentang takdir. NOMIN BXB MPREG Contain ⚠️ Trigger warning MISGENDERING