Jalan menuju Dawn winery school cukup jauh, harus melewati penginapan Wangsu inn dan jalanan di sekitar bebatuan tinggih. Selama melewati perjalanan Zhongli melihat banyak rakyat jelata yang tidak beralaskan sepatu harus menahan dingin dijalanan bersalju. Rakyat jelata miskin hanya bisa meratapi nasib dan menerima keadaan sambil mengais sesuatu untuk dimakan.
Pemandangan yang menyedihkan, Zhongli ingat bahwa di novel itu disebutkan era sebelum perang Celestia dimulai, semua penduduk di berbagai region jelas hidup berkecukupan. karna setiap Archon memperhatikan rakyat nya, hanya saja kemunculan dua Archon baru sungguh membuat Zhongli merasa tertekan.
Mengapa Archon Elios yang disebut Dewa Cahaya tidak pernah menghukun dan mengadili kejahatan?, mengapa dia bias kepada semua rakyatnya?. Lalu bagaimana denganmu Archon lainnya yaitu Archon Eros?. Bukankah dia adalah Dewi Emosi dan Cinta?. Apakah cinta nya begitu buta dan tuli hingga tidak bisa melihat realita keadaan rakyat miskin lainnya?. Sungguh menyedihkan. Perbudakan ada dimana-mana sama seperti sejarah sebelum era Archon war dimulai.
Tiba-tiba seseorang terlihat berjalan kearah kereta yang zhongli naiki. Itu adalah seorang pengemis terlunta yang meminta makanan. Merasa iba Zhongli meminta Hillie agar memberikan roti putih kepada pengemis diluar.
"Apakah anda yakin memberikan pengemis itu Roti tuan?". Hillie memandangnya dengan aneh.
"Ya" angguk Zhongli.
"Tapi tuan... Pengemis seperti ini jumlahnya banyak. Jika anda memberinya sebuah roti pengemis lain akan berbondong berebut makanan dengan pria itu, atau lebih buruknya pengemis akan menargetkan anda demi mendapat roti". Hillie jelas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap permintaan Zhongli.
"Tapi.....". Zhongli cemberut. "Diluar sedang turun salju, apakah jumlah para pengemis ada banyak meski tidak terlihat di cuaca seperti ini?".
"Ada banyak tuan.... Mereka tinggal di bekas kemah para petualang dan rumah kosong".
"....... Lalu bagaimana dengan roti ini...". Zhongli melihat kearah tiga bungkus roti, selai, dan botol susu di meja.
" itu adalah makanan anda untuk berjaga-jaga selama sehari. Jika anda memberinya untuk pengemis bukankah anda akan kekurangan makan?".
"Aku tidak...., kalau begitu bisakah kamu meminta kusir untuk memberikan roti dan susu kepada pengemis itu?. Ini akan memcahkan semua masalah dan kita pasti tidak akan terjebak karna di kerubungi pengemis".
Hillie kehabisan kata-kata. Dia menatap Tuan kecilnya Zhongli yang memiliki mata jernih dan polos. Rasanya berat menolak proposal Zhongli barisan, jika Hillie menolaknya bukankah itu akan akan mematahkan semangat tuan kecilnya?. Jadi dengan terpaksa Hillie mengangguk. kusir berhenti dan melakukan apa yang Hillie minta. Pengemis itu sungguh bersemangat hingga berkali-kali bersujud di tanah bersalju menghadapi kereta. Pengemis itu sangat bertrimakasih atas makanan yang dia terima.
Setelah melihat pengemis itu pergi membawa roti dan susu Zhongli tersenyum. Kereta pun berjalan kembali hingga tiba tiba suara tapal kuda terdengar dari balik jalanan bersalju. Itu adalah tim patroli Knight of Favonius. Mereka menunggangi kuda dan menuju kearah kereta Zhongli.
"Pemeriksaan rutin". Para anggota Kof maju sambil tersenyum dan kusir menghentikan kereta ketika melihat mereka. Segera Kusir membengkak kearah Kof dengan hormat.
Tim Kof terlihat membicarakan sesuatu dan meminta seorang pelayan keluar.
"Oh sial". Hillie berkata dengan spontan. Dia terlihat gelisah sambil menggenggam erat kedua roknya. Sedetik kemudian Hillie keluar menemui Tim patroli tersebut.
Zhongli tau Hillie tidak mau keluar, namun hal-hal yang dilakukan Tim patroli Kof bisa sangat memakan waktu untuk pergi ke Dawn Winery School.
Terdengar bisikan dan kata kotor diluar jendela selama beberapa saat. Tiba-tiba terdengar tawa keras dari tim patroli Kof.
Zhongli melihat keluar jendela dan melihat gaun rok milik Hillie terbuka. Di tengah rok itu adalah sepatu bot milik Tim patroli Kof. Setelah beberapa saat para tim patroli menyeret tubuh Hillie kebelakang hingga menghilang dari pandangan Zhongli.
Zhongli yang menyaksikan tidak bisa untuk tetap diam. Jadi dia langsung membuka suaranya.
" Tuan-tuan". Zhongli mengulurkan tangannya membuka jendela. "Saya tidak ingin menunda waktu saya untuk menunggu di hari bersalju".
Seorang pria dengan rambut biru menoleh dan meliriknya. Dia sengaja bersandar di depan kusen jendela memandangnya dan bertanya. " Siapa namamu?".
"Zhongli". Zhongli menjawabnya dengan ringan.
"Anak yang di adopsi Earl Childe?".
Hillie jelas di dorong oleh seseorang hingga menabrak pinggiran jendela kereta. Dia terlihat terhuyung-huyung jatuh dan mencoba bangkit sambil memegang dinding kereta.
Zhongli melihat bahwa kancing seragam milik Hillie terlepas dan belahan dada nya terlihat. Ketika Hillie hendak berdiri dan membungkuk dengan sopan dia dihentikan petugas Kof lainnya.
"Maaf, Tuan". Petugas Kof berambut coklat datang sambil bersiul. "Saya akan menghukun pelayan karna menunda waktu anda". Katanya sambil berjalan dan tersenyum lalu menghangat cambuk ditangan dan menampar punggung Hillie.
Zhongli menatap nya dengan dingin.
Petugas patroli berambut biru juga menonton adegan ini. Sedangkan petugas patroli Kof yang latin saling berbisik. Sedangkan pria berambut coklat yang mencambuk Hillie hanya berkata dengan nada rendah terhadapnya.
"Apa kamu tau apa yang salah?".
Hillie mengerang. "Salah?".
Lalu pria berambut coklat itu mencambuk nya lagi dan lagi.
"Tolong ingat identitasmu lagi". Pria itu tindak mengatakan apa-apa lagi. Dan menyimpan cambuk nya lalu melihat kearah jendela kereta. Terlihat senyum di sudut mulut milik nya kemudian berkata. "Apakah anda puas dengan penanganan saya tuan?".
Zhongli yang berada di dalam kereta tidak menunjukan ekspresi terhina seperti isi hatinya, tetapi hanya satu kalimat.
Dengan suara rendan dan aksen bicaranya yang agak aneh membuat semua petugas patroli penuh penghinaan. Ketika Zhongli berkata lagi semua tim patroli Kof kecuali pria berambut biru menunjukan ekspresi kekesalan.
Kepingan salju terus berjatuhan bersama langkah Zhongli yang kini keluar dari dalam kereta yang sangat nyaman.
"Saya ingin tahu. Zhongli tersenyum dan mengangkat kelopak matanya yang berwarna kuning. " Kof itu milik Gereja Cahaya yang menaati Dewa bukan? Tapi mengapa mereka menentang pemilik Blessings pedang yang jelas diakui Dewa".
Pada saat ini pria berambut biru yang bersandar di dekat kusen jendela akhirnya bergerak.
Dia mengangkat tangannya dengan lembut dan berkata dengan nada lembut. "Tuan Zhongli, maafkan kekasaran bawahan saya, kami tentu saja tidak akan menentang pemilik blessings pendant seperti anda".
"Elchingen mungkin berlaku agresif dan dia memiliki konflik dengan pelayan anda jadi biarkan saja Pemimpin kami yang menghukun nya ketika kembali".
Zhongli tersenyum dingin dan Blessings pendant milik nya bersinar.
Pria berambut biru itu, melihat sinar di anting Zhongli dan tersenyum samar.

KAMU SEDANG MEMBACA
[My Pet is a God]
FanfictionZhongli menemukan sebuah novel berjudul Genshin Gods story. di novel itu diceritakan tentang perjalanan Aether mencari kembarannya hingga menemui berbagai konflik bahkan dihadapkan pada War para Dewa dengan Celestia. yang mengejutkan Zhongli adalah...