Sejak pertemuan Rayyan dengan Queen, hidup Rayyan berubah drastis... tidak, Rayyan selalu di hantui oleh chat adiknya Bilal itu. Queen selalu mengirimkan foto kakaknya dan selalu membahas kakaknya seolah agar Rayyan tertarik pada Bilal. Padahal, Rayyan menjadi merasa terganggu, ia sudah memblokir nomor Queen tapi Queen pasti akan selalu mengirimkan nya pesan dengan nomor lain. ya setidaknya Queen kini tak terlalu mengganggu nya.
Saat Rayyan sedang asik sendiri, ia tiba-tiba dihampiri oleh seorang gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Queen. Queen berlari menghampiri Rayyan dan menepuk bahunya dengan kuat yang membuat Rayyan menoleh ke belakang, ke arah gadis itu dengan terkejut dan bingung.
"Rayyan! gila gue ngejar-ngejar lo dari tadi, kuping lo budeg atau gimana?"
"Apaan?"
"Gue pengen sesuatu... tapi please jangan hujat gue. gue cuma pengen lo sama Bilal jadian biar kata di Wattpad Wattpad yang cerita ketos sama bad boys jadian. kan romantis tuh!"
Queen berkata pada Rayyan sembari menunjukkan wajah imutnya, berharap Rayyan menyetujuinya. Namun, sayangnya tak sesuai ekspektasi Queen, Rayyan justru geli dan jijik dengan perkataannya, ia bahkan tak sanggup memikirkan jika ia berkencan dengan laki-laki yang menyebalkan itu, sehingga ia langsung berkata dengan penuh penolakan dan tegas seolah keputusannya sudah bulat.
"Ngga! gila ya lo, gue itu ngga gay."
"Sekarang, tapi liat aja nanti. Hahahhaha"
"Queen, lo boleh gila, tapi jangan ngajak gue."
Perkataan Rayyan tentu langsung membuat Queen bad mood, Dia menatap Rayyan dengan kerutan di keningnya sebelum ia mendengus kesal dan menyilangkan tangannya. saat Queen hendak berbicara lagi, tiba-tiba seorang laki-laki yang tak asing bagi mereka berdua muncul. laki-laki itu adalah Agam. Agam berjalan menghampiri mereka berdua lalu melambaikan tangannya sebelum senyum tipisnya muncul di bibirnya dengan tulus dan ramah.
"Rayyan, Queen! ternyata kalian disini, tadi gue cari-cari lo berdua."
"Eh Agam"
Sambut Queen lalu memberikan senyum manisnya kepada Agam yang dijawab dengan anggukan. setelah itu, Agam menoleh ke arah Rayyan dan berbicara dengan santai.
"Kebetulan Yan, Bilal cariin lo. Suruh ke belakang perpus katanya."
Mendengar perkataan Agam, Queen langsung melirik ke arah Rayyan dan memberikan tatapan main-main, ia menaik turunkan alisnya lalu mencolek pinggan Rayyan dengan main-main.
"Cie cie! kiw kiww, sono pergi!"
Rayyan langsung memutarkan matanya lalu menatap ke arah Agam, kini ia tak memperdulikan bocah sialan itu lagi.
"Temuin dia buat apaan njir, kaya kurang kerjaan aja gue."
"Gue ga tau Yan, tapi tadi gue liat Bilal nyebat di belakang perpustakaan."
Mendengar hal itu, Rayyan langsung memberikan tatapan serius, dan tanpa membiarkan Queen atau Agam berbicara, ia langsung berjalan pergi dengan langkah nya yang panjang.
Dan benar saja, saat Rayyan sampai di belakang perpustakaan, ia melihat Bilal dengan rokok di bibirnya dan korek di tangannya, ia tampak sedang berusaha menyalakan rokok itu. Namun, belum sempat ujung rokok itu terbakar, tiba-tiba rokok di bibir Bilal terjatuh karena di ambil oleh Rayyan dan di buang.
"Bilal! Gue udah sering bilang kalo di sekolah itu di larang merokok!"
Tindakan dan ucapan Rayyan tentunya membuat Bilal kesal, itu rokok satu-satunya yang ia miliki saat ini namun kini rokok itu sudah terjatuh ke tanah. Awalnya Bilal hendak meraih rokok itu namun Rayyan langsung menginjaknya dan menghancurkannya. Mata Bilal terbelalak dan menatap ke arah Rayyan dengan penuh kekesalan, ia sangat marah sehingga ia meninggikan suaranya pada Rayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Ketos Cantik? [ BxB | END ]
Novela JuvenilSaat pria dan wanita melakukan sex pastinya sang wanita akan hamil, tapi bagaimana dengan yang sesama jenis? Hal ini dilakukan secara tidak sengaja oleh Mahardika Bilal ke Maulana keenan rayyanza, saat Bilal mabuk setelah menemani adiknya bermain di...