Emperor's Archduke | Nomin 🍁

🍁 Chapter 5 : Alive 🍁

•

•

______________________

Emperor's Archduke

______________________

•

•

Jeno memandang taman istana dari balkon kamarnya. Buku strategi perang di tangannya bahkan hanya di buka saja selama satu jam. Jangankan membacanya, menoleh pada buku itu saja tidak.

Jeno tetap saja memandang bunga iris ungu yang mekar begitu cantik. Jelas saja ia tak bisa mengalihkan pandangan pada bunga lambang keluarga Alvarez itu.

Adelard Jaemin Chaiden Alvarez lah tersangka utamanya, mempora - porandakan hati sang pangeran mahkota.

Agaknya Yunseong mulai jengkel saat melihat sang tuan nya melamun di siang bolong membiarkan orange blossom teanya dingin dan bahkan tak menyentuh sama sekali tea sandwich yang Yunseong buat. Hanya terpana pada bunga iris itu sembari sesekali menghela nafas kecil.

"Yang Mulia, apa anda bosan dan ingin menghirup udara segar?"

"Hm....sepertinya begitu. Aku merasa pengap. Mungkin aku akan menyudahi kelas hari ini. Aku ingin jalan - jalan di taman"

"Baiklah, Yang Mulia"

Jeno langsung menutup buku tebal dengan sampul kulit itu, lantas bejalan keluar dari kamarnya. Melewati lorong megah istana dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju taman. Ia melangkah kecil menikmati angin yang berhembus pelan membelai tubuh jangkungnya.

Ada rasa nyaman dan tenang saat dadanya dipenuhi semerbak aroma mawar bercampur dengan keharuman lembut iris. Rasa damai itu membuat Jeno tersenyum tipis ketika melihat matahari bersinar dengan cerahnya.

Kini pikirannya mengembara pada sosok sang tunangan yang membuatnya merindu.

Memikirkan apa yang sedang dilakukan sosok itu.

Apakah dia pergi lagi dari kediamannya.

Bagaimana jika dia bertindak gegabah dan sesuatu terjadi padanya.

Jeno berdecak kecil serta mengurut keningnya kala merasa pening mengingat ucapan Jaemin yang terngiang - ngiang di benaknya. Ah, jadi ini yang dimaksud patah hati.

Jeno mencelos, astaga rasanya sungguh menyebalkan dan membuatnya risih.

Tidak bisa begini.

Ia harus melakukan sesuatu.

Tak mungkin Jaemin berubah pikiran begitu saja.

Pasti ia masih bisa melakukan sesuatu. Bagaimana bisa Jaemin semudah itu berhenti mencintainya.

Itu pasti tidak mungkin.

Perasaan itu pasti masih ada. Jaemin pasti masih mencintainya. Jeno yakin.