16. Cuddling

4.5K 90 5
                                        



✨✨✨


Sinar matahari yang mulai memunculkan eksistensi nya menilik dari celah tirai pintu balkon dan mengenai dua anak manusia yang masih terlelap dalam hening tidurnya membuat salah satu dari mereka terbangun.

Kalana mengerjapkan matanya dengan perlahan, mengumpulkan kesadarannya kemudian sedikit tersentak saat menyadari ada satu hal yang tidak biasa, matanya menelisik ke penjuru kamar yang dapat di tangkap oleh pandangannya, ini bukan kamar kesayangan dirumah nya yang sudah hampir seumur hidup menjadi tempat Kalana mengistirahatkan diri, Kalana kemudian tersenyum kecut saat sadar tak akan lagi menemui ruangan kamar nya yang meski sederhana namun disanalah ia bertumbuh dan diperlakukan dengan penuh sayang oleh ayahnya.

Pun jua akhirnya Kalana sadar bahwa saat ini ia tidaklah berada di kamar yang ia tempati di apartement Ceilo.

Sebentar, kalimat terakhir yang tadi sempat singgah dipikiran Kalana akhirnya membuat gadis itu tersadar, Ceilo.

Kalana terpekik dengan tidak sengaja, untung suaranya masih pelan. Kalana akhirnya sadar mengapa saat ini ia merasa sesak namun entah mengapa tidurnya tadi malam terasa nyenyak.

Ia melirik sebentar ke arah pinggangnya dan mendapati sebuah tangan yang masih merengkuh nya dengan erat, pun jua dengan suara nafas yang teratur dan sedikit menggelitik tengkuknya. Kalana sadar bahwa ada seseorang yang sedang memeluknya dengan erat dalam tidurnya, seseorang dibalik punggungnya yang Kalana tebak tidak lain tidak bukan memang adalah Ceilo.

Ia sekarang berada dikamar Ceilo, tidur satu ranjang dengan kekasihnya itu dan direngkuh erat oleh Ceilo yang masih nyaman di alam mimpinya.

Kalana berusaha mengingat dengan baik bagaimana ia bisa berakhir dikamar Ceilo, ia masih tak berani untuk berbalik kearah Ceilo, biarlah seperti ini dulu.

Kalana sempat sedikit menitikan air matanya dengan senyum haru, jujur saja ia merasa bahagia. Kalana ingat tentang apa yang terjadi kemarin malam antara dirinya dan Ceilo, perlakuan hangat, sebuah kalimat pujian, ciuman memabukan dan berakhir dengan mereka yang terlelap dengan saling merengkuh.

Enam bulan ia menjalin hubungan dengan Ceilo tak sekalipun kekasihnya itu bersikap manis pada Kalana.

Ceilo selalu membentaknya, memerintahnya, tak perduli dengan kehadirannya, mereka bahkan tak pernah benar-benar saling bergenggaman tangan, tak pernah saling memandang dengan penuh rasa cinta, Kalana bahkan sebenarnya tidak tahu apakah Ceilo mencintainya atau tidak.

Apa yang terjadi tadi malam antara dirinya dan Ceilo adalah sebuah kemajuan besar yang selama ini memang diam-diam selalu di idamkan oleh Kalana, perempuan mana yang tidak mengharapkan kasih sayang dari pasangan nya bukan.

Meski begitu Kalana tahu ia tidak boleh kelewat senang lebih dulu, bagaimanapun Kalana tidak tahu pasti perasaan Ceilo terhadapnya saat ini, hal apa yang membuat kekasihnya bisa bersikap begitu manis padanya kemarin malam.

Juga masih ada satu fakta yang tak bisa dilupakan oleh Kalana begitu saja, bagaimanapun Ceilo sekarang memiliki kekasih lain, yakni Keisya.

Sebahagia apapun Kalana atas apa yang terjadi kemarin malam tetaplah posisinya sekarang tengah diduakan oleh Ceilo, mengingat hal itu kembali membuat Kalana tak sadar menitikan air matanya. Ia terisak kecil, apa yang harus ia lakukan setelah ini.

Kalana memutuskan untuk segera menghapus air matanya, menelisik mencoba mencari tahu pukul berapa saat ini, sudah waktunya ia untuk bangun dan menyiapkan sarapan. Hari ini mereka ada kuliah pagi.

Kalana mencoba melepaskan pelukan Ceilo yang masih amat erat, namun sedetik kemudian matanya membelalak saat ia menyentuh lengan Ceilo dan sadar bahwa pria itu sepertinya tengah demam, lengan Ceilo terasa hangat.

Like A Star (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang