PREVIOUSLY...
Setelah beberapa menit aku membuka mataku dan terkejut dengan apa yang kulihat di depan, Jade duduk disana dan tersenyum hangat memandangku, dibelakangnya ada beberapa pria berstelan hitam yang mungkin adalah pengawalnya. Aku mendecak dan berdiri sambil membawa kopiku tetapi pria berstelan itu langsung menghalangiku dengan tubuh besar mereka.
"Aku harus kembali bekerja." Ucapku pada pria berstelam hitam itu dan aku mengatakannya agar Jade juga bisa mendengar. Tetapi kulihat mereka tidak bergeming sedikit pun lalu, "Apakah kamu mau kopi ini kusiram ke wajah kalian?"
Jade berdiri dan ia memegang kedua bahuku dari belakang, aku tersentak dan langsung menghempaskan tangan Jade, tetapi ia mencengkram dengan erat kedua bahuku. Ia memelukku dari belakang dan menyandarkan kepalanya di atas kepalaku. Aku tidak tahu apa yang sedang dilakukan pria ini, dia sudah bertunangan dan bagaimana jika ada yang melihat kami! Aku memberontak dan akhirnya ia menjauhkan kepalanya tetapi ia masih memelukku, ia mengapit dengan erat tubuhku dan aku bisa merasakan hembusan nafasnya di telingaku.
"Lepaskan saya!" Seruku. Kali ini kepala pria itu bersandar di bahuku dan tidak peduli dengan diriku yang terus bergerak.
"Aku merindukan mu, aku merindukan aromamu." Bisik Jade.
Aku menatap sekeliling karena takut ada yang melihat kami tetapi tidak ada seorang pun di sini, hanya ada para pria berstelan hitam yang berdiri di berbagai tempat. Aku masih berusaha melepaskan diri, "Anda sudah bertunangan seharusnya Anda tidak boleh seperti ini." Ucapku, tubuhku menjadi sakit karena dekapannya yang sangat erat.
"Aku sudah bisa merasakan sakit Rose..." Bisik Jade.
Aku bisa melihat Abel yang berdiri di luar ruangan dengan gelisah, astaga pria gila ini! "Saya tidak peduli Anda bisa merasakan sakit atau tidak, saya mau pergi! Lepaskan saya!" Teriakku pada akhirnya.
"Jade!" Itu dia, Jack akhirnya datang tetapi pria ini masih tidak mau melepaskanku. Jack berjalan cepat ke arah kami, "Jade! Jangan membuat keributan disini!" Bisik Jack.
"Rose adalah milikku, selamanya milikku." Ucap Jadedan suaranya terdengar bergetar.
Jack menarik Jade hingga ia melepaskan dekapannya lalu menunjang pipi Jade dengan keras sampai pria itu jatuh terduduk dengan kepala menunduk, aku segera berlari pergi meninggalkan mereka.
□□□□□□□□□□
Jam dua belas malam lewat, aku menyandarkan tubuhku ke kursi setelah pasien terakhir pergi. Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera pergi dari sini, tetapi bagaimana? Mengapa aku bisa kembali berurusan dengan keluarga Xavier lagi setelah aku hidup dengan damai sebelumnya? Aku melepaskan jas dokterku, aku harus segera pulang dan menenangkan diriku. Aku mengambil tasku lalu berjalan dan membuka pintu. Sial! Aku kembali berjalan mundur, dia sudah berdiri di depanku dan menatap tajam padaku.
"Kamu lagi-lagi menolak undanganku." Ucapnya, ia menutup pintu ruanganku. Kulihat ada bekas darah di sudut bibirnya, mungkin karena Jack menunjangnya tadi.
Bokongku menabrak meja kerjaku, aku tidak bisa berjalan mundur lagi, ia semakin mendekatiku. Tangannya meraih kedua pipiku dan mengelusnya dengan lembut, aku menggelengkan kepalaku dan jantungku berdegup dengan kencang, ini tidak boleh, ia sudah bertunangan!
Aku kembali teringat dengan cengkraman tangannya di leherku dan saat ia menarik rambutku. Tubuhku tersentak dan tanganku mencengkram erat tepian meja, air mataku kembali menetes. Jade menarikku dalam pelukannya dan ia menekan wajahku ke dada bidangnya, "Maafkan aku, maafkan aku sudah berbuat kasar padamu." Bisik Jade.
Aku tersadar lalu mendorong tubuhnya, "Maaf, saya sempat terbawa suasana, maaf pakaian Anda menjadi basah." Ucapku dan aku kembali merapikan pakaianku juga mengelap air mataku dengan tangan. Jade kembali menangkup wajahku dan langsung melumat bibirku, aku memberontak tetapi tidak cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Xavier Brothers
RomanceLondon, Inggris... ROSE Namaku Rose dari keluarga biasa dan anak terakhir dari tiga bersaudara, ayahku hanya pekerja kantor biasa dan ibuku adalah ibu rumah tangga. Sejak masuk ke Xavier High School perjalanan cintaku menjadi berliku-liku berkat par...