About Thank You, Arta!
Part 21Kalo ada typo tandai ya^^
Jangan lupa dukungannya untuk vote, komen dan follow biar ga ketinggalan info.Oh iya, di part ini cukup 222komen yaa, okei?
Happy reading all:)
ෆ╹ .̮ ╹ෆ
Mereka sampai di rumah sakit, saat ingin membuka pintu ruangan, bersamaan dengan Firda yang keluar dari ruangan. Membuat Arta mengurungkan niatnya dan berjalan mundur saat wanita paru baya itu kembali menutup pintu.
Arta dan Feerly mencium punggung tangan Firda. "Utuu, udah besar sekarang ya," tutur Firda saat Giandra ikut bersalaman.
Keduanya hanya tersenyum saling bertatapan, "mah, Dino ada?"
Mendengar itu Firda menghela nafasnya, membuat Feerly menatap suaminya seolah bertanya kenapa.
"Dia syok pas tau dia enggak bisa jalan untuk sementara, diam seharian dan enggak mau makan. Mamah bingung harus gimana."
Feerly meraih tangan Firda dan tersenyum menepuknya pelan, seolah memberi kekuatan kepada wanita yang sudah dia anggap seperti ibunya sendiri.
"Sekarang kita boleh masuk, mah?"
"Boleh, kalo bisa sekalian rayu Dino biar mau makan ya. Mamah mau urus administrasi dulu."
Feerly mengangguk dan memeluk tubuh Firda, "yang sabar ya, mah. Mamahnya juga jangan sampe sakit, Feerly enggak mau."
Firda melepaskan pelukannya, mengusap matanya yang sudah berkaca-kaca. "Yaudah, mamah duluan ya."
Wanita itu pun pergi, Feerly membuka pintu dengan diikuti Arta yang menggandeng tangan anaknya. Tapi baru satu langkah masuk, Giandra menarik tangan Arta dan menolak.
"Apah, El mau es krim! Kita beli es krim dulu ayo!" pinta Giandra dengan menarik tangan papahnya keluarga membuat Feerly menghentikan langkahnya dan menatap mereka.
"Iya-iya, ayo. Jangan teriak-teriak ah," respon Arta membuat Giandra tersenyum lebar.
Pria itu melihat istrinya, mengelus rambut itu pelan. "Aku bawa dede ke mini market didepan dulu ya."
Feerly mengangguk tersenyum, suaminya sudah jauh lebih baik sekarang. "Hati-hati. Tapi ingat, jajannya enggak boleh berlebihan, oke?"
"Oke!" jawab Arta dan Giandra bersama kemudian tertawa kecil menyadari itu.
"Yaudah, sana."
"iya."
Arta mengikuti langkah kecil anaknya yang menarik tangannya berjalan keluar. Sedangkan Dino segera membuang pandangannya saat melihat Feerly mulai berjalan mendekatinya. Iya, Dino dari tadi memperhatikan perdebatan kecil itu.
Feerly menunjukkan senyumnya saat berjalan menuju brakar. Dia melihat makanan yang masih utuh diatas nakas.
Feerly menatap Dino yang terus memalingkan wajahnya, dia menghela nafasnya dan menarik kursi kemudian duduk.
"Aku lap ya badannya," tutur Feerly saat melihat ada air dan handuk dalam satu wadah.
Wanita itu berdiri, mengambil wadah tersebut dan memeras handuknya. Meraih tangan Dino dan mengelap tubuh itu dengan hati-hati.
"Dino pasti sembuh kok, bisa jalan lagi." Feerly menghela nafasnya dengan tangan yang masukkan handuk ke dalam air. "aku minta maaf, karena kejadian itu Dino jadi begini.
"Kalo aku bisa gantiin, aku aja yang sakit, Dino jangan."
Wanita itu tetap tersenyum saat sahabatnya tetep terdiam sampai Feerly selesai mengelap tubuhnya. "Sekarang makan ya, aku suapin."
KAMU SEDANG MEMBACA
About TYA
Teen FictionSebelum baca cerita ini, disarankan untuk membaca 'Thank You, Arta!' terlebih dahulu♡(> Dengan awal yang penuh perjuangan, semuanya berjalan hampir sesuai keinginan. Kebahagiaan yang selalu mereka impikan sekarang terlaksana secara perlahan. Namun...