[My Pet is a God]

Transmigrasi sebagai budak

Udara di daerah pertambangan Chasm dipenuhi bau gas berlumpur dan kegelapan. Semakin masuk ke bagian terdalamnya semakin pekat dan gelap penglihatan kalian. Untuk dapat melihat dengan jelas para penambang menggunakan batu bernama Lumenstone adjuvant. Biasanya batu ini tidak di produksi massal karna untuk mengekstraknya dibutuhkan banyak batu yang tersebar diberbagai titik di Chasm. Tapi siapa sangka sejak Semua region (Negara) dijadikan satu Negara besar, distribusi dan penjelajahan Chasm dilanjutkan.

Saat ini sang mandor sibuk memeriksa hasil pekerjaan para penambang, dengan kejam mandor itu mencambuk seorang budak yang lamban dalam bekerja.

"Dasar Pemalas!, cepat!".

Seorang anak berusia lima tahun berjalan dengan terhuyung-huyung sambil membawa ember berisi mineral langka ditangannya.

Anak itu menggumamkan sesuatu dengan suara rendah. melihat anak itu masih lambat dalam berjalan sang mandor mengangkat tangannya lagi mencoba mencambuknya. Segera anak itu mempercepat langkah kakinya.

Di bengkel peleburan kecil, ada sekitar 50 budak yang berbeda usia harus bekerja keras. Dan Zhongli sempat bertanya pada orang sekitar dan dia menemukan usia mereka bahkan tidak sampai 20 tahun. Mereka semua adalah anak-anak yang dipaksa bekerja keras di dalam pertambangan. Karna pekerjaan intensitas tinggih 12 jam sehari ditambah polusi lumpur hitam dan cambukan keras, tidak ada yang bisa hidup hingga melewati usia 20 tahun.

Sungguh masa depan yang suram.

Zhongli mengangkat ember berisi mineral langka itu ke Jinwu. Dan dia memperhatikan bagaimana Jinwu menuangkan semua batu mineral itu ke tungku alkimia.

Semua budak diam-diam melakukan hal yang sama seperti Zhongli dan menyerahkan embrr berisi mineral untuk selanjutnya di proses oleh Jinwu.

Zhongli mengelap keringat di dahinya dan menghembuskan nafas perlahan. Jinwu menatapnya dengan kasihan, mencoba menghibur. "Nak, istirahatlah, saat ini sudah jam 7 sore. Mandor akan segera makan, kamu bisa istirahat dan makan".

Zhongli mengangguk lemah, dan dia kembali berjalan sambil mengangkat ember ke tendanya. Zhongli hanya mengenakan pakaian tipis berupa kaus kebesaran yang kasar dengan berbagai tambalan. Pakaian yang dia kenakan sama dengan pakaian budak lain yang bekerja di pertambangan ini. Meski kaus yang dipakai Zhongli mencapai pahanya itu tidak cukup melindunginya dari hawa dingin yang menusuk di malam hari.

Setelah Zhongli masuk ke tenda, dia meletakan ember itu di sudut tenda lalu duduk diatas jerami bersama banyak orang. Zhongli mulai minum bubur yang dibagikan hari ini bersama roti gandum yang sangat keras. Saking kerasnya roti ini bisa dipakai untuk melempar ke anjing.

Zhongli tersenyum pahit dan mencoba menelan bubur yang tidak berasa itu bersama roti. Agar mudah dimakan dia merendam roti hitam itu ke dalam bubur, mencoba membuatnya lunak agar mudah di gigit. Meski sudah direndam roti itu masih sangat keras. Dan ini menyakitkan bagi bocah berusia lima tahun itu. Giginya masih gigi susu dan dia merasa dia akan merontokan giginya jika memaksa mengigitnya kuat-kuat.

Sudah sebulan Zhongli bertransmigrasi ke dalam dunia ini. Sejak Zhongli terbangun dia belum pernah melihat dunia luar. Satu-satunya kontak dunia luar hanya bisa dia dapatkam dari cerita yang dibawakan Jinwu setiap hari. Terkadang jika Jinwu memiliki sesuatu seperti makanan atau coklat dia akan langsung memberikannya pada Zhongli secara diam-diam.

Pemilik pertambangan ini adalah Zhiyi. Begitu Tsaritsa menjabat sebagai dewa dan memimpin dia memerintahkan antek-anteknya mengisi berbagai urusan pemerintahan. Salah satunya Zhiyi yang seharusnya mendekam di penjara atas kasus meracuni paman Tian dan kasus penyelundupan barang ilegal.

Zhiyi adalah seorang pria berambut hitam dikuncir belakang, dengan kacamata dan topi di kepalanya. Banyak orang yang menggambarkannya sebagai pria yang lembut dan toleran. Menurut Jinwu Zhiyi tinggal di pelabuhan Liyue dan manajer yang menangani masalah pertambangan ini adalah mandor yang mencambuknya.