Halaman kedua ✨

779 69 7
                                    

*
*
Happy Reading
*
*

Setelah 30 menit menempuh perjalanan menuju restoran, sampailah mereka di tempat tersebut.

Saat di pintu masuk, mereka di beri setangkai bunga mawar merah oleh pegawai restoran tersebut, dengan senang hati doyoung menerima bunga cantik itu.

" Bunga mawar merah menandakan cinta yang berani, kalian pasangan yang serasi, semoga bahagia selalu, selamat menikmati waktu di dalam." Ujar pegawai.

Sang pegawai toko membungkuk mempersilahkan kedua nya masuk.

Doyoung tak henti - henti nya tersenyum mendengar ucapan pegawai tadi, apa benar mereka berdua cocok ? Ingin teriak saja doyoung rasanya.

Haruto yang melihat sahabatnya terus tersenyum sejak masuk tadi, bertanya.

" Lu kenapa heh ? Senyum - senyum sendiri, bahagia ya dikasih bunga sama pegawai didepan tadi, ciee."

Doyoung cemberut mendengar ucapan haruto, suka sekali dia mematahkan kebahagiaan orang lain.

" Apaan si haru, suka aja sama bunga nya, cantik."

" Iyaa cantik.."

Doyoung mendongak menatap haruto.

" Bunganya maksud gue, jangan ge-er lu." Haruto tertawa melihat ekspresi lelaki didepannya ini.

Doyoung berdecak "ck"

" Dah ayo mau pesen apa nih ?"

Doyoung melupakan kejadian barusan dan kembali ceria ketika ingin memilih apa yang akan dipesan.

Selesai memesan, haruto menganga tak percaya, melihat pesanan lelaki didepannya.

" Kim Doyoung, lu beneran mesen ini semua, anjir lah banyak banget, bisa ngabisin nya ?"

Doyoung tertawa.

" Bisa dong, kan kamu tau aku pecinta makanan manis."

" Ya tapi ini-- gak takut diabetes ?"

" Nggak haru, tenang aja, kamu mau ?"

Haruto menggeleng, ia akan mamakan makanan nya sendiri, haruto hanya memesan cake tiramisu.

" Ya udah, selamat makan."

Mereka mulai menyantap hidangan nya masing - masing, sambil di selingi obrolan - obrolan ringan.

•••••

Haruto selesai dengan acara memakan cake nya tadi. Sekarang ia tengah memainkan handphone nya, sesekali mengecek, apakah sahabat nya sudah selesai atau belum.

Saat sedang mengamati restoran, haruto melihat temannya yaitu, Jeongwoo berdua bersama satu orang yang ia tak kenal sama sekali.

Kemudian haruto memanggil Jeongwoo.

" Woo!"

Yang dipanggil namanya, mencari - cari, siapa yang memanggil namanya tadi.

" Di sini Jeongwoo!"

Ketemu, jeongwo segera melambaikan tangannya tanda ia melihat haruto, saat itu jeongwo sedang membayar di kasir.

Jeongwoo pun menyusul haruto.

" Woy, ngapain lu disini ?, Tumben banget datang ke tempat ginian."

Haruto menunjuk seseorang didepannya yang masih sibuk memakan hidangan manis. Jeongwoo mengangguk mengerti, dia tau doyoung dan haruto memang bersahabat.

" Lu sendiri, ngapain ?"

Jeongwoo menarik seseorang disampingnya.

Haruto seketika terdiam.

Manis banget, cantik. - batin haruto

" Ngedip woy, kenapa cantik ya ?" Jeongwoo terkekeh, lalu seseorang disampingnya memukul pelan lengan Jeongwoo, ia agak tak terima di sebut cantik, apalagi di depan orang asing.

" H-heh apaan, nggak kok, ngawur lu."

Doyoung baru saja selesai menghabiskan semua pesanannya, dan mengadah melihat siapa yang mengobrol dengan haruto, dan kenapa temannya tadi bilang seperti itu.

Saat melihat, doyoung akui, memang lelaki yang bersama Jeongwoo, bisa di bilang cantik dan imut. Seketika ia merasa ada yang mengganjal di hati nya.

Apa Haruu suka sama laki - laki itu ? - 🐰

" Gue nemenin sodara, nih si maniak makanan."

" Apaan si woo ish."

" Hahah iyaa iya maaf."


" Namanya junkyu, kim junkyu, dia seangkatan sama kita."

" Halo salam kenal, haruto, ini doyoung." Ucap haruto sembari memperkenalkan doyoung.

" lu gak bilang punya sodara disini woo."

" Ya elu nya gak nanya, gimana mau ngasih tau."

" Iya si." Haruto tertawa garing, ketika ia merasakan gugup.

Doyoung heran, kenapa haruto harus gugup seperti itu ?

" Ekhemm." Doyoung berdehem untuk mengambil perhatian haruto.

" Eh Doy, udah selesai ?"

" Hmm."

" Kalo gitu, mau pulang sekarang?"

Doyoung mengangguk, mood nya tiba - tiba hilang, ia sudah tak berminat jalan - jalan, karena melihat kejadian barusan, niatnya ingin bersenang - senang bersama haruto di hari weekend ini.

Doyoung membereskan barangnya, dan bersiap pulang.

" Kalo gitu gue duluan ya woo -- junkyu."

Jeongwoo mengangguk, namun junkyu terlihat malu - malu menjawab nya.

Selama menuju mobil, doyoung terus menekuk wajahnya, berbanding terbalik saat pertama kali datang.

Lain hal nya dengan haruto, lelaki disampingnya terus saja tersenyum. Yang mana membuat doyoung lebih bete lagi.

Saat ingin memasang kan Seatbelt untuk doyoung, haruto terkejut karena tiba - tiba , doyoung menolaknya, dan memilih memasangkan nya sendiri.

Haruto bingung, ada apa dengan anak ini ? Tadi waktu berangkat masih ceria, kenapa sekarang berubah, haruto akan memikirkannya nanti, yang terpenting ia membawa sahabatnya pulang terlebih dahulu.





Hayoo, kenapa tuh ?

Tak bisa memilih [ HaruKyu X Harubby ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang