🐸AFTER MARRIED 48🐶

301 64 4
                                    

Happy reading




























"Oke, aku ke sana sekarang!"

Minju yang baru saja keluar kampus harus mendapatkan kabar buruk tentang Sullyoon, anaknya itu terkena demam berdarah dan sekarang ada di rumah sakit bersama Yujin. Untung saja Yujin tengah berada di apartemen, jika tidak mungkin Sullyoon akan tambah parah di tambah Leeseo yang sedang berada di rumah kakeknya.

Sesampainya di rumah sakit, Minju segera mencari ruangan Sullyoon di rawat. Matanya melihat Yujin berdiri di depan pintu, dengan cepat Minju segera menghampiri Yujin. " Gimana keadaan Sullyoon?" Tanya Minju dengan wajah panik.

"Udah baikan kok, sekarang lagi beristirahat"

Minju menghela napasnya. Untung saja Sullyoon segera di bawa ke rumah sakit. " Hah...aku kaget tau gak pas kamu ngasih tau Sullyoon ada di rumah sakit"

"Ya aku juga kalau gak kamar Sullyoon gak tau, Sullyoon kan kalau sakit malah diem enggak kaya Leeseo, di gigit si kucing aja langsung laporan" Yujin merangkul pundak Minju. Dia membawa gadis itu untuk duduk.

"Leeseo tau gak kalau kakaknya sakit?"

Yujin menggeleng. Dia sengaja tidak memberi tahu Leeseo jika Sullyoon sakit, bocah itu bisa menangis jika tahu kakaknya sakit. Mungkin bisa semalaman. Mangkanya Yujin mending tidak memberi tahu bocah itu, biarkan Leeseo bermain dengan kakeknya.

"Mending jemput Leeseo deh, udah sore. Aku disini aja mau jagain Sullyoon"

"Yaudah, aku ke rumah ayah dulu. Kalau ada apa-apa telepon, oke?"

Minju mengangguk menurut membuat Yujin tersenyum. Pemuda itu segera pamit pulang. Mobil Yujin melaju cepat menuju rumah Suho. Mungkin malam ini Minju akan menginap di rumah sakit dan Yujin bersama Leeseo akan berdua di apartemen atau mungkin sebaliknya karena Leeseo harus tidur di keloni oleh Minju.

Sesampainya di rumah Suho, Yujin langsung masuk dan langsung mendapati anaknya tengah menonton Sinchan di temani segelas susu hangat. Seperti orang tua saja.

"Iseo, pulang yuk" ajak Yujin sambil ikut duduk di samping Leeseo. " Ngomong-ngomong, Kakek kemana? Kok Iseo sendiri?"

"Ada di belakang, lagi siram tanaman sama nenek"

"Ayah ke belakang dulu mau pamit pulang, kalau minum susunya udah, tunggu di depan ya"

Leeseo mengangguk menurut. Dia segera meminum susunya sambil menunggu Yujin berpamitan. Setelah habis, Leeseo langsung menuruti perintah Yujin, dia berjalan keluar rumah. Berdiri di depan rumah. Tak lama, Yujin keluar. dia segera mengajak Leeseo masuk kedalam mobil.

"Ayah, kok gak ngajak kakak? Katanya kakak mau ke sini juga?" Leeseo melirik Yujin dengan wajah cemberut. Masalahnya Sullyoon berjanji akan pergi ke rumah kakeknya tapi setelah selesai mengerjakan tugas. Tapi dari siang sampai sore ini, Sullyoon tidak datang juga.

"Kakak diajak sama bunda ke rumah teman bunda tadi, jadinya gak bisa ikut" Yujin sekilas melirik Leeseo. Sedikit bersalah karena tidak memberi tahu jika Sullyoon sakit.

"Padahal Iseo mau ajak nonton Sinchan, kalau sama Kakek gak asik" Leeseo melipat kedua tangannya di dada. Menonton bersama sang kakek membuat Leeseo bosan, bukanya menonton kakeknya itu malah tidur dan saat bangun langsung pergi ke belakang rumah untuk menyiram tanaman.

"Nonton sama ayah aja nanti, mau gak?"

"Ayah kan gak suka Sinchan, tapi sukanya Upin Ipin"

"Ayah juga suka kok, nanti kita nonton ya sambil nunggu bunda sama kakak pulang, oke?" Yujin mengelus rambut hitam Leeseo sambil tersenyum.

"Oke, nanti kita nonton"


***


"Bunda sama kakak mana sih, kok belum datang juga?"

Leeseo bertanya-tanya kenapa bunda dan kakaknya itu belum pulang juga padahal sudah jam sepuluh malam. Setelah menonton Sinchan dan berkahir jam sembilan malam, Leeseo langsung masuk ke kamarnya. Dia menunggu kedatangan kakaknya namun tidak kunjung datang. Leeseo juga menunggu Minju karena ini sudah waktunya jam tidur, yang dimana Minju harus mengeloninya tidur.

"Ke kamar ayah aja deh"

Leeseo segera berjalan ke arah kamar Yujin. Dia membuka pintu kamar itu perlahan, tubuh kecil itu mengintip dan mendapati Yujin tengah duduk di meja belajar dengan laptop yang menyala. " Ayah"

Panggilan itu membuat Yujin langsung menolehkan kepalanya kearah pintu. Melihat Leeseo yang datang, Yujin langsung menghampiri bocah itu. " Kenapa sayang?... Kok belum bobo?"

Bibir Leeseo mengerucut, apa ayahnya lupa jika Leeseo tidak bisa tidur tanpa adanya Minju?. Yujin yang melihat bibir Leeseo yang mengerucut langsung paham. " Iseo bobo sama ayah aja ya malam ini, bunda gak bisa pulang katanya"

Yujin menggendong Leeseo, membawanya ke kasur. Menidurkan bocah itu. Yujin berharap Leeseo bisa tidur tanpa Minju malam ini agar dia tidak harus begadang.

"Kakak juga?" Yujin mengangguk. "boleh telpon bunda gak yah?"

"Mau telpon bunda?" Leeseo mengangguk. " Udah malem sayang, bundanya udah bobo, besok aja ya kita jemput bunda sama kakak"

"Ah...ayah mah gitu... Iseo kan pengen liat bunda" Leeseo merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap. Seharian ini Leeseo belum bertemu Minju kecuali tadi pagi, begitupun dengan kakaknya. Berharap datang ke rumah Kakeknya malah tidak ada, padahal Leeseo sudah menyiapkan banyak mainan di sana. " Iseo juga mau ketemu kakak, Iseo kangen tau"

"Besok aja ya, janji deh ketemu bunda sama kakak" Yujin berusaha membujuk Leeseo. Jika menelpon di jam segini, takutnya Sullyoon dan Minju sudah beristirahat. " Mending Iseo bobo biar bisa cepet ketemu bunda sama kakak"

Yujin menarik tubuh Leeseo membuat tubuh kecil itu sekarang menghadapnya. Yujin memeluk Leeseo, tangannya menepuk-nepuk pundak Leeseo agar cepat tidur. Yujin sering melihat bagaimana caranya Minju menidurkan Leeseo meksipun Yujin tidak tahu ini akan berhasil atau tidak. Mata Yujin melirik Leeseo yang masih terjaga, sepertinya tidak berhasil.

"Haduh, begadang ini mah" gumam Yujin pasrah. Namun dia harus berusaha membuat Leeseo tidur karena besok Leeseo sekolah, takutnya anaknya ini malah tertidur di dalam kelas.

"Iseo, bobo ya..."

"Gak bisa ayah, Iseo mau bunda"

"Iseo kan udah gede, jadi harus bisa tanpa di keloni sama bunda, oke?"

Leeseo menggeleng, dia tidak bisa menghilangkan kebiasannya itu dengan cepat. Leeseo sudah nyaman dengan kebiasannya. Mungkin jika sudah dewasa Leeseo akan berpikir dengan sendirinya.

"Yaudah terserah Iseo deh mau bobo atau enggak, tapi ayah mau bobo ya" Yujin mengeratkan pelukannya. Dia mulai menutup matanya yang sudah sangat mengantuk. Sedangkan Leeseo hanya terdiam di pelukan Yujin, matanya terlihat masih segar meskipun sudah mendekati tengah malam.


Apa ada yang menunggu saya update?

FRIENDZONE : After Married °Jinjoo° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang