ROSE Part 2

1.1K 12 2
                                    

Ini hari keduaku di sekolah mewah ini dan berita hari ini lebih mengejutkanku lagi. Aku mendengar para murid berbisik tentang diriku yang bercinta dengan tiga orang itu. Anehnya mereka bertiga hanya diam dan santai saja padahal sudah mendengar berita yang tidak benar itu.

Saat ini adalah jam istirahat tetapi sepertinya mereka lebih tertarik dengan menggosipiku daripada pergi beristirahat. Dan juga ketiga pria itu yang masih betah di kelas. Seorang laki-laki tiba-tiba mendatangi mejaku, ia membungkuk lalu mengelus pahaku.

"Hei, ayo kita keluar sebentar dan bermain" bisiknya.

Dean hendak mendorong laki-laki itu tetapi seseorang lebih dulu mendorongnya, "jangan menyentuhnya dia milikku." Itu adalah Jade.

Laki-laki itu mengeram lalu berjalan kembali ke tempatnya. Lagi-lagi aku menjadi tontonan orang di kelas.

Aku berlari keluar dari kelas dan Dean mengikutiku dari belakang. Aku berakhir duduk di sebuah bangku lorong yang sepi. Dean hanya diam berdiri di depanku sementara aku hanya sedang bingung dan tidak bisa berpikir apa yang akan terjadi kedepannya.

"Ayolah, ini baru hari kedua kita di sekolah dan mereka pasti akan melupakanmu ke depannya nanti." Ucap Dean.

Aku menatap Dean, "orang lain akan melupakannya tapi bagaimana dengan Jade?"

"Mereka hanya menggodamu mempermainkanmu."

Benar juga dengan apa yang dikatakan Dean. Mereka pasti akan bosan jika aku tidak menghiraukan mereka, "tapi Dean, mengapa kamu begitu peduli denganku?"

"Karena kamu temanku tentu saja" jawab Dean dengan santai.

"Sebenarnya aku bukan berasal dari keluarga kaya seperti kalian. Aku bisa masuk ke sini karena beasiswa."

Dean tersenyum padaku, "aku juga tidak kaya, orang tuaku yang kaya."

Aku mendecak, ternyata Dean juga berasal dari keluarga yang kaya. Apakah hanya aku sendiri yang mendapat beasiswa disini?

"Dan juga aku dengar, dari mereka bertiga hanya Jack yang lebih baik dan sopan" bisik Dean.

"Tidak juga, mereka bertiga sama saja tetapi sepertinya Jade lebih buruk."

"Tentu saja. Orang tuanya hanya baik dan perhatian pada kakak laki-lakinya."

Aku mendesah pelan dan Dean berjalan pergi begitu saja, mungkin ia kembali ke kelasnya.
Tak lama kulihat dari jauh Josh berjalan kearahku tetapi ia sendirian. Laki-laki itu berhenti di depanku sambil tersenyum,

"Jade mengundangmu ke sini manis." Ucapnya. Ia memberikan sebuah kartu kecil yang bertuliskan XAVIER dan ada alamat disana.

"Apa ini?" Tanyaku.

"Tempat dimana kamu akan bermain dengan puas bersama Jade tentunya." Bisik Josh.

Aku menyeringai lalu berdiri. Ku ambil kartu kecil itu dan kukoyakkan di depan matanya, "aku tidak akan bermain dengannya tidak akan pernah!" Ucapku. Aku sudah merasa berang dengan sikap mereka.

"Wow manis kamu mencari masalah dengannya."

"Aku hanya melihatnya bercinta jadi apa salahku? Aku juga langsung pergi bukan berdiri menontonnya." Ucapku kesal.

Josh mendekatiku, "kamu tahu mengapa ia bercinta dengan gadis itu? Karena gadis itu melihatnya bercinta dengan gadis lain." Ia tertawa, "aku juga ingin seperti itu tetapi aku tidak suka memaksa sepertinya."

Dengan berani aku meraih kerah Josh, "sampai mati pun aku tidak akan membuka kakiku untuk kalian!" Bisikku.

Josh tersenyum, "ah... aku suka aroma buah melon dari tubuhmu."

Xavier BrothersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang