"Aku adalah Chris, kakak Jade dan pewaris utama Xavier Grup."
Aku membelalakkan mataku, suara mereka juga mirip, aku lihat ia tersenyum, senyum hangat mirip Jade juga ada pada kakaknya Chris.
"Mengapa? Aku sangat mirip dengan pria bodoh itu bukan? Aku ini adalah kembarannya tetapi aku lebih pintar dan normal daripada dia. Usia kami sama, Jack juga Josh adalah temanku."
"A...aku Rose." Ucapku gugup.
"Yah, aku tahu. Siswi penerima beasiswa, ayahnya hanya pekerja kantor biasa, kamu punya kakak laki-laki yang bekerja di Xavier Grup dan kamu punya kakak perempuan juga."
Kakak bekerja di Xavier Grup? Aku baru tahu itu karena ia tidak pernah memberitahu kami.
"Kamu bisa mendapat beasiswa di sekolah bergengsi kami karena kakakmu yang mendaftarkanmu. Kamu tidak tahu?"
Aku mengenyitkan dahiku, kukira ayah yang mendaftarkanku tidak kusangka itu adalah kakak laki-lakiku. Terima kasih kakak sudah membawaku masuk ke kandang harimau ini.
"Dan mengenai Jade, aku akan membayarmu karena sudah merawatnya. Apakah kalian berpacaran?"
Aku menggeleng dengan cepat, "kami tidak berpacaran!" Seruku. Kulihat wajah Chris tersenyum.
"Jika kamu terus menjaga dan merawatnya sampai lulus sekolah nanti aku akan memasukkanmu ke kampus bergengsi dan membiayaimu, aku juga akan membayarmu."
Aku menatap Chris, kampus bergengsi? Ia juga akan membiayai kuliahku? Jurusan yang akan kumasuki juga terbilang mahal.
"Jade adalah aib keluarga kami dan ia begitu susah diatur. Jika kamu bersedia menjaga atau merawatnya kami akan sangat berterima kasih."
Ternyata Chris bukanlah pria kasar seperti Jade, kukira Josh bilang mereka tidak jauh berbeda sifatnya ternyata aku salah, wajah mereka yang tidak jauh berbeda.
"Dan juga, jangan salah paham pada kami. Kami memukuli Jade karena ia yang minta. Ia meminta untuk dipukuli jika ia berbuat masalah hanya karena ia tidak merasakan sakit. Bukankah dia itu hanya pria bodoh dan tidak normal? Selalu berbuat sesuatu tanpa berpikir."
Chris berdiri dan berjalan mendekatiku lalu ia meremas keras bokongku sebentar membuatku terkejut, "tapi dia tidak terlalu bodoh juga, bisa memilih gadis dengan tubuh dan wajah yang bagus untuk ditiduri." Bisik Chris.
Aku menyilangkan tanganku di dada, "a...aku akan melakukannya." Ucapku gugup.
"Tidak perlu kamu jawab lagi karena aku tahu kamu akan menerimanya. Jangan sampai ia berbuat masalah atau aku akan berbuat sesuatu yang kasar padamu." Ucap Chris lalu ia berjalan keluar.
Jack masuk ke kamar, "ayo Rose, kamu mau ke sekolah? Aku akan mengantarmu pulang dulu."
□□□□□□□□□□
Aku duduk dikelas dengan termenung, aku bahkan tidak bisa mendengar apa yang dijelaskan bu guru di depan sana. Entah mengapa aku merasa gugup dengan apa yang dikatakan kakak Jade tadi, ini tidak akan lama, hanya sampai lulus sekolah. Setelah itu kami tidak akan pernah bertemu lagi dan aku akan mendapatkan masa depan yang cerah karena Chris yang akan membiayaiku tetapi aku harus memastikan Jade untuk tidak membuat masalah, mengajarinya, dan merawatnya seperti anak kecil. Lamuanku terhenti saat mendengar suara ketukan pintu kelas,
"Maaf, aku terlambat."
Aku menoleh dengan cepat, itu adalah Dean! apa ini? kukira ia sudah tidak bersekolah lagi disini. "Oh ya, kamu kembali kesini setelah sekolah di rumah tahun lalu." Ucap guru kami.
Dean berjalan ke tempatnya diiringi tatapan murid-murid di kelas dan ia duduk di depanku lalu tersenyum padaku, "hai Rose..." Sapanya.
Seluruh tubuhku menegang, aku bahkan tidak bisa menjawab sapaannya. Bagaimana jika Jade tahu Dean kembali? apakah mereka akan kembali bertengkar? aku juga merasakan canggung pada Dean setelah kejadian terakhir kali itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xavier Brothers
RomanceLondon, Inggris... ROSE Namaku Rose dari keluarga biasa dan anak terakhir dari tiga bersaudara, ayahku hanya pekerja kantor biasa dan ibuku adalah ibu rumah tangga. Sejak masuk ke Xavier High School perjalanan cintaku menjadi berliku-liku berkat par...