Halaman ke 42 ✨

480 47 7
                                    





Hari ini dimana acara sakral akan segera di laksanakan, di sebuah hotel ternama, dengan hiasan dan dekorasi yang sangat mewah, di  hadiri oleh rekan kerja dari orangtua junkyu dan haruto, juga kerabat dekat doyoung.

Dari para hadirin muncul pertanyaan, bukannya haruto sudah menikah, kenapa menikah lagi, dan bagaimana bisa junkyu mau di madu oleh suaminya. Namun itu tak digubris sama sekali oleh keluarga besar, biarlah itu menjadi privasi keluarga mereka.

Beo-mi berada di gendongan junkyu yang sedang duduk,  sembari memperhatikan jalannya acara dan di sampingnya ada mertua juga orangtua nya.

Orangtua junkyu tidak ingin terlalu ikut campur atas rumah tangga anaknya, mereka percaya anaknya tak akan mengambil keputusan sebesar ini jika ia tak mampu.

" Sayang, kamu gak cape dari tadi duduk disini, ini masih lama kayaknya, kamu bisa istirahat di kamar kalo mau, biar Beo-mi sama mamah." Ucap mertuanya.

Sang ibu yang juga berada disampingnya mengangguk setuju dengan besannya tersebut.

" Iya sayang, ibu juga khawatir kalo kamu kecapean, biar jumiah yang nemenin kamu di kamar, takutnya ada apa-apa, jadi Gampang."

Junkyu memang sedikit pegal dan kaki nya berasa kesemutan karena sedari tadi hanya duduk sembari memangku Beo-mi yang memang sudah tumbuh besar, juga efek kehamilannya. Akhirnya junkyu menurut dan memilih beristirahat di kamar, ditemani oleh sepupu nya.

" Kalo gitu junkyu titip Beo-mi ya, kalo udah selesai acaranya, tolong kasih tau aku."

" Iyaa, jumiah bibi Titip junkyu ya, kalo ada apa-apa telpon bibi atau paman." Pesan ibu pada anak adik nya itu.

" Iya bi."

Lalu setelah itu junkyu dibawa oleh jumiah menuju kamar hotel yang sudah disediakan untuk keluarga besar jika ingin beristirahat.














Acara demi acara sudah selesai, dan kini doyoung dan haruto yang sekarang sudah sah menjadi pasangan pasusu, tengah duduk sejenak, memandangi suasana didalam hotel tersebut, para tamu ada yang sudah pulang terlebih dahulu, dan ada juga yang masih berada disitu tengah mengobrol dengan sesama pengusaha.

" Eum, Doy, ini terkahir kali nya, maaf dan terimakasih, mungkin dengan ini pun kamu masih belum bisa lupain kejadian dulu, tapi aku mohon, kamu kubur dalam-dalam kenangan buruk dimasa lalu, dan kita memulai hidup baru bersama anak-anak kita." Ucap haruto sembari menggenggam erat tangan doyoung.

Doyoung mengangguk dengan mata berkaca-kaca. Ia masih tak percaya hal ini akan terjadi, di awal ia sudah menolak ajakan nikah dari sahabatnya itu, tapi apa sekarang? Tuhan memang maha membolak-balikkan hati hambanya.

" Aku udah maafin semua nya, yang terpenting sekarang adalah kehidupan keluarga kita, Beo-mi pasti seneng bisa bersama ayah kandungnya, aku juga akan selalu membantu junkyu semampu aku" Jawab nya.

Haruto mengangguk dan menyeka bulir-bulir air mata yang keluar dari suami nya itu.

" Ternyata Cengeng nya masih ada, aku kira pas udah jadi orangtua gak bakal cengeng lagi." Ucap haruto.

Doyoung memukul pelan lengan haruto.

" Ini beda! Dasar " kekehnya dengan suara serak karena menangis.

Keduanya pun sudah saling berdamai dengan masa lalu dan siap memulai lembar baru lagi.

Di kejauhan sana, pria hamil tengah memandangi pengantin baru itu. Yang tak lain adalah suaminya dan sahabatnya.

" Aku bahagia kalau kalian juga bahagia." Ucap junkyu sembari mengelus perutnya.

Dan menghampiri dua pengantin baru tersebut dengan senyuman manis nya.

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang