CHAPTER 28 : Ke kuil bersama Izek

129 9 0
                                    

"Tidak seperti itu. Aku..."

"Apa yang kamu maksud dengan seperti itu?" Telapak tangannya yang besar bergerak ke depan untuk menampar dahiku.

...Yah, dia tidak memukulku, dia hanya menekan telapak tangannya ke dahiku. Apa dia sedang memeriksa suhu tubuhku? Dia melakukan hal yang sama terakhir kali.

"Itu aneh. Mengapa kamu berkeringat sangat banyak ketika kamu tidak demam?"

"Dia bermain di taman sebelumnya... kupikir dia menghabiskan waktu terlalu banyak di udara yang dingin." kata Freya yang cepat membantu, namun entah bagaimana kata-katanya masuk akal.

Izek segera memelototiku dengan ekspresi frustasi.

Selamatkan saja hidupku.

"Aku tidak tahu apakah aku sudah menikah atau aku merawat seorang anak kecil..."

Hei, Dasar pria berdarah dingin! Ya, aku adalah anak kecil! Seorang yang polos, bodoh, putri yang belum dewasa yang memiliki satu-satunya teman yaitu seorang putri raja berumur 6 tahun yang tingkat kedewasaannya hampir sama! Tolong pikirkan itu sepanjang waktu.

"Aku tidak akan mendapat masalah. Aku sangat senang sehingga aku tidak bisa tidur nyenyak..."

"Apa yang membuatmu senang?"

Aku hampir mengatakan 'Tidur denganmu?' namun aku berubah pikiran karena itu akan terlalu berlebihan untuk dikatakan di depan anak yang berusia masih muda.

"Aku benar-benar ingin membuka kepalamu untuk memeriksanya." Pada waktu yang sama saat kata-kata yang menakutkan ini keluar, kakiku terangkat di udara.

Oh, tidak, tidak, dasar brengsek! Aku diperlakukan seperti anak ayam lagi!

"Haa?"

"Katakan padanya untuk meminta maaf lain kali. Aku tidak punya waktu hari ini."

Suamiku benar-benar konsisten bersikap angkuh kepada semua orang. Dia adalah orang yang sok tahu. Aku merasa seperti akan tergelincir, aku tidak punya pilihan selain memeluk lehernya.

Ha, ada apa denganmu setelah menunjukkan tubuh telanjangmu padaku? Aku ingin memukul buket bunga ini di kepalamu, namun aku akan menahannya.

"Aku cukup berat, jadi kamu bisa menurunkanku."

"Dan kemudian kamu akan berdarah lagi."

TIdak bisa berkata-kata. Oh, rasa malu yang sama. Hidung yang berdarah saat itu sangat memalukan.

Aku mencoba untuk berdebat bahwa itu disebabkan karena aku sakit, namun aku menahannya saja karena dia mungkin membuangku. Aku benci dilempar. Itu tidak menyakitkan secara fisik, tapi ada semacam trauma.

Karena kami terus melakukan ini, haruskah aku mulai berusaha mendapatkan kasih sayangnya? Rencanaku saat itu gagal, jadi sekarang, selangkah demi selangkah...

"Aku sangat bahagia berada di pelukanmu seperti ini."

"...."

"Kamu tahu, aku pikir kamu adalah...."

"Lagu apa yang dinyanyikan Lorenzo untukmu?"

Apa? M..mengapa tiba-tiba kamu menanyakan itu? Tidakkah kamu tahu itu?

"Aku tidak ingat..."

"Kudengar lagu itu dibuat untuk mengolok-olok rambut keritingmu. Apakah itu benar?"

Aha, jadi hanya itu yang kamu tahu. Aku..aku tidak percaya ini. Selain itu, rambutku tidak dikeriting, rambut ini secara alami bergelombang!

Yah, aku tidak ingin memberitahukan padanya tentang lirik lagu yang mengerikan itu. Dia seharusnya tidak memperhatikan rumor-rumor ini. Aku membenci mereka. Aku tidak ingin terlihat plin-plan.

How to Get My Husband on My Side (terjemahan Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang