6. Ambivalen

1.6K 112 5
                                    


  
"They say a person needs just three things to be truly happy in this world: Someone to love, something to do, and something to hope for." (Orang-orang bilang seseorang membutuhkan tiga hal untuk benar-benar bahagia di dunia ini: seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk dikerjakan, dan sesuatu untuk diharapkan.)

   Bahagia itu bentuk sederhana dari menerima. Bisa berupa menerima ketidak sempurnaan, menerima segala hal yang datang dan pergi dalam hidup. Kita punya cara pandang sendiri , bahkan saat kita memilih merelakan sesuatu, pada saat yang sama kamu sudah bahagia dari sisi lain.

  Dalam kasus Feeana, apa dia sudah bahagia?,tentu belum . Fee masih harus belajar berjalan lagi, setelah badai menerpa hidupnya. Bahkan jika Fee memaafkan Pramesta, Ia juga harus memaafkan diri sendiri, kembali menerima kekurangan dimasa lalu. Dan proses seperti itu, tidak secepat kelihatan nya, Hati perempuan yang pernah sakiti, seperti cermin , bila sekali rusak, bisa kah kembali sempurna sedia kala?.

Ternyata Jadi kaum hawa, tidak seenak yang Pria lihat. Memang betul Perempuan tidak wajib mencari nafkah, tapi bebannya paling banyak daripada Laki-laki. Ditambah lagi jika ia anak perempuan pertama. pernah membayangkan sekuat apa ibu kita dirumah, yang harus bekerja, mengurus suami, anak-anaknya, hingga Urusan perut keluarga nya. Fakta mutlak kita dilahirkan dari perempuan, menikah dengan perempuan, diberi keturunan oleh perempuan, Maka sayangi perempuan mu, jangan rusak hidupnya untuk membahagiakan perempuan lain.

  "Mama.."rengek En manja, tubuhnya Masih lemas, walaupun tidak separah tadi malam, tapi siang ini  En kembali Demam. Dia bahkan tidak mau lepas dari gendongan Fee, Sementara Pram sedang keluar mencari makan siang untuk mereka berdua.

"En tiduran dulu yuk, makan lagi dikit aja. habis Itu En minum obat, biar cepat sembuh." Bujuk Fee sebelah tangannya terus mengelus punggung kecil En. Tak lama, suster dan juga Dokter Lisa datang untuk mengontrol keadaan En.

"Siang En, gimana kabarnya anak ganteng?." Tanya Lisa ramah, Beberapa Suster tersenyum kecil melihat En yang begitu manja pada Ibunya. Setelah kejadian tadi malam, desas-desus pun dimulai pagi ini, santer kabar terdengar bahwa Mantan istri pengusaha terkenal datang merawat Anaknya yang juga di duga saingan terberat Dokter lisa. Hingga detik ini kabar itu makin melebar, dari mulut ke mulut.

  "Ditanyain dokternya tuh Nak, jawabnya gimana En?." Gumam fee tapi terdengar jelas ditelinga Lisa. En menggeleng , tidak mau bicara apa-apa.

   Fee pun mengalihkan perhatian nya, lalu tersenyum tipis kepada beberapa orang didepan nya "maaf ya kakak-kakak, En lagi rewel banget, Enggak mau ditinggal dari tadi, Enggak papa ya En nya sambil digendong gini?."

   "Enggak papa mbak, yang penting En nyaman." Itu suara Lisa , dua orang dibelakang nya pun hanya manggut-manggut setuju.

  Orang-orang itu pun mulai mengecek suhu tubuh En, beruntung kali ini En tidak rewel, jadi Fee tidak perlu membujuknya lagi. "Masih demam ya En, tapi tidak separah semalam, obatnya Sudah diminum mbak?."

   "Belum Dok, dari tadi En gak mau lepas."
 
   "Dokter bantu minum obat yuk, Biar En cepat sembuh." ujar Lisa pelan-pelan, menghadapi anak seusia En memang harus seperti ini, penuh kesabaran, dan kelembutan.

  "Mau mama aja." Tolak En, lisa tidak bisa berbuat banyak, akhirnya Dengan sedikit bantuan Suster , Fee meminum obatnya, tapi setelah itu En kembali merengek untuk digendong oleh fee.

  "Dari hasil tes darah, gak ada penyakit serius ya mbak, insyaallah En segera sembuh." Fee mengucap syukur kepada Tuhan, Dari semalam dia tidak tenang, khawatir dengan kondisi Anaknya.

  Lisa dan kedua suster tadi pamit, disusul dengan kedatangan orangtua Fee. Perempuan paruh baya itu menangis sedih mendengar penjelasan fee ditelepon, beberapa jam yang lalu.
Untung saja semalam Fee memilih untuk tidak memberi tahukan kabar ini kepada mama Ririn, bisa-bisa wanita itu akan menghambat urusannya dengan kehebohan yang ia ciptakan. Maklum nenek-nenek Rempong.

Marry Me Again [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang