"Janganlah takut pada yang kau pilih. Saat kau ragu dan takut akan kehilangan, maka kau akan kehilangan segalanya." (Gu Family Book)
Tidak ada keabadian untuk manusia di dunia ini, kadang kau merasa terlalu bahagia, kadang kau merasa paling sempurna, kadang kau merasa paling baik, kadang kau merasa paling beruntung, dan kadang yang banyak itu kau lupa tempatnya sedih, kecewa, dan luka. Hanya saja datangnya Tuhan bungkus dengan kado spesial, bernama Pelajaran. Semua telah diatur dalam garis takdir masing-masing, kau merasa bersyukur, itulah titik nikmat paling sempurna. Paling tidak kau tahu, setiap part kehidupan ada batasnya, keliru jika kita memandang sesuatu secara berlebihan.
Paling penting saat ini, kau merasa nyaman dengan apa yang terjadi. Tak perduli bagaimana tanggapan orang lain, tidak penting jika kelak menyakiti perasaan. Berjalanlah sesuai keyakinan mu, saat kau ragu, justru kamu akan kehilangan segalanya.
Seperti kata pepatah "Hidup adalah serangkaian perubahan alami dan spontan. Jangan melawan mereka – itu hanya menciptakan kesedihan. Biarkan kenyataan menjadi kenyataan. Biarkan segala sesuatu mengalir secara alami berlangsung dengan cara apa pun yang mereka suka."
Perenungan panjang tentang hidup, telah Feeanna lalu dengan gelombang perasaan yang bermacam-macam. Setiap sisi hatinya berpencar masing-masing, ada yang memerintah untuk pergi jauh, disisi lain menginginkan Perempuan itu melawan semua rasa keraguan. Namun juga takut kadang kala membayangi mimpi-mimpi Fee. Biar bagaimanapun selama ia hidup dan dibesarkan oleh ke dua orang tuanya, ia sama sekali tak pernah berbuat sesuatu seperti membantah , apalagi durhaka.
Namun kini 28 tahun hidupnya, Fee seperti dipaksa untuk Melakukan hal yang bertolak belakang dari dirinya. Dulu setiap kali mama bertemu teman-teman nya, mama ririn tidak pernah absen memuji Fee, anaknya yang baik,putrinya yang pintar. Feeanna si bintang kebanggaan mama.
Remuk redam hati kecil Fee, memilih mama, artinya melepaskan En dan masa depannya. Tangis Feeanna meluruh, biarlah senja ini jadi saksi , seberapa besar Sedih Feeanna, kini telah tergugu , hancur rasa hati.
Dipersidangan kali ini Fee hanya bisa menangis di sendirian di kamar pribadinya , sedangkan Pram menjadi tameng perang antara Fee dan Mama.
"Kamu ini benar-benar Enggak tau malu ya!." Bentak Mama Ririn menyudutkan Pram terang-terangan.
"Selingkuh sesuka hati, terus sekarang datang semaunya minta untuk dinikahkan dengan anak Saya. apa kamu enggak ngaca, kamu harusnya sadar kelakuan kamu yang lebih dari seorang bajingan enggak pantas bersanding sama Fee." Kalimat mama ririn merajam tanpa ampun, seharusnya Pram sakit hati, tapi semua ia telan bulat-bulat sebagai pelajaran besar.
Belum selesai mama ririn mencela, Fee turun menyusul, sesak hatinya saat Pramesta dimaki-maki dengan berlebihan seperti ini, Perempuan itu menatap Sang mama dengan linangan air mata.
"Ma, aku mungkin belum bisa jadi anak yang berbakti, dulu ketika pernikahan ku hancur, aku mencoreng nama keluarga, sekarang saat aku mau memperbaiki itu, mungkin aku akan mencoreng hati mama kembali, aku cuma mau minta maaf ke mama, maafiin aku ya ma.." fee bicara begitu tegar, seraya mengucur kan air matanya, perempuan itu kembali menundukkan tubuhnya, Lalu mencium ke dua kaki mama ririn.
Pram yang melihat itu langsung bangkit, dan membawa tubuh fee untuk jauh. Bukan Fee yang harus seperti ini, tapi dirinya.
"Ann.. jangan, bukan kamu yang bersalah , tapi aku yang harusnya minta ampun ke mama." Ujar Pram, ia membawa Fee kedalam dekapannya, Disana Suara tangis fee makin kencang. Begini saja, Pram makin tambah bersalah.
Di seberang sana, mama mengalihkan wajahnya. Tidak ingin melihat dua sejoli yang tengah sibuk menata hati. Sekeras-kerasnya mama, ia tetap saja tergugah melihat kesungguhan Fee, sampai bersujud di kakinya. Andai saja papa melihat ini, mungkin saja mama ririn akan mendapat teguran keras dari beliau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Me Again [Tamat]
FanfictionFeeana membenci pernikahan, semenjak lelaki yang ia cintai mengobrak-abrik kebahagiaan pernikahan mereka. Lelaki itu adalah mantan suaminya , Pramesta . pria yang sama sekali tidak ingin ia temui lagi. Namun disisi lain ada Endraw ,anak semata waya...