Hai haloo
Jangan lupa pencet bintangnya yaa
Happy reading
---
Jalanan yang tampak lengah membuat salah satu mobil mempunyai kesempatan untuk menambah kecepatan.
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, mobil yang dikendarai oleh Zidan kini sudah bertengger manis di depan sebuah cafe.
Disaat keduanya masuk ke dalam, lambaian tangan dari seseorang segera mengalihkan atensi mereka. Akhirnya Rara dan Zidan mengikuti arah lambaian itu.
"Maaf sudah menunggu lama," ucap Zidan memulai percakapan.
Daffa mengangguk sembari tersenyum tipis. "Santai saja, saya juga baru sampai."
"Oh iya, maksud dari pesan yang anda kirim ke nomor saya bisa dijelaskan sekarang?" Tanpa ingin membuang waktu, Zidan segera mengajukan pertanyaan yang mampu membuat Daffa mengangguk mengerti.
"Beberapa hari yang lalu, saya tak sengaja mendengar percakapan jika Rara tengah mengalami teror oleh seseorang. Dan di hari yang sama, saya melihat ada seseorang berpakaian hitam yang mengikuti arah mobil yang ditumpangi oleh Rara dan Ziva," jedanya sebentar.
"Saya niatnya tidak mau ikut campur masalah ini, tetapi disaat saya sedang berada di dekat toilet pria. Saya mendengar percakapan dua orang yang membicarakan tentang teror yang dimaksud." Ucapan Daffa terhenti sejenak, ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku, "Sebentar, saya punya rekamannya."
Mendengar rekaman yang diputar itu membuat Rara menegang, ia sibuk memikirkan bagaimana bisa seseorang itu melakukan hal yang tidak-tidak.
Melihat gelagat dari sang istri membuat Zidan segera mengelus punggung tangan itu.
"Kamu kenal?" tanyanya yang langsung mendapat anggukan. Setelahnya, Zidan segera menoleh ke arah Daffa. "Ada bukti lain?"
Sayangnya Daffa menggeleng lesu, tapi setelahnya ia menjentikkan jari sebab ada ide yang melintas dari kepalanya.
"Kita lihat cctv, kebetulan ada salah satu cctv yang berada di sekitar toilet itu."
Zidan seketika tersenyum, ia tak sabar untuk mengungkap jati diri sang pelaku. "Saya hampir lupa kalau di depan rumah ada cctv juga, nanti kita ambil data dari situ. Karena kemarin malam ada kejadian aneh yang menimpa Rara."
Daffa mengangguk mengerti. "Tanpa membuang waktu yang lama, gimana kalau kita segera pergi ke kampus?"
Zidan pun segera menyetujui, setelahnya mereka bertiga ke luar dari cafe dan menuju ke arah mobil masing-masing.
Di dalam perjalanan, pikiran Rara bercabang. Ia masih tidak menyangka bahwa sang pelaku adalah orang yang selama ini baik kepadanya.
Walaupun bukti belum terlalu kuat, tetapi ia yakin bahwa suara itu adalah suara milik temannya.
"Jangan terlalu dipikirkan, hari ini kita usut tuntas masalah ini." Melihat gelagat sang istri sedari tadi membuat Zidan tak tega, ia berinisiatif untuk mencairkan suasana agar Rara sedikit menghilangkan pikiran negatifnya.
"Iya, Kak. Rara cuma kaget, kok bisa dia ngelakuin hal yang nggak baik kayak gitu."
"Di dunia ini, kadang orang baik bisa menjadi jahat, Ra. Mungkin ada salah satu faktor yang membuat teman kamu itu berbuat seperti ini."
Mendengar hal itu membuat Rara mengangguk. Setelah mendengar beberapa patah kata dari sang suami, tiba-tiba dering ponsel mengalihkan atensi mereka.
"Ada yang mengikuti mobil kalian. Jangan sampai dia ikut ke kampus, jadi tolong untuk mencari jalan lain dan mengecoh mobil tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mendadak Halal [END]
Romance[Reading List Spotlight Romance of November 2023 WattpadRomanceID] - Seorang gadis yang baru saja berhijrah harus menghadapi sedikit ujian kehidupan, dari mulai obsesi sang mantan sampai ketertarikan seorang dosen kepadanya. Ia bingung dengan hal ya...