Melupakan bukanlah hal yang mudah.
Melupakan bukanlah hal yang mudah karena membutuhkan proses dan waktu yang tidak sebentar. Aku sadar mengapa tidak mencoba untuk segera move on? Apa aku harus meminta bantuan kepada Yuta agar dia mau mengenalkanku dengan teman laki-lakinya?
Perihal mengungkapkan cinta kepada orang yang dicintai pun merupakan perkara yang cukup sulit termasuk denganku. Tidak semua orang punya keberanian untuk mengungkapkan perasaan yang sesungguhnya dan entah bisa di katakan suatu kemajuan atau justru suatu kebodohan ketika aku menyatakan perasaanku kepada kak Jaehyun kemarin.
Ada beberapa alasan yang mendasari orang takut atau malu untuk menyatakan cinta, salah satu yang aku takutkan adalah bukan penolakan melainkan dia yang akan menjauh dari hidupku karena sejujurnya aku belum siap akan itu.
5 tahun lamanya Kak Jaehyun selalu mengganggu hidupku, tidak mudah untuk ku melupakan kebersamaan kami walaupun dia hanya menganggapku sebagai adiknya saja.
Cinta yang ditolak memang sangat menyakitkan, sakitnya seperti ada pisau yang menancap di jantung mengakibatkan luka yang menganga namun tak berdarah.
"Udah bangun?" tanya Yuta memasuki kamarnya. Yuta tidur di sofa dan aku meminjam ranjang miliknya untukku tiduri. Sayangnya kedua mata ini tidak bisa terpejam sejak semalam.
Ponselku sengaja aku matikan setelah menghubungi Mas Taeyong karena kak Jaehyun mencoba menghubungiku terus menerus.
"Hidupin ponsel lo, gua capek diteror terus sama Jaehyun."
"Dari mana dia tahu?"
"Mereka nggak bodoh, Y/N. Mereka tahunya lo menginap di rumah Ninging dan rumah Ningning ada di sebelah rumah gua jadi secara otomatis gua pasti tahu kalau lo menginap di sana. Gue rasa lo harus dengar penjelasannya lebih dulu."
"Buat apa Yut? Buat menyakiti gue lagi? Gue udah meyakinkan diri untuk nggak peduli sama dia lagi, nggak mau bertemu dia lagi bahkan nggak mau mengenalnya."
"Jangan bercanda." ucap Yuta dengan tatapan serius tatapan yang selalu Ia berikan kepadaku jika aku susah diatur atau susah diberi nasihat olehnya.
"Gue lagi nggak mencoba menghibur lo... Harusnya gue yang dihibur sama lo disini. Lakuin apapun yang bisa bikin gue senang atau ketawa, terserah lo. Lo mau kayang depan gue atau pakai daster depan gue pun nggak masalah. Lo sahabat gue 'kan? Gue lagi nggak butuh nasihat."
"Lo lagi sedih atau lagi mengidam? Permintaan lo cukup mengejutkan gua."
"Gue cukup stress Yut rasanya mau dipinang laki-laki kaya raya." ucapku asal.
"Yakin? Gua kabarin Bang Taeyong ya? Mau dilamar kapan?"
Menatap jengah ke arah Yuta, aku melirik jam yang menempel pada dinding di sudut kamar ini. "Jam lo rusak ya? Gue cuma melamun tapi kenapa udah jam 9 pagi." kataku terheran.
![](https://img.wattpad.com/cover/317638730-288-k436424.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JAEHYUN IMAGINES (COMPLETED)
FanfictionWork ini adalah lanjutan kisah Jaehyun As. Mungkin cerita sebelumnya lebih menceritakan perihal Jika Jaehyun menjadi, tapi work kali ini lebih mengangkat ke topik permasalahannya. Ada kemungkinan juga beberapa Chapter yang belum terselesaikan di par...