✨✨✨Kalana saat ini tengah menyiapkan bahan, memasak untuk makan siang. Ia berencana hanya memasak sup ayam mengingat Ceilo yang sekarang tengah demam. Tadi dokter pribadi yang Ceilo katakan sudah datang dan saat ini sedang memeriksa keadaan Ceilo dikamar pria itu.
Tadinya Kalana sempat takut, ini untuk pertama kalinya ada yang bertandang ke apartement Ceilo semenjak Kalana menumpang tinggal disini, meski hanya seorang dokter tetap saja Kalana khawatir, mungkin saja kan dokter itu memang akan berpikiran macam-macam, apalagi sang dokter adalah dokter pribadi keluarga besar Atmajaya, Kalana takut bisa saja dokter itu akan memberitahukan pada keluarga Ceilo, pada Tuan Atmajaya bahwa di apartement putra nya ada seorang gadis yang menumpang tinggal.
Tapi Ceilo bilang tidak perlu memikirkan hal seperti itu, dokter itu tidak akan mengurusi semacam hal yang dikhawatirkan oleh pikiran Kalana. Ceilo bilang dokternya sama sekali tidak berhak ikut campur urusan pribadinya. Jadi karena Ceilo mengatakan seperti itu ya sudahlah mau bagaimana lagi itu artinya Ceilo kan yang akan menanggung jika ada satu dua hal yang tak di inginkan, atau sebenarnya memang tidak akan terjadi apapun hanya pikiran Kalana saja yang berlebihan.
"Permisi, maaf mengganggu. Anda Mbak Kalana kan ya?"
Saat Kalana sedang melamun, dokter pria yang menjadi alasan Kalana menjadi penuh pikiran saat ini tiba-tiba menghampiri Kalana, ia sebenarnya bingung dokter ini darimana tahu namanya, tapi memangnya di apartement ini ada siapa lagi selain ia dan Ceilo jadi sudah dipastikan mungkin Ceilo lah yang memberitahu namanya pada sang dokter.
"Iya dok, ada apa ya?" sahut Kalana dengan gugup.
Sang dokter hanya tersenyum, "Saya hanya ingin bertanya mungkin anda belum tahu, apa kemarin Ceilo ada memakan kepiting?" tanya dokter yang Kalana taksir masih berusia 35 tahunan mungkin, dokter itu berdiri di samping stool bar yang menghadap langsung pada Kalana yang saat ini tengah berdiri di dapur.
"Mohon maaf, tapi saya kurang tau dok," ucap Kalana dengan di iringi kepala nya yang ikut bergeleng.
Kemarin kan Kalana seharian penuh sibuk di kampus lalu bersama Amanda, Kalana tak sempat memasak untuk Ceilo karena ia pun pulang kemalaman. Kecuali kalau Ceilo makan diluar, tentu saja Kalana tak tahu apa saja yang Ceilo makan kemarin. Tapi memang nya apa urusan kepiting dengan Ceilo?
"Ceilo itu alergi kepiting mbak, dia nggak bisa makan sedikit aja kepiting kalau nggak ya bakalan langsung demam tinggi kayak sekarang." Ujar si dokter menjelaskan.
"Jadi Ilo sakit sekarang karena alergi nya kambuh ya dok? Tanya Kalana memastikan.
"Saya pikir mungkin Mbak Lana kemarin ada masak kepiting, tapi kayaknya Ceilo makan diluar. Padahal dia sudah tau kalau dia alergi kepiting, kerasa sangat aneh kalau di luar dia berani makan kepiting." Tandas si dokter nampak berpikir bingung.
Kalana tidak akan pernah memasak kepiting karena kemampuan memasaknya belum sampai ditahap itu, mana bisa Kalana memasak kepiting. Sudah Kalana bilang kan kalau ia hanya bisa memasak seadanya, untuk bertahan hidup bukan memasak seperti chef professional.
"Kalau gitu nanti saya inget buat nggak bikin Ceilo makan kepiting lagi, makasih banyak ya dok."
"Saya lega sekarang ada yang memperhatikan pola makan dan mengurusi kehidupan Ceilo, kalau begitu saya pamit." Dokter itu kemudian beranjak untuk segera pulang, Kalana mengantarkannya sampai depan pintu apartement.
Jujur saja Kalana sedikit kaget juga penasaran dengan maksud kalimat terakhir yang diucapkan dokter tadi, Kalana memang tak tahu sedikitpun tentang Ceilo ataupun bagaimana cara kekasihnya hidup selama ini, boro-boro untuk tahu kehidupan Ceilo, Kalana saja tak pernah dianggap sebagai kekasih oleh Ceilo selama ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like A Star (Complete)
RomantikSeperti bintang di langit, Kalanaya tau bahwa Ceilo tidak akan pernah bisa ia gapai karena letak mereka sangat berjauhan dan penuh perbedaan. Hingga suatu hari Ceilo tiba-tiba saja meminta nya menjadi kekasih nya. Kalana bingung karena ia sadar diri...