About Thank You, Arta!
Part 01
-
-
-Beberapa bulan berlalu, hubungan keluarga kecil mereka hampir sempurna. Arta yang sekarang lebih manis dan pengertian, tapi pria itu tetap menjadi orang yang tak pernah bisa mengontrol emosinya dan rasa gengsinya.
Hari ini juga bertepatan satu bulan setelah seseorang mengirimkan foto-foto mesra Arta dengan sekertaris barunya.
Dikamar Feerly melamun dengan menemani anaknya yang bermain. Hatinya tak tenang, memikirkan sesuatu yang terjadi akhir-akhir ini. Bahkan beberapa menit lalu ada nomor asing yang mengirimkan foto mesra suami dan sekertarisnya lagi.
Feerly sempat menjelaskan ketakutannya pada Arta, dan dengan tegas Arta meminta agar istrinya tak memikirkan yang tidak-tidak serta mengatakan Feerly adalah gadis yang dia cinta, tak mungkin Arta mengkhianatinya untuk kedua kalinya.
Padahal pada kenyataannya semua ini adalah rencana untuk membalaskan dendam seseorang pada Artalyta Venustya.
Dengan merusak kebahagiaan mereka, setara dengan kematian gadis cantik yang saat itu sangat menginginkan dirinya.
Dan Elya, gadis itu adalah orang suruhan seseorang untuk melancarkan misi yang sudah direncanakan.
Sekarang hatinya tak tenang karena Arta sedang pergi proyek beberapa hari keluar kota dengan sekertaris itu. Bukan tak percaya, tapi Andra juga merasakan hal yang berbeda saat melihat sekertaris baru tersebut.
Brukk!
Suara itu membuyarkan lamunan Feerly dan segera melihat apa yang terjatuh.
Feerly bangkit dari tempatnya dan berjalan untuk mengambil foto yang jatuh itu.
Itu foto mereka bertiga, yang Feerly simpan di atas meja tempat mereka menyimpan beberapa barang penting.
Feerly meraih foto tersebut, kaca itu pecah berserakan. Membuat Feerly menatapnya lekat dan melihat sekeliling.
"Kok bisa jatuh?"
Di cafe, Arta berdiri dengan tersenyum, "baik, terimakasih. Sampai bertemu di kantor saya, pak," ucap Arta dengan berjabat tangan dengan Panji, rekan bisnisnya di proyek ini.
Panji mengangguk. "Semoga semuanya lancar."
"Ya sudah, kami permisi dulu," pamit Panji dan segera berlalu pergi. Meninggalkan Elya dan Arta di restoran.
Arta duduk dan tersenyum, dia senang, semuanya berjalan lancar. "Rapihkan semua barang kamu, kita pulang hari ini juga."
"T---"
"Tak ada tapi tapian, saya ingin pulang bertemu anak dan istri saya."
Elya hanya tersenyum kecut menuruti. Ternyata kesempatannya gagal, padahal dia ingin membuat lebih banyak Poto mesra keduanya agar Feerly lebih curiga.
Pukul tiga sore, mereka sedang berada di dalam mobil menuju stasiun untuk pulang ke Jakarta.
Iya, seperti yang Arta katakan tadi. Bukan karena pria itu memintanya, tapi karena tiba-tiba CEO dari proyek tersebut mempunyai jadwal diluar dugaan. Membuat meeting itu di percepat dan di bahas dalam satu waktu.
Arta yang dari tadi hanya fokus dengan laptopnya, senyum itu terukir saat mendapatkan pesan singkat dari sang pujaan hati.
FEERLYCIA
KAMU SEDANG MEMBACA
About TYA
Teen FictionSebelum baca cerita ini, disarankan untuk membaca 'Thank You, Arta!' terlebih dahulu♡(> Dengan awal yang penuh perjuangan, semuanya berjalan hampir sesuai keinginan. Kebahagiaan yang selalu mereka impikan sekarang terlaksana secara perlahan. Namun...