Kejutan di pesta

608 116 11
                                    

keesokan harinya Adeline terkejut melihat banyaknya kotak hadiah yang disiapkan Earl Childe untuk teman sekelas Zhongli. Earl Childe jelas telah mencari tau apa kesukaan pihak lain baik itu hadiah maupun warna pitanya.

Zhongli juga mendapatkan kotak hadiah yang indah untuk pertama kalinya setelah bertransmigrasi ke dunia ini. dia terlihat sibuk membuka satu persatu hadiah yang ditaruh di atas tempat tidur.

Ruu memberikannya sebotol parfum dan catatan sastra miliknya. bahkan Hans yang sedikit sok juga mengiriminya sebuah hadiah berupa alat musik lyre dan lembaran note musik untuknya.

hadiah yang paling mencolok tentu berasal daru tuan nya Childe. hadiahnya sebuah gaun baru dengan pin manset permata biru.

ketika Ruu datang ke kamarnya dia melihat sekilas gaun itu ditangannya. dia tersenyum lalu berkata.

"kereta yang menjemput kami ke pesta akan tiba malam nanti, jangan tidur Zhongli".

"ah menjemput kami? kereta apa?". Zhongli bertanya.

"kereta untuk pesta, nanti malam akan ada pesta makan malam di rumah Duke. semua orang akan berkumpul pada hari natal. tentu saja anda harus datang, kalau tidak bagaimana bisa anda memiliki gaun jika tidak hadir?". Ruu tersenyum lembut setelah mengatakannya.

benar saja, waktu berlalu orang-orang telah keluar dari kamar masing-masing dan berada di manor, mereka semua asik mengobrol di lantai bawah.

ini adalah pertama kalinya Zhongli melihat aula yang begitu ramai. jika ini sedang jam mengajar gedung ini menjadi sunyi.

pukul sepuluh lewat tiga, kereta yang menjemput mereka telah tiba. dan Zhongli dijemput oleh Childe naik bersamanya. saat ini dia duduk tepat disebelah Childe untuk menjawab pertanyaannya.

"ya, saya sudah mempelajari pengetahuan dengan sangat baik". Childe memujinya dengan ringan. Zhongli kembali melanjutkan lerkataannya. "etiket bangsawan juga baik-baik saja".

"pesta natal itu membosankan". Childe berkata dengan ringan. "sebaiknya kamu tetap disisiku".

Zhongli menganguk. "oke, Tuan".

pesta perjamuan makan malam itu sangat megah. Zhongli pun melangkah ke dalam didampingi Childe yang menggengam tangannya.

"Childe". begitu mereka duduk seorang wanita datang menghampiri. "apakah ini anak yang kamu besarkan? sejak kapan kamu memiliki hobi seperti itu?".

"Beidou. perhatikan kata-katamu".

"Haha, oke oke, aku hanya ingin mengatakan bahwa kamu membesarkannya dengan cukup baik seperti pria kecil". wanita itu terus melengkungkan bibirnya dan tertawa. "astaga, lihatlah ini seseorang bisa mengira si kecil ini anak harammu".

Childe menyandarkan tubuhnya lalu berkata dengan acuh. "biarkan saja mereka bicara".

"ya tuhan, mengapa kamu begitu membosankan, Childe pernahkah kamu mendengarnya ada seorang pria bernama Wilis?. rumornya dia menjalin cinta dengan wanita Hybrid, ketika anak itu berusia dua atau tiga tahun Wilis tidak mau mengakuinya, hanya karna anak itu tidak memiliki kemiripan dengannya. jadi anak itu mengikuti nama pemberian ibunya dan kini ditahan di tempat ini. dia dipaksa menyanyikan lagu seperti burung kenari kecil".

"tidakkah kamu kini merawatnya?. mengapa tidak mengirimkan ke sekolah". balas Childe skeptis.

Beidou menggeleng. "dengan garis keturunan campuran seperti itu akan sulit. tapi setidaknya anak itu memiliki nilai sekarang, menyanyikan lagu bisa membuat banyak orang bahagia, bukankah itu luarbiasa?".

tatapan beidou kini pindah kearah zhongli yang ada disamping Childe. "ngomong-ngomong, berapa banyak yang kamu habiskan untuk membesarkannya?".

"Zhongli kesampingkan rambutmu itu". Childe memerintahkannya. "tunjukan padanya antingmu".

[My Pet is a God]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang