Apa yang ada di atas meja tersapu.
Cangkir teh, piring dan nampan yang disiapkan dengan baik dengan berbagai macam kudapan bercampur aduk dan berserakan tersebar di rumput.
Kami berperilaku seperti singa di hutan, menjambak rambut satu sama lain dengan genggaman erat.
"Apa hubungan ketidakpuasan anda dengan mata ibu anda denganku?" (Ruby)
"Apa...apa yang anda tahu tentang ibu saya! Jangan memfitnahnya!" (Freya)
"Anda bahkan tidak tahu seperti apa ibuku namun anda menghinanya terlebih dulu!" (Ruby)
Kemudian, suara ketukan keras secara bersamaan disertai dengan suara beberapa orang yang berteriak bisa terdengar.
"Nyonya, nyonya!"
"Ruby, apa yang sedang terjadi? Ruby!"
Rumah kaca yang terbuat dari kaca sehingga semuanya bisa dilihat dari luar bahkan jika pintu tidak terbuka.
Meskipun pemandangan itu sebagian dikaburkan oleh serangkaian air mancur dan pepohonan yang berwarna-warni, masih terlihat jelas bahwa ada keributan yang terjadi.
Namun, tidak ada waktu bagiku atau Freya untuk memperhatikan detailnya.
"Anda tidak pantas mendapatkan semua ini! Semua yang anda miliki sekarang adalah milik saya! Iz, Ellen dan semua orang telah menjadi milik saya sejak awal! Andai saja anda tidak muncul.....!" (Freya)
"Bukankah itu karena anda seperti ini dan bukan karena aku muncul? Jujurlah dengan diri anda sendiri!" (Ruby)
"Siapa anda bisa mengajarkan saya? Saya berbeda dengan anda, ibu saya tidak bisa dibandingkan dengan ibu anda! Kami dilahirkan dengan karunia." (Freya)
"Jadi ibu anda yang sempurna mengajari anda bahwa pantas berbohong tanpa tahu malu pada teman-teman anda?" (Ruby)
"Astaga! Jangan menghina ibu saya dengan mulut itu!" (Freya)
"Anda menyerang ibuku duluan! Selain itu, anda orang yang menghina ibu anda sendiri dengan cara anda bertindak! Tidakkah anda merasa menyesal? Menyesal dengan teman-teman anda? Menyesal pada Ellen yang mempercayai anda selama bertahun-tahun? Anda tidak pantas mendapatkannya dari awal jika anda tidak merasa menyesal pada Ellen, Iz atau siapapun!" (Ruby)
Tangan yang menarik rambutku hingga akarnya terlepas.
Tanganku juga melepas cengkeramannya pada rambutnya pada saat yang sama.
Area itu dipenuhi dengan rambut pirang gelapku yang tersimpul dengan rambut pucat Freya yang kusam seperti rumput liar.
"Ruby! Buka pintunya! Frey! Freya van Furiana! Tidak bisakah anda membuka pintu ini sekarang?" (Ellen)
Perintah Ellenia sangat kuat dan mengintimidasi.
Memang, kata-katanya yang menakutkan segera menghentikan pembicaraan.
Dia bukan Omerta tanpa alasan.
Freya melakukan kontak mata denganku dan melotot sementara semua orang terus berteriak.
Ekspresinya teralihkan dengan air mata yang tiba-tiba mengalir di mata ungunya yang buram.
"Apa yang anda tangisi?" (Ruby)
"Saya tidak menangis." (Freya)
"Kalau begitu hentikan! Akting seperti apa yang akan anda tunjukkan kepada kami sekarang?" (Ruby)
"Diam! Apa yang orang seperti anda tahu? Apa yang anda tahu tentang saya atau seberapa keras usaha saya, apa yang bisa dilihat mata itu?" (Freya)
"Anda tidak punya hati nurani, anda adalah orang yang pertama kali mengajarkan tanpa tahu apapun tentangku! Merengek dan menangisi hal-hal seperti ini, apa yang anda tahu tentang hal-hal yang belum pernah anda alami yang jauh lebih buruk?" (Ruby)
![](https://img.wattpad.com/cover/312779565-288-k541616.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
How to Get My Husband on My Side (terjemahan Indonesia)
FantasíaCatatan : Cerita ini merupakan terjemahan Inggris-Indonesia. Sumber dari webnovel, 1stkissnovel dan novelbold. Aku menerjemahkannya sendiri dibantu oleh google dan pengetahuan bahasa Inggrisku, mohon maaf jika ada yang tidak mengerti atau menjadi a...