Halaman ke 23 ✨

484 49 3
                                    






Keesokan hari nya, pagi-pagi haruto mengunjungi rumah doyoung, sudah lumayan lama dirinya tak mengunjungi sahabatnya itu.

Haruto memencet bel dan mengetuk pintu tersebut. Hingga pemilik rumah pun muncul.

Dan saat dibuka, melihat siapa yang datang, doyoung terkejut.

" Hai?" Sapa lelaki jangkung itu.

" Haruu?"

Mereka mematung sejenak.

" A-ah, masuk dulu, maaf."

Setelah dipersilahkan masuk ke dalam, doyoung kembali menutup pintu.

Keduanya duduk di ruang tv dan mengobrol banyak. Meskipun tadi didepan agak sedikit canggung, karena akhir-akhir ini haruto sibuk dengan pacarnya dan doyoung sibuk dengan hari-hari nya yang biasa saja. Sudah jarang juga waktu yang mereka miliki, tidak seperti dulu lagi.

Haruto melihat sahabatnya itu, terlihat sedikit kurus belakangan ini, apa doyoung makan dengan baik? Apa sahabatnya itu suka kambuh lagi halu nya ? Dan masih banyak lagi pikiran-pikiran yang ada di kepalanya.

" Maaf ya, aku belum bikin cemilan apa-apa, cuma ada ini, ini juga sisa kemarin belanja sama hyujin ." Doyoung terkekeh, mengingat tidak ada cemilan yang ia buat.

Haruto mengerutkan kening, hyujin ?

" Hyujin? ."

Doyoung mengangguk. " iyaa, kemarin aku minta anter dia ke mall ke toko Hoodie langganan aku
."

" Kok gak minta tolong sama gue?"

" Loh, bukannya kamu kemarin lusa lagi sama pacar kamu, terus juga aku nelpon kamu, tapi yang angkat junkyu, tadinya aku mau minta tolong anter, tapi pas tau kalian lagi berdua, gak jadi, aku minta tolong temen aku aja, kirain kamu udah tau?"

Haruto menggeleng. " Junkyu gak ngasih tau gue soal lu nelpon, malahan dia sama sekali gak cerita apapun pas besok nya, dan lagi pas gue cek handphone, gak ada riwayat panggilan masuk dari lu."

Doyoung tersenyum." Udahlah gapapa, aku ngerti kok."

" Ngerti apaan ?"

" Mungkin pacar kamu cemburu, terus ya gitu, udahlah, jadi niat kamu kesini mau ngapain ?"

" Mamah ngundang kerumah, mau ada perayaan bisnis papa, jadi nanti sore ke rumah sekalian makan malem juga, nanti gue jemput."

" Gak usah " balas doyoung cepat.

" Loh kenapa ? Biasanya juga gitu kan?"

" Maksud aku, kamu gak bawa pacar kamu ke rumah, masa mau jemput aku si."

Haruto menggeleng. " Nggak."

" Hah? Maksudnya?"

" Gue gak bawa junkyu ke rumah."

" Kenapa ?"

" Ya karena orangtua gue belum tau gue punya pacar?"

" Hah? Jadi selama ini, kamu belum pernah bawa pacar kamu ke rumah?"

" Belum, gue belum siap kalo harus bawa junkyu ke rumah Doy."

Doyoung tak akan menanyakan alasan nya, biar itu menjadi urusan haruto.

Entah harus senang atau bagaimana, pasalnya, berarti ia tak akan melihat haruto dan pacarnya itu berduaan didepan matanya.

" Jadi gimana, bisa gak ? Harus bisa si, lu kan anak mamah, sekalian temenin gue juga, nanti pasti banyak tante-tante jodoh-jodohin anaknya ke gue." Ucap haruto.

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang