🐸AFTER MARRIED 59🐶

297 47 2
                                    

Happy reading!!!




























Leeseo tengah menatap motornya yang tengah di servis. Tiba-tiba motornya mogok saat akan di gunakan dan berakhir Leeseo berada di bengkel yang tidak jauh dari apartemen. Bengkel ini sudah sering Leeseo datangi, hanya kadang untuk mengobrol dengan sang pemilik atau memang motornya perlu diperbaiki. Leeseo berjongkok, melihat bagaimana tukang bengkel langganannya itu memperbaiki si 'Beno'. Leeseo memberi nama motor Yujin dengan sebutan Beno. Cocok saja dengan penampilan motor klasik yang ayahnya punya.

"Bang, ini kalau kecepatannya di tambah bisa gak?" Tanya Leeseo penasaran. Dia ingin mencoba si Beno dengan kecepatan tinggi, itu pasti sangat menyenangkan.

"Udah segini aja, jangan di aneh-aneh motornya....nanti ayah kamu marah" jawab bang Haechan.

"Yaelah bang, kan nanya doang. Kan seru kalau bawa motor ngebut, si Beno pelan banget jalannya" komentar Leeseo sambil menatap si Beno dengan tatapan julid. Di ajak mengebut suka tidak bisa di ajak kompromi, Leeseo suka kesal.

"Kamu tuh cewek kok suka banget bawa motor kebut-kebutan"

"Leeseo mau jadi pembalap soalnya bang"

"Mending jadi dokter, guru. Ngapain jadi pembalap, abang takut kamu tuh kenapa-kenapa " Haechan menatap anak bontot Yujin. Leeseo itu sudah seperti adiknya sendiri, jadi dia khawatir Leeseo kenapa-kenapa. Melihat Leeseo suka mengebut saja Haechan suka ngeri sendiri.

"Leeseo mah gak suka yang namanya belajar bang, pusing" Leeseo beranjak untuk berdiri. " Leeseo pulang dulu lah, kalau udah beres telepon Leeseo ya bang" Haechan hanya mengangguk.

Leeseo melangkahkan kakinya, pergi dari bengkel ke apartemen. Saat sampai di lobi, Leeseo melihat kakaknya keluar dengan penampilan yang sudah rapih. Sepertinya akan pergi bersama Jisung dengan alasan kerja kelompok. Karena penasaran, Leeseo menghampiri kakaknya. Dia menghalangi jalan Sullyoon sambil merentangkan kedua tangannya.

"Mau ke mana?" Tanya Leeseo. Dia menatap Sullyoon penuh selidik. Meskipun sudah tahu Sullyoon akan pergi kemana dan dengan siapa, rasanya jika tidak membuat kakaknya marah tidak seru.

"Mau keluakh sebentakh, mau ke sekolah. Di panggil kepala sekolah" jawab Sullyoon tenang. " Awas, kakak mau pekhgi dulu" Sullyoon menggeser Leeseo kemudian pergi, sedangkan yang ditinggal, cemberut.

"Gak asik, gak marah-marah" Leeseo berdecih kemudian dia kembali melanjutkan perjalanan.

Leeseo masuk ke apartemen, saat masuk dia melihat Minju yang tengah bersantai sambil menonton. Tanpa banyak berkata-kata, Leeseo menghampiri Minju kemudian dia memeluk Minju. Pelukan yang tiba-tiba itu membuat Minju terkejut. " Tiba-tiba banget peluk bunda?" Minju mengelus punggung Leeseo. Leeseo duduk dipangkuan Minju sambil terus memeluk erat. Berat sih, tapi Minju harus tahan, mungkin Leeseo ingin bermanja-manja denganya.

"Si Beno di bawa ke bengkel bang Haechan lagi, bunda. Padahal tadi mau Iseo pake"

"Namanya juga motor tua sayang, mending minta ayah beliin yang baru deh"

Leeseo menggeleng. Dia tidak mau mengganti si Beno dengan motor baru. Si Beno itu sudah lama menemani Leeseo, dari belajar sampai Leeseo bisa kebut-kebutan di jalan. Semuanya Leeseo lalui dengan si Beno, motor kesayangannya. Tidak akan ada yang bisa menggantikan si Beno. Meskipun itu sebuah motor mahal.

FRIENDZONE : After Married °Jinjoo° | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang