"Sayang, apa kamu sudah pulang?"
Suara itu, suara yang pastinya sering kali Jisoo dan Rose dengar saat di agency. Keduanya secara kompak menoleh kearah tangga, dimana seorang wanita berambut sebahu berwarna hitam itu, masih dengan balutan kemeja putih dan celana bahan hitamnya mulai menuruni anak tangga.
Dan yang parahnya lagi dan membuat Jennie sedikit kesal adalah kancing kemeja Lisa yang hampir terbuka semuanya, hingga memperlihatkan tattoo di tulang selangkanya.
"AGASHIIII?!"
Masih dengan wajah bantalnya, Lisa menatap kearah Jisoo juga Rose. Pesona Lisa yang baru saja bangun tidur itu, sukses membuat Rose terdiam dan mengedipkan matanya berkali-kali, begitu pula dengan Jisoo.
Jennie yang melihat reaksi manager dan asisten pribadinya itu segera berlari menghampiri Lisa, ia juga menarik lengan wanita bertubuh jangkung itu, menariknya untuk kembali masuk ke dalam kamar.
"KALIAN MAKAN SAJA TERLEBIH DAHULU, AKU AKAN KEMBALI NANTI!!" teriak Jennie dari lantai atas unit apartnya.
"KYAAK! JENNIE-YAA TOLONG JELASKAN TERLEBIH DAHULU!" balas Jisoo yang tak kalah kencang.
BRAK
Hanya suara pintu tertutup yang Jisoo dan Rose dapatkan. Keduanya masih belum bisa berpikir secara jernih, untuk saat ini. Apalagi mereka berdua baru saja melihat boss atau CEO agency mereka sendiri, berada di apart milik salah satu modelnya.
Terlebih Jennie dan agashi mereka itu sempat memiliki rumor yang bahkan menggemparkan publik. Juga tattoo baru Lisa yang baru-baru ini kembali di sorot karena memiliki arti 'Jennie' dan mungkin saja itu semua benar, setelah apa yang Jisoo juga Rose lihat barusan.
"Agashi benar-benar sepupu Jennie kan, Jisoo-nnie?" tanya Rose begitu polosnya.
"Rosie posie, apa kamu tidak menyadarinya? Tentang rumor mereka berdua? Tentang ciuman, tattoo dan foto postingan tangan bertaut dengan cincin yang melingkar di jari manis Jennie waktu itu, apa kamu lupa?"
Sepersekian detik Rose pun mengingat dan ia menutup kedua mulutnya, tak percaya.
"Jadi selama ini Jennie-unnie menyimpan dan menyembunyikan hubungan aslinya bersama agashi? Bahkan saat di agency keduanya terlihat saling acuh tak perduli, lalu apa yang baru saja kita saksikan dan kita dengar tadi?" ujar Rose sambil menaruh jari telunjuknya di atas hidung mancungnya.
"Agashi bahkan memanggil Jennie 'sayang' dan itu sudah sangat jelas, jika keduanya memang memiliki hubungan. Apalagi saat Jennie menarik agashi untuk masuk kembali ke dalam kamar" ucap Jisoo.
"Lalu apa yang sedang mereka lakukan di dalam kamar?" Tanya Rose penuh selidik.
"Jangan berpikiran mesum Rosie, mungkin saja Jennie masih belum mau menjelaskannya kepada kita. Kalau begitu kita siapkan saja makan malamnya, nanti juga dia akan turun bersama agashi" ujar Jisoo yang dibalas anggukan kepala oleh Rose.
¶¶¶¶¶¶
"Apa itu Jisoo dan Rose? Kenapa mereka ikut pulang ke apartmu, hum?" tanya Lisa tanpa beban, bahkan ia memeluk tubuh mungil Jennie dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Jennie.
"Boo, apa yang harus aku jelaskan pada mereka? Apa kita harus memberitahu mereka dan sedikit memberi ancaman agar mereka, tidak memberitahu hubungan kita ke orang lain dan juga publik tentunya?" cemas Jennie yang tentunya tidak menjawab pertanyaan Lisa.
"Bilang saja aku ini sepupumu, kita sudah sangat dekat sedari kecil. Sudah kan?" kata Lisa sambil mempererat pelukannya, ia juga mengecup beberapa kali pucuk kepala Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Model
FanfictionLangsung dibaca aja yuuuk gak usah dijelasin nanti juga kalian paham hehehehe