Akasa

391 73 0
                                    

"Tuan...." wajah pelayan itu berkerut dengan tegang. "Maksudku."

"Aku bilang tidak Victoria." Childe menyeringai sejenak. "Apakah saya harus bertanya kepada uskup hari ini mengapa Dewa Cahaya membuat masalah dengan saya."

"Tidak, tidak, tidak perlu." Wajah pelayan itu berkerut seolah minum obat pahit. Dia melirik Childe yang tersenyum dan menatap Zhongli yang lalai.

Victoria selalu merasa ada yang tidak beres tapi sayangnya dia tidak memiliki bukti.

"Jangan pikirkan itu." Childe mengetuk meja. "Saya sangat sibuk dan saya tidak punya waktu untuk bekerja sama dengan kecurigaan anda."

Penampilan arogan dan acuh tak acuh ini sangat  sejalan dengan kesan orang terhadap suatu bangsawan dan Victoria sangat terkesan dan menghelai nafas lega.

Zhongli memperhatikan bahwa Victoria  di seberang meja sedang mencoba mengedipkan mata.

...mengedipkan mata harusnya pada Earl Childe bukan padaku?

Zhongli tidak bisa menahan diri untuk bingung.

Semakin terasa salah, semakin terasa telapak tangan nya berkeringat.

"Ayo pergi." Earl Childe telah berjalan di depannya menghalangi pandangan pihak lain, dan mengulurkan tangan kepadanya.

Akasa baru telah tertekuk di tangan itu.

Zhongli menatap Akasa sambil berpikir.

Melihat petunjuk cahaya hijau, dia tiba-tiba teringat rambut Dr. Baizhu.
Segera setelah itu, dia memikirkan tebakan yang dia buat saat pertama kali mendengar tentang Akasa.

.... Apa yang didapat para bangsawan ini bukanlah versi plus yang dipilih dengan cermat bukan?.

Zhongli sedang memikirkan nya dan tiba-tiba ada suara kecil di telinga nya.

Dia menoleh tanpa sadar melihat simbol cahaya dengan gemetar, menampar Akasa baru dengan kekuatan yang besar.

Zhongli menoleh dengan sedikit kaget pada Akasa yang kini rusak dan terbakar.

Earl Childe tampak tenang melepas akasa dan melemparnya ke atas meja kopi. "Apakah akasa ini rusak?"

Akasa itu mengeluarkan suara gesekan yang aneh dan segera setelah itu simbol cahaya keluar lalu akasa itu mati sepenuhnya.

Ketika Earl Childe meraih tangan Zhongli  dan bergegas keluar dari ruangan beberapa pelayan sudah terdiam seperti melamun.

Sampai pintu dibanting menutup Victoria segera sadar dan berkata pada pelayan lainnya.

"Apa yang kamu lakukan?." Victoria menatap marah ke arah pelayan dengan bibir gemetar.

Tangan pelayan itu gemetar, dan ada tatapan fanatik di mata nya.

Begitu Victoria menepuk bahu nya pelayan itu segera berseru dan berteriak. "Ini keajaiban! Ha ha"

Victoria melihat akasa lagi dan mencoba memungutnya di tanah, dia berjongkok dan menarik napas dalam-dalam.

...

"Apa yang kamu janjikan padaku Zhongli?." Childe menghelai nafas. "Saya pikir anda tidak akan melangkah terlalu jauh."

"Maaf tuan, tadi diluar keinginan saya." Zhongli duduk dengan patuh di ujung bangku. Dia mengangguk dengan serius. "Sepertinya itu kecelakaan."

Childe menghelai nafas dan tersenyum masam. "Anda telah memberi saya masalah besar."

Kemudian Childe mengubah topik pembicaraan. "Ada masalah tentang Akasa sekarang dan itu mengarah pada dewa cahaya".

Zhongli menurunkan matanya secara kooperatif, tanpa bersuara, tetapi diam-diam melipat tangannya dan meletakkannya diatas lututnya.

[My Pet is a God]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang