CHAPTER 65 : Izek mengejarku hingga ke hutan es

400 22 0
                                    

"Grrrrrrrrrrh....."

Mungkin dia tidak suka cara kami membuat keributan, serigala es yang mengirim kaki putus itu mulai menggeram, bulu-bulu di belakang lehernya naik.

Yang lainnya ikutan mengancam, memperlihatkan giginya yang besar dan indah.

Brutal, ini brutal.

"Apa itu?"

"Apa mereka melukai dirinya sendiri?"

"Tidak ada satupun dari mereka yang kehilangan satu kaki."

Aku ragu-ragu untuk mengambil kaki yang terguling-guling di tanah yang kotor. Raungan yang sepertinya menggetarkan suasana itu tiba-tiba berhenti.

"Ugh..."

Aku memperhatikan kaki yang berada di tanganku sejenak. Tiba-tiba Enzo muncul dipikiranku. Tepatnya jam yang pernah dia tunjukkan.

Permata merah gelap misterius yang melekat pada kayu timbul yang eksotis.

Permata yang membawa keberuntungan.

Menatap kembali serigala itu, serigala es alpha yang terlihat sedih sekarang melihat ke arah sini dengan penampakan yang lebih menakutkan dari sebelumnya.

Aku merasa mereka akan mulai membantai seluruh area seperti ini...

Kupikir aku tahu mengapa.

"Hei..."

"Ada apa nyonya?"

"Apa yang anda dapatkan?"

"Apa kaki itu bicara?"

Apa sih yang orang-orang pikirkan tentangku?

Aku menelan kembali helaan napas dan berhati-hati untuk melanjutkannya.

"Takhayul yang anda katakan sebelumnya, kurasa seseorang telah mengabaikannya."

"Apa?"

Bagaimana aku harus menjelaskannya?

Aku mengalihkan pandangan dari serigala es dan berhati-hati untuk memilih kata-kataku.

Sulit untuk mengungkapkannya dengan tepat, namun apa yang serigala itu rasakan saat ini sangat jelas bagiku.

"Mungkin mereka ke sini untuk menemukan pemilik kaki ini."

"Si pemilik kaki... dari jenisnya sendiri?"

"Kurasa pemiliknya masih ada di sekitar sini, aku bahkan tidak tahu apa pemiliknya masih hidup. Kupikir itulah sebabnya mereka hanya mengancam.

Bang, thadum!

Ya ampun... waktunya luar biasa pas.

Diikuti dengan gemuruh yang tampaknya akan merobek langit, serigala es mulai melolong secara dramatis.

Pada waktu seperti ini, itu hal dramatis yang tidak penting.

Tuan Galar menatap kembali rekan-rekannya membentangkan telapak tangannya di atas kepalaku.

"Pandai besi mungkin telah mengambilnya."

"...Apa para pemburu liar itu menjual serigala?"

Seperitnya mereka menyimpulkan seperti itu.

Aku sedang beristirahat di gubuk terdekat sementara ketiga musketeer menjungkirbalikkan seluruh area untuk menangkap seorang pria yang telah mematahkan takhayul suci.

Serigala es di sekitar tepi sungai masih berkemah seperti sebelumnya.

Aku bertanya-tanya apa dia baik-baik saja. Dia sepertinya benar-benar sangat marah, tapi jika pemilik kaki yang terputus itu sudah mati....

How to Get My Husband on My Side (terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang