Halaman ke sebelas ✨

520 51 0
                                    

•••

Saat ini mereka sudah berada di dalam mall trejo yang sudah direncanakan sebelum nya, mereka mulai memasuki salah satu toko yang menjual segala jenis Hoodie & sweater dengan model yang beragam.

" Ini bagus gak ? " Haruto menunjukkan salah satu Hoodie kepada doyoung dengan warna putih dan warna hitam di salah satu bagian lengan nya.

Doyoung mengangguk " Itu bagus, tapi katanya mau yang polos aja ?"

Ya, Hoodie tersebut memiliki semacam tambahan tulisan-tulisan di bagian dada kiri.

" Iya si, tapi ini juga bagus, cuma ada tulisan nya dikit, cocok juga kayaknya sama dia."

Doyoung penasaran, siapa seseorang yang di incar oleh sahabatnya itu.

" Ya udah itu juga bagus."

" Oke, kita ambil yang ini satu-

" Mau beli lagi ?"

- iyaa, kita pilih satu lagi." Lanjut nya

Doyoung ikut saja apa yang diinginkan haruto.

" Ini Doy, bagus ?"

Kali ini bukan Hoodie, melainkan sweater warna biru dengan tambahan gambar bunga di tengah nya.

" Itu juga bagus."

" Sip, gue yakin apapun yang menurut lu bagus, pasti juga cocok sama dia."

Dia, dia , dia terus - Doy

" Iya cocok kayak nya sama si dia."

Haruto terkekeh, setuju dengan doyoung.

Selesai memilih barang yang diinginkan, keduanya menuju kasir untuk pembayaran.

" Terimakasih mas, selamat berbelanja kembali." Ucap mbak kasir.











" Mau langsung balik ?"

" Terserah ."

" Baru jam set enam, apa mau jajan dulu ?"

" Boleh."

Kemudian haruto membawa doyoung ke tempat jajanan langganan mereka berdua.

" Eh, tempat eskrim langganan kita ?"

" Iyaa, soalnya gue gak tau mau bawa lu kemana, kalo jawabannya terserah, jadi gue bawa ke tempat ini."

" Gak papa kok."

" Oke, gue pesen dulu"

Doyoung mengangguk dan tersenyum, haruto sangat manis jika begini, membawa nya ke tempat eskrim langganan mereka, memesan eskrim kesukaannya tanpa bertanya.

Doyoung pergi mencari meja untuk keduanya duduk.

Tak lama haruto datang dan mereka mulai menikmati eskrim diselingi obrolan-obrolan ringan.

" Eh ya, siapa temen lu yang minta anter beli buku?"

" Hm? Oh hyujin, kenapa ? "

Haruto kembali menyuapkan eskrim nya, sebelum menjawab doyoung.

" Nggak, nanya doang."

Doyoung mengernyit, kemudian tak menggubris balik.

" habis ini mau kemana lagi ?"

" Pulang aja ya ?"

" Udah cape ?"

" Iyaa." Jujur doyoung merasa lelah, entah kenapa.

" Oke kalau begitu."

Keduanya beranjak dari tempat eskrim itu dan pulang.

••••





Jam sekarang menunjukkan pukul set tujuh malam, haruto dan doyoung sudah berada di rumah doyoung.

" Jam berapa keluar nya ?" Tanya haruto sembari membungkus Hoodie dan memasukannya ke dalam Tote bag hasil belanja nya hari ini bersama doyoung.

" Jam 8 an katanya si, nanti juga ngabarin lagi anak nya."

" Ouh, jangan kemaleman lu pergi nya."

" Kenapa emang nya ?"

" Bahaya Doy, gimana kalo ada sesuatu diluar sana, dan gue gak ada sama lu saat itu, Gue cuma ngejalanin apa yang orangtua Lu amanahin ke gue buat jaga lu."

" Iyaa iyaa gak bakal malem-malem pulang nya, tapi kalo sama kamu ?"

" Kalo sama gue mah mau sampe pagi juga hayu." Kemudian tertawa.

" Dih kok gitu."

" Ya kan karena lu sama gue pergi nya, dijamin aman."

Keduanya tertawa, namun dibalik tawa itu ada sedikit kegalauan melanda.

" Berharap apa si lu Doy, haha, haruto gini juga buat ngejalanin amanah dari ayah dan bunda." -Doy

" Ya udah aku ke kamar dulu, mau siap-siap."

" Iyaa sana."

Doyoung pun membawa langkah kakinya menuju kamar, meninggalkan haruto dengan kesibukan nya.


Selesai bersiap, doyoung segera turun menghampiri haruto yang masih setia berada di ruang tv.

Haruto melihat sahabatnya sudah rapih dan wangi tentu saja.

" Wihh kayak yang mau ngedate aja nih sahabat gue ." Haruto tertawa.

" Apaan si ngedate-ngedate, orang cuma mau beli buku doang."

" Ya tampilannya kayak orang mau ngedate, mana wangi banget lagi."

" Setiap keluar juga aku biasanya gini outfit nya, kayak yang gak pernah liat aja." Doyoung lanjut memakai kaos kaki sambil duduk di samping haruto.

" Iyaa si, ya udah hp jangan di silent, kalo dia ngajak makan terima aja, lu kan belum makan, nanti maagh nya kambuh."

" Iyaa iyaa."

" Hm, belum datang jemputan nya ?"

" Belum nih, gpp lah masih set delapan kurang ini, mungkin lagi dijalan." Ucap doyoung sembari mengecek hp nya siapa tau ada notif dari temannya itu.

Kring~~ kring~~

Doyoung segera mengangkat telponnya.

" Haloo.."

" Oh iyaa, tunggu sebentar ya."

" Sip."

" Dia udah didepan, kalo gitu aku berangkat sekarang ya."

"Kenapa gak masuk ?"

" Dia ngira nya aku sendiri kalo dia masuk, orang-orang mikirnya orang jahat, soalnya dia belum pernah kesini, jadi gak mau masuk."

" Kalo gitu gue ikut ke depan."

Doyoung mengangguk pasrah.

" Iyaa ayoo."









TBC »»

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang