CHAPTER 77 : Bicara berdua hanya Ruby dan Izek

370 25 0
                                    

Mengapa kamu berakting baik tiba-tiba? Kamu tampak sangat tulus, namun aku ragu apa sedang bermimpi.

Tentu saja, jika dia benar-benar tulus sejak hari pertama, dia akan mengirimkan pulang pada saat berikutnya....

"Tidak semua yang kuucapkan padamu saat itu benar..."

"Yah, tidak apa-apa, toh aku tidak salah, aku tidak salah paham, jadi kamu tidak perlu khawatir tentang itu..."

"Tidak seperti itu! Tidak, tidak seperti itu, aku minta maaf."

"...apa?"

Wajar jika aku meragukan telingaku sesaat.

Apa si protagonis sombong ini meminta maaf secara sukarela? Aku perlu mendengarnya lagi.

Suamiku yang tetap diam seperti patung, mengulurkan tangannya dengan sangat perlahan tanpa peringatan dan memelukku, dan cegukan yang telah berhenti tiba-tiba muncul lagi.

Ketika wajahku terkubur di bahunya yang seperti batu, aku menjadi kebingungan.

"Jika aku tidak bingung dari awal, kamu tidak akan seperti ini, pada akhirnya...."

Ada nada rumit dalam suaranya sementara lengannya memelukku erat.

Suara yang rendah hampir seperti bisikan, juga terdengar seperti erangan.

Aku hanya bingung. Pikiranku benar-benar kosong.

Apa yang dia pikirkan?

Pada titik ini, aku harus memberikan jawaban yang tepat.

Namun, tidak seperti pikiranku, mulutku punya rencana sendiri.

"Aku tidak melakukan itu."

"Aku tahu."

"Itu benar-benar bukan aku."

"Aku tahu."

Sesuatu yang menggumpal di sudut dadaku retak dan pecah.

Gelombang gairah yang tidak diketahui tampaknya telah menelan alasan apapun yang tersisa dalam diriku.

"Aku tidak melakukan itu, aku tidak melakukan apapun. Mengapa semua orang melakukan ini padaku...!?"

Lengannya menggenggam erat tubuhku yang berontak.

Aku terisak dan memukul bahu pria yang mengunci tubuhku.

Aku tidak menyadari kegilaan apa yang aku lakukan. Sementara itu, Izek menahanku dan tetap diam.

Jika dia seperti orang lain, segalanya akan lebih mudah. Jika dia seperti semua orang yang dikutuk itu.

Jika dia tidak menatapku seperti itu setiap malam, jika dia tidak melihatku seperti seorang putri sejati di pelukannya, aku tidak akan takut kehilangan dia.

Kupikir tidak masalah jika dia adalah BlueBeard selama aku bisa hidup.

(Cat : BlueBeard adalah seorang pria yang menikah dan membunuh satu demi satu istrinya.)

Mengapa kamu terus melakukan ini padaku?

Mengapa kamu terus membuatku menjadi serakah?

Dengan semua yang aku lakukan, akhirnya aku memutuskan tidak tahan lagi, namun dia meraih tanganku yang memukulinya.

Tentu saja, bukan karena dia terluka.

Karena tanganku yang memukul baju besi logamnya yang terasa sakit.

"Ruby, berhenti. Hentikan. Kamu akan mematahkan tanganmu."

"Uh, aku tidak mau....!"

"Oke, kalau begitu kamu seharusnya menampar wajahku."

How to Get My Husband on My Side (terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang