"Nothing Hurt more than realizing he meant everything to you but you meant nothing to him
( Tidak ada yang lebih menyakitkan dibanding menyadari bahwa dia sangat berarti untukmu namun kamu tidak berarti baginya.)""Hai En." Sapa lisa pagi ini, ia datang untuk mengunjungi En yang sedang bersiap-siap untuk pulang. Lisa tersenyum manis kepada Fee dan Pram, lalu perempuan itu bergerak mendekati En.
"Nak, ada bu dokter, Tab nya di taruh dulu ya." Bisik Fee pelan, En menyerahkan Benda itu segera pada sang mama.
"En sudah mau pulang ya?." Tanya Lisa penuh perhatian.
" Iya miss, En kan udah sembuh." Balas En manis, khas kalimatnya yang sedikit cadel. Fee disebelah En mengelus lembut kepala En, bangga Dengan Sikap En, meski masih Kanak-kanak, En sudah belajar sopan santun.
"Bilang Makasih Sama Miss nya Nak, miss udah rawat En dengan Baik."
"Makasih Miss." Lisa mengangguk sembari tersenyum takjub. Ia memajukan tubuhnya dan memeluk En singkat.
Pemandangan itu pun tak luput dari perhatian Pram, senyum tipis Lisa, Interaksinya dengan En. sejak kecil Lisa memang terbiasa Bersama En, saat Pram berangkat Dinas Luar negeri, seringkali ia meminta Lisa menjaga Putranya. Lisa baik, dan cantik hanya saja pram tidak bisa membalas kebaikan lisa, dengan Segenggam Cinta yang wanita itu dambakan.
Pram menganggap Lisa Tidak lebih dari sahabat, Disaat keluarga nya Menjauh dari hidup pram, Lisa tidak pernah pergi, ia terus berdiri disebelahnya menawarkan perhatian. Masa-masa yang sulit tanpa Fee, Pram lewati susah payah, hari-harinya penuh penyesalan, kesedihan. Pram mencintai Fee, Lisa mencintai Pram, bak rantai kehidupan, harus ada salah satu dari keduanya yang tersingkir, entah pram, Fee, atau lisa.
Lisa , dan En masih asyik mengobrol, sementara Fee hanya sesekali menyahuti En. Tak lupa Pram yang membantu Fee membereskan barang-barang mereka. Rencananya Pram akan membiarkan En menginap malam ini dirumah Fee. Pram sepakat untuk membebaskan Fee bertemu putra nya, minimal Satu minggu sekali.
"Ayo En,pamit dulu sama Miss nya." Perintah Fee, En malah mengulurkan kedua tangannya untuk digendong, mau tak mau Fee pun menuruti kemauan putranya.
"Dadah miss lisa, En pulang dulu. " Ucap En , sembari melambaikan tangannya. Lisa tak dapat menahan gemas, Ia mencubit pipi tembam En.
"Iya anak ganteng, setelah ini jangan sakit-sakit lagi ya, kalau En sehat Miss ajakin beli es krim lagi." Lisa paling tau , apa yang menjadi kesukaan En. Dan itu berhasil membuat En kegirangan. Fee jadi ingat gosip yang beredar beberapa waktu lalu, Saat Fee belum bisa bertemu En, dia hampir setiap hari mencari tahu kegiatan En, dari mata-mata yang ia sewa. Hari itu, Fee melihat sendiri En tampak bahagia bersama Lisa, mereka makan es krim bersama, tak ketinggalan Bapak pram yang muncul, beberapa waktu kemudian.
Usai berpamitan, Fee membawa En untuk meninggalkan kamar rawat, tapi saat hendak membuka Pintu, Pram memberitahukan ingin tinggal sementara, ada yang ingin dia bicarakan dengan lisa, sehingga membuat Fee dan En menunggu diluar.
Fee tidak tau apa yang dibahas Keduanya, Sepenting itu?, samar-samar Fee mendengar Pram Bertanya dengan nada lembutnya. Fee harap tidak terjadi hal-hal mesum didalam, kalaupun kejadian, sebenarnya Bukan haknya untuk mengurusi urusan orang lain. Jadi daripada Menunggu Seperti obat nyamuk, Fee membawa En pergi.
"En mau ikut mama kan?." Tanya Fee, En mengangguk Polos.
"Oke , kalau gitu kita lets go, seneng-seneng!." Seru fee dengan Girang , En yang tidak mengerti apa-apa, ikut gembira. Fee menghentikan Taxi yang melintas, Lalu pergi dari sisi Pram.
Tidak perduli bagaimana kepanikan Pram setelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Again [Tamat]
FanfictionFeeana membenci pernikahan, semenjak lelaki yang ia cintai mengobrak-abrik kebahagiaan pernikahan mereka. Lelaki itu adalah mantan suaminya , Pramesta . pria yang sama sekali tidak ingin ia temui lagi. Namun disisi lain ada Endraw ,anak semata waya...