Prolog

8K 233 86
                                    

Haloo selamat siang!

Sesuai tulisanku di papan pengumuman, aku bakal revisi cerita inii

Happy reading bestie!

---

"Nak, kapan kamu memakai pakaian yang lebih longgar?" Seorang ibu dengan mata yang berkaca-kaca nampak memandang sang anak dengan tatapan sendu, ia sangat berharap jika anak semata wayangnya itu menutup aurat sesuai dengan syariat Islam.

"Bunda, maafin Rara. Rara belum siap untuk hal itu." Gadis itu tersenyum tipis, ia hanya bisa mengenakan pakaian tertutup yang hijabnya tersampirkan ke atas bahu.

"Pelan-pelan aja, ya? Ibu mau kamu tutup semua aurat kamu. Nggak langsung pakai gamis juga gapapa, asalkan kamu pakai rok dan hijabnya menutup dada."

Rara mengangguk mengerti, ia tak tega melihat muka melas Adyra-ibundanya. "Iya, Bunda. Rara akan coba."

Adyra menghela napas lega, ia segera membawa Rara ke dalam pelukannya. "Bunda akan selalu mendo'akanmu agar menjadi wanita yang sholehah, nak."

Rara tersenyum di sela-sela pelukan itu, ia berharap semoga dirinya cepat diberi hidayah untuk memakai pakaian seperti Adyra.

Setelah pelukan itu terlepas, Rara memilih pamit untuk berangkat kuliah. Mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 3 itu memang tengah dilanda kesibukan menuntut ilmu.

Melihat kepergian sang anak membuat Adyra tersenyum, ia berharap semoga Rara mendapatkan hidayah untuk memakai pakaian yang cukup longgar.

---

Kenapa prolognya aku ganti? Soalnya biar nyambung aja ke alur selanjutnya, hehehe

Tapi tenang ajaa, alurnya tetep sama kokk, jadi perubahannya gak terlalu signifikan

Okee

See you next time 👋🏻

Mendadak Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang