Earl Childe

501 98 5
                                    

"Xiao tenanglah....".

Mendengar suara ini Xiao menjadi terdiam beberapa saat lalu mencoba menenangkan dirinya.

Keputusasaan dan karma terkorosi oleh rasa hampa, seolah-olah ada sesuatu telah ditarik. Yang membuat Xiao menjadi lebih rileks dan keraguan dirinya menghilang.

Pemikiran yang dipenuhi emosi negatif secara bertahap menjadi tumpul dan aktivitas karma berlebihnya membuat Xiao menjadi pusing, namun Xiao tetap tidak bisa memejamkan mata.

Saat ini yang Xiao butuhkan hanyalah istirahat dan sepertinya suara tersebut mengatakan hal yang sama.

"Istirahatlah Xiao, semuanya akan baik-baik saja".

Ketika melihat Zhongli yang tiba-tiba pucat tapi matanya bersinar terang, Diluc segera mendekatinya dan mengajukan pertanyaan. " Barusan nama siapa yang kau panggil?".

Ekspresi Zhongli bergerak, lalu dia menundukan kepala nya. "Maaf tuan saya hanya kepikiran sesuatu".

"Hmm setelah makan sebaliknya kamu segera istirahat, wajahmu terlihat pucat".

"Ya tuan Diluc, saya mengerti".

" bagus".

Makan malam akhirnya tiba namun yang tak diduga Nyonya Victoria tiba-tiba datang dengan ekspresi tidak percaya dan berkata Earl Childe datang tanpa memberikan kabar.

Tepat ketika Nyonya Victoria menyelesaikan perkataannya Childe sudah muncul di hadapan mereka.

"Earl Childe.... Saya tidak ingat bahwa anda diundang ke sekolah ini, tidakah anda seharusnya membuat izin sebelum datang di tengah makan malam?".

" saya tidak membutuhkan izin untuk datang kemari Duke Diluc". Wajah Childe di dipenuhi senyum lalu mengejek dengan samar.

"Kamu.....". Diluc menatap Childe sejenak, berdiri. Dan berkata dengan dingin. " kalau tidak ada apa-apa untuk di katakan sebaiknya anda segera pergi atau jika ada sebaiknya anda katakan di kantorku, maaf saya permisi".

Childe tersenyum dengan ringan dan mengangguk namun dia tidak buru-buru pergi mengikuti Diluc melainkan menatap Zhongli yang asik meminum segelas susu hangat di tangan.

"Apa pendapatmu tentang Duke Diluc Zhongli?". Childe tidak bisa mengalihkan pandangan pada Zhongli. "Jika kamu tidak memihak pada Dewa, Duke pasti nya akan dengan senang hati memperlakukan orang seperti bangsawan, sekalipun orang itu hanyalah setengah bangsawan ".

"Jadi begitu....".

Childe terkekeh dan kali ini tersenyum dengan tulus.

"Zhongli kecil....". Childe menatap Zhongli dengan tatapan main-main. "Sebaliknya jangan dekat dengan Duke Diluc, dia bukanlah tipe orang yang mau memihak orang seperti aku mendukungmu. Dia adalah tipe orang yang bergerak jika ada yang memprovokasi dan menarik perhatian nya".

Belum sempat Zhongli membalas tiba-tiba Childe segera pergi dari kamar Zhongli.

Begitu Childe memasuki lorong kamar Childe segera menghentikan Nyonya Victoria. "Besok saya akan mengajak Zhongli keluar membeli Akasa, katakan pada Duke Diluc masalah dengan Gereja Cahaya akan saya selesaikan pada sore hari".

Nyonya Victoria mengangguk.

Begitu Earl Childe pergi, Nyonya Victoria segera memerintahkan pelayan nya yang terlatih untuk mengamati Earl Childe dan Zhongli.

Pelayan yang diperintahkan Nyonya Victoria secara bertahap mendesah. " tidak ada yang perlu di perhatikan". Batinnya.

Keesokan paginya Zhongli menikmati makan Sandwich dengan senang dan bahkan meminta satu lagi sedangkan Earl Childe hanyalah menyetujui permintaan Zhongli tapi juga bersandar di kursinya dan tersenyum melihatnya makan sarapan.

Kalian harus atau bahwa Earl Childe tidak pernah menunggu siapapun sebelumnya.

Setelah menyelesaikan sarapan Childe menggengam tangan Zhongli dan membawanya keluar. Saat keduanya pergi mereka mereka bertemu dengan Will dan anak lainnya.

Melihat Zhongli akan keluar Will tersenyum dan menyapanya. "Baiklah Zhongli senang telah mengenalmu, sampai jumpa lagi".

Zhongli membalas senyum itu. " Ya Will, sampai jumpa".

Childe juga tersenyum tipis dan membukakan pintu untuk Zhongli tapi sebelum keluar, Childe menatap dingin kearah Will dan berbalik pergi.

[My Pet is a God]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang