Gala Primere film terbaru dari Nicholas Galitzine, disambut antusias oleh publik. Banyak sekali para tamu undangan yang hadir, entah itu dari kalangan artis mau pun pengusaha.
Kilatan flash dan sorotan kamera saat ini tertuju pada pasangan yang memang sudah banyak diketahui oleh publik yaitu, Lalisa dan Jennie. Kalian tahu, hanya Jennie yang tersenyum lebar pada kamera. Namun Lisa, CEO terkenal itu hanya memasang wajah datar nan dinginnya.
"Miss Jennie apa tanggapan anda terkait rumor yang beredar beberapa hari ini?"
"Apa benar Miss Jennie hanya ingin menikmati kekayaan anda Miss Lalisa?"
"Miss Lalisa bisa anda sedikit bersuara tentang rumor kedekatan Miss Jennie dengan Tuan Vin?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan yang di layangankan para wartawan media, kepada Jennie dan Lisa. Akan tetapi keduanya lebih memilih diam tak menjawab satu pun pertanyaan, terlebih bisa Jennie rasakan hawa dingin yang begitu mengintimidasi disebelahnya.
"Honey" lirih Jennie dengan berbisik pelan dan mengusap lembut lengan kanan Lisa.
Lisa pun menoleh menatap sang tunangannya begitu dalam, lalu ia sedikit tersenyum dan mengecup lembut pelipis kepala Jennie. Para media yang tengah meliput tentunya dibuat histeris dengan tindakan yang Lisa lakukan, semakin banyak kilatan flash yang tertuju pada mereka berdua.
Langkah keduanya kini terhenti tepat ditengah spot foto yang memang sudah ditentukan, oleh pihak acara. Baik Jennie maupun Lisa mulai berpose sesuai dengan arah kamera yang menyorot mereka, tak ada sedikitpun senyuman yang Lisa berikan.
Wanita berparas cantik nan rupawan itu lagi dan lagi hanya menampilkan wajah datarnya, Jennie sudah sempat menyenggol lengan Lisa dan memintanya untuk tersenyum kearah kamera namun Lisa, hanya menganggukkan kepalanya saja tapi raut wajahnya masih sama seperti semula.
Jennie yang gemas melihat tingkah tunangannya itu pun segera menoleh kearah Lisa, lalu kedua tangannya terangkat untuk mencubit kedua pipi Lisa sehingga senyum terpaksa dari Lisa kini mulai terlihat.
"Baiklah aku akan tersenyum, sayang" lembut Lisa sambil melepas perlahan kedua tangan Jennie dari pipinya.
Benar saja Lisa mulai tersenyum sekarang akan tetapi wanita jangkung itu tersenyum kearah Jennie bukan kearah kamera.
"Miss Lalisa apa anda melihat kamera diwajah Miss Jennie?"
"Miss Lalisa kamera kami berada di depan anda bukan tepat disamping anda"
Para media kini dibuat gemas bahkan tak jarang banyak yang tertawa karena melihat tingkah CEO fenomal itu.
"Honeeeeyy~"
Suara manja dari Jennie kembali membuat riuh media, Lisa terkekeh gemas melihatnya dan keduanya pun mulai berpose dengan penuh senyuman membuat media yang mendapatkan foto sempurna dari mereka tentunya merasa puas.
¶¶¶¶¶¶
Jennie menyenderkan kepalanya di bahu kiri Lisa disaat keduanya, sudah memasuki ruangan pemutaran film. Sedari tadi keduanya sudah berkeliling menyapa beberapa teman, juga rekan kerja mereka yang memang hadir dalam Gala Primere.
Bahkan tadi keduanya sempat bertemu dengan Vin, tapi Jennie segera memutar langkahnya menghindari pria yang memiliki tatto hampir diseluruh tubuhnya. Sebenarnya ia hanya tidak ingin Vin melihat Lisa, karena bagaimanapun pria bertatto itu sempat menyukai Lisa.
"Sayang, aku sedikit merasa lapar" bisik Lisa sambil mengusap lembut pucuk kepala Jennie.
"Sehabis sini kita akan ke restoran terlebih dahulu, aku juga merasakan apa yang kamu rasakan boo" ujar Jennie yang mengecup sekilas rahang tegas Lisa.
Keduanya pun semakin larut dalam obrolan ringan, sampai mereka tak menyadari jika jarak duduk Vin hanya berselisih 2 bangku dari samping mereka. Lalu entah kenapa suasana menjadi ricuh dan para tamu undangan, menjadi menatap kearah bangku yang menjadi tempat duduk Lisa dan Jennie.
Akan tetapi bukan nama Jennie juga Lisa yang menjadi bahan perbincangan mereka, melainkan Vin yang saat ini begitu tegang dan bisa dilihat bahwa keningnya begitu berkeringat, pria bertatto itu bahkan terlihat cemas.
"Apa yang terjadi? Kenapa mereka semua sedari tadi menyebut nama Vin?" bingung Jennie pada Lisa.
"Aku tidak tahu, sayang. Mungkin pria itu membuat ulah lagi?" acuh Lisa, namun wanita bermata hazel itu menyeringai diakhir kalimatnya.
Jennie melihat itu, Jennie melihat senyum mengerikan dari sang tunangannya.
"Vin memiliki hubungan dengan Jang Wonyoung dan dia sudah mengkonsumsi narkoba sejak 1 tahun yang lalu?"
"Benarkah?" tanya Jennie pada Jenna Ortega yang memang duduk, tepat disebelahnya.
"Lihatlah" ujar Jenna sambil menyerahkan ponselnya pada Jennie.
Benar saja, ternyata hal yang diributkan oleh tamu undangan adalah berita yang baru saja diluncur oleh salah satu portal berita terkenal, yaitu kebenaran tentang Vin Hacker yang positif mengkonsumsi narkoba dan juga foto mesranya yang tersebar bersama Jang Wonyoung.
Jennie mengembalikan ponsel milik Jenna, lalu ia menoleb kearah Lisa. Dimana wanita jangkung itu hanya diam tak terusik dengan kegaduhan yang sedang terjadi, saat ini.
"Huh, apa pemutaran filmnya akan diundur? Aku bahkan sudah menantikan bagaimana hebatnya, akting rekan kerjaku" ujar Lisa begitu saja.
"Apa kamu yang melakukannya, boo?"
Lisa menoleh kearah Jennie, ia hanya tersenyum lalu kemudian bangkit duduknya dan mengulurkan tangannya pada Jennie.
"Aku rasa tidak akan ada pemutaran film disini, lebih baik kita ke restoran memakan makan enak disana" ucap Lisa dengan senyum manisnya.
Jennie menggelengkan kepalanya berkali-kali, lalu ia menerima uluran tangan Lisa bersamaan dengan datangnya polisi yang mulai memenuhi ruangan pemutaran film.
Vin yang masih terduduk di bangkunya, hanya bisa menundukkan kepalanya. Lalu ia mengangkat kepalanya untuk mencari seseorang yang ternyata, sudah tidak berada di tempat duduknya.
"LALISA CARLS MANOBAN, AKU AKAN MEMBALASMU!!"
TO BE CONTINUED
Gimana" makin seru gak nih??
Keknya pantun dulu seru yee
Jalan jalan ke pasar malam...
gak tau lgi lanjutin aja sendiri gaes hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Model
FanficLangsung dibaca aja yuuuk gak usah dijelasin nanti juga kalian paham hehehehe