3. Penggenapan

1.9K 155 4
                                    

   Genap 6 hari Fee menghabiskan waktu bersama En dipulau Bali, jauh dari keberadaan Pramesta, Dan keluarga nya. En benar- benar menikmati liburan mereka. Hari kemarin mereka kembali sibuk berkeliling Denpasar juga berburu makanan halal. Lalu sorenya Fee akan mengajak En menikmati sunset di pantai. Sambil sesekali fee menceritakan kisah masalalu saat-saat ia mengandung En.

   Sebelum menikah, Fee benci strawberry, karena rasanya yang Asam, Begitu hamil ia justru hampir setiap hari mengkonsumsi buah tersebut, kadang-kadang mama Ririn sedikit khawatir melihat fee yang maniak buah merah itu. Namun Sekarang, En malah sangat menyukai apapun dalam bentuk Strawberry. Kemarin saja, saat melihatnya di Supermarket En dengan heboh meminta Fee membelikan untuknya. Fee benar-benar tidak bisa menahan kegemasan terhadap En.

  "Enak ya nak?, En makan sampai belepotan gitu." Ucap Fee pada En yang sedang  menikmati buah strawberry hasil berburu kemarin sore.

   "Kata papa, Buah bery-bery bisa bikin sehat, En suka , Buahnya Enak." Jawab En dengan pelafalan Yang belum begitu lancar. Fee tersenyum lagi, En memang anak yang cerdas, tidak nakal, penurut, dan Sopan.

  "Anak pintar."

  "Mama...mama kata Papa , mama benci bery-bery ya?, Padahal buah kan enak mama, en aja suka, mama juga harus coba bery-bery, biar mama gendut kaya En." Fee tak bisa menolak permintaan En, ia melahap satu Strawberry yang disodorkan En.

   "Emm.. enak!"  Tutur Fee, ekspresi nya Pura-pura puas agar En merasa senang. Dan benar saja, anak itu berjingkrak-jingkrak , dia gembira sangat. Fee tak kuasa lagi, ia ikut tersenyum, lalu mengacak pelan rambut tebal putranya.

  "Hore mama suka bery-bery" pekiknya senang, lalu kembali duduk disamping mama fee melanjutkan kegiatan seperti tadi.

  "Habis ini kita pergi ke toko, buat cari oleh-oleh, En mau bantu mama carikan oleh-oleh buat sus nya En?."

  En mengangguk "mau."

  Rencananya fee akan membeli beberapa barang, sebelum besok bertolak ke Jakarta. Untuk keluarga nya, dan juga sedikit oleh-oleh untuk Suster En, Fee berniat untuk berterima kasih kepada wanita itu, meskipun tidak kenal, Tapi ia sudah merawat En sampai tumbuh besar dan pintar ini.

  Sebelum itu, ia meminta sahabatnya untuk menjemput mereka. Mumpung ada sahabat disini, sekalian saja dimanfaatkan. Lagipula meskipun sudah beberapa kali datang ke bali, Fee masih belum hafal betul jalan Denpasar , khawatir ia malah tersesat, pilihan kedua adalah mencari bantuan, walaupun ya salsa sempat-sempatnya mengomel, karena telah mengganggu waktu berharganya bersama Sang kekasih.

  "Iya gue ada di resort papa, lu kasih tau gue kalau udah nyampe" kata Fee yang tengah sibuk, menghubungi Salsa. Sementara En masih bermain mobil-mobilan tak jauh dari tempat Fee berada. Tapi tiba-tiba putra semata wayangnya itu berteriak ke arah gerbang.

 Tapi tiba-tiba putra semata wayangnya itu berteriak ke arah gerbang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa!" Teriak En lalu menyusul keberadaan papanya di depan gapura. Hampir sepekan tak bertemu, Pram sungguh merindukan putranya. Ia pun segera membawa En kedalam gendongan nya, meskipun menempuh perjalanan yang melelahkan, seketika Capek yang ia rasakan menguap , setelah melihat En yang sehat dan Riang. Tampak nya keputusan mempertemukan En dengan Ibu kandungnya bukan lah pilihan yang buruk. 

Marry Me Again [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang