Halaman ketiga ✨

682 60 7
                                    

*
*
Happy Reading
*
*

Sorry for typo







Sudah setengah jalan, namun doyoung tetap saja diam, ia terus saja menatap keluar kaca mobil.

" Doy, lu kenapa si ?"

" Gpp."

Singkat padat tidak jelas.

" Yakin ?"

" Iya."

" Tapi, biasanya lu kalo diem gini pasti ada masalah, iya kan ?"

" Kata siapa ?"

" Gue kenal lu dari kecil ya, mana mungkin gue gak tau."

Doyoung hanya menghela nafas dan menghadap sahabatnya itu.

" Aku gak papa, fokus nyetir aja." Senyum nya, tapi senyum yang dipaksakan, doyoung kira haruto tidak mengetahui nya, tapi salah, haruto tau. Yang membingungkan ada masalah apa, sampai membuat sahabatnya menjadi diam seperti itu.

Haruto mengangguk saja daripada tambah jelek suasananya, dan lanjut menyetir.

••••••

Sampai di depan rumah doyoung, sama seperti tadi, saat ingin membantu melepaskan Seatbelt, sahabatnya itu menolak.

" Gak papa aku bisa sendiri, makasih ya waktu nya hari ini, maaf kalo ngerepotin."

" Lu kenapa si Doy sumpah gue gak ngerti."

" Aku gak papa haruto, hati - hati pulang nya."

" Gue nginep ya?"

Doyoung menggeleng.

" Lain kali deh ya, aku lagi capek banget hari ini."

" Doy pl–

Ucapan nya dipotong oleh doyoung.

" Ini udah sore sebentar lagi malem, mending kamu pulang terus istirahat."

" Oke, kalo ada apa - apa hubungi gue."

Doyoung mengangguk. Haruto pun meninggalkan doyoung dan pulang ke rumah nya, masih dengan rasa penasaran kenapa sahabat nya tiba - tiba begitu.

Doyoung segera masuk dan mengunci pintu, lalu naik ke kamar dan juga mengunci pintu.

Masih dengan pakaian lengkap dan sepatu yang masih belum dilepas, langsung saja ia menjatuhkan dirinya ke kasur dengan posisi tengkurap. Ia menangis.

" Hikss... Kenapa rasanya harus sakit kayak gini si."

" Sekali aja anggep aku bukan kayak sodara, anggep aku orang lain atau temen."

" Kenapa juga harus ada rasa cinta."

" Kenapa harus ada rasa cemburu."

" Hikss... Hikss harutoo aku cinta kamu, tapi aku takut–

" – aku takut kamu bakal berubah kalo tau soal ini."

" Bunda, dobby nyusul bunda aja ya, dobby takut gak ada yang sayang dobby lagi disini."

Lama menangis, juga melewatkan jam makan malam, karena capek menangis, akhirnya doyoung pun tertidur.

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang