Hubungan Jennie juga Lisa bisa di bilang semakin memburuk, terlebih Lisa yang saat ini menghilang tanpa kabar. Membuat Jennie semakin menyibukkan dirinya, mengambil semua jadwal photoshoot yang sempat di undurnya.
Sudah berkali-kali Jennie menghubungi Lisa, namun ia tidak mendapatkan hasil apapun. Yang ada hanyalah jarak yang semakin terlihat di antara keduanya. Jennie tentu saja tidak menyukai, apa yang terjadi diantara dirinya juga Lisa.
Sedangkan publik, mereka sudah mengetahui hubungan yang terjalin antara Jennie juga Lisa. Namun publik, tidak mengetahui jika kedua tengah merenggang saat ini.
"Jennie-yaa, tuan Simon Jacquemus ingin berfoto bersama denganmu. Beliau sudah menunggumu di luar" ujar Jisoo pada Jennie yang tengah merapikan make up nya.
"Baiklah" jawab Jennie tanpa ada raut kebahagiaan di wajahnya.
Pemotretannya hari ini memang berjalan lancar, tapi tidak dengan mood nya. Ia harus mengatur raut wajahnya agar terlihat profesional, walaupun itu sangat sulit.
Langkah kaki Jennie mulai mendekati pintu keluar, disana terlihat Jisoo dan Rose yang tengah berbincang ringan dengan Simon, pemilik dari brand Jacquemus. Dan mereka langsung menghentikan pembicaraan saat ia tiba, Simon tersenyum kearahnya dan mengulurkan tangannya untuk berjabat.
"Hai, Jennie how are you today?"
Jennie hanya tersenyum sebagai jawaban. Kemudian Simon meminta foto padanya dan setelah itu ia kembali ke apartnya, bersama Jisoo dan Rose.
Di dalam perjalanan Jennie juga hanya diam tanpa sepatah kata, ia menoleh kearah luar jendela. Jalanan hari ini sedikit basah karena hujan rintik-rintik yang turun membasahi bumi.
"Jennie-yaa, apa kamu ingin mampir ke suatu tempat?" tanya Jisoo sambil melirik kearah Jennie lewat kaca di depannya.
"Apart, aku sangat lelah"
Jisoo menganggukkan kepalanya mengerti. Sedangkan Rose, wanita berambut blonde itu menghela nafasnya.
"Jennie-unnie, apa agashi masih belum ada kabar? Apa aku perlu bertemu langsung padanya dan menjel—" ucapan Rose terpotong karena cubitan kecil yang ia dapatkan dari Jisoo.
"Yak Jis—"
"Diam Rosie posie, aku sedang menyetir. Jangan berbicara sembarangan!" kesal Jisoo yang langsung membuat Rose terdiam.
"Bangunkan aku jika sudah sampai" ujar Jennie dengan memejamkan kedua matanya.
Hampir 1 jam mereka di perjalanan, kini Jisoo memarkirkan mobilnya di basement yang sudah tersedia. Rose membangunkan Jennie secara lembut dan Jennie langsung membuka kedua matanya.
Rasanya tubuhnya sangat lelah hari ini, apalagi sudah 1 minggu ia tidak mendapatkan pelukan juga ciuman dari sang kekasih. Yang selama ini menjadi vitamin untuknya, melewati hari-hari beratnya.
"Jennie-yaa, apa kamu baik-baik saja?"
Jisoo khawatir melihat kondisi Jennie, wajahnya sudah pucat pasi dan wanita bermata kucing itu sudah memegangi kepalanya.
"Jennie-unnie, apa kita ke rumah sakit saja sekarang? Wajahmu sangat pucat, ini pasti karena jadwalmu yang sangat padat. Jisoo-nnie ayo kita ke rumah sakit sekarang" panik Rose.
"Aku baik-baik saja, kalian tidak usah khawatir. Lebih baik kalian bantu aku untuk segera sampai ke unitku" lemas Jennie.
Secepat mungkin Jisoo dan Rose merangkul bahu Jennie, keduanya memegangi tubuh Jennie yang sudah sangat kelelahan. Membawanya masuk ke dalam apart dan membaringkan Jennie di kasur king sizenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Model
FanfictionLangsung dibaca aja yuuuk gak usah dijelasin nanti juga kalian paham hehehehe