12. Aneh

1.9K 231 16
                                        

Akhrinya Adisya sudah bisa sekolah hari ini. Setelah mendapatkan beberapa wejangan dari sang bunda untuk menjaga makannya. Adisya di ijinkan untuk berangkat juga. Menunggu seseorang tepat di depan gerbang rumahnya adalah hal yang kini Adisya lakukan. Sedikit was was jika yang datang ternyata bukan orang yang tengah ia tunggu. Beberapa kali kepala Adisya melihat arah dimana biasanya Aji datang dengan mobil hitamnya. Tapi, ternyata sampai 15 menit ia berdiri disana, Aji belum datang juga. Lagi, Adisya takut jika Tiger akan menjemputnya. Walaupun gadia itu yakini Tiger pasti tidak tau menau tentang ia yang masuk rumah sakit. Juga ia yang sudah pulang sabtu sore atau ia yang sudah bisa masuk sekolah senin ini.

"Semoga aja gak dateng!" Gumam Adisya penuh harap.

Tapi, seketika orang yang ia tidak harapkan benar-benar ada di sana sekarang. Seseorang yang memakai hoodie putih itu membuka helm nya perlahan sebelum akhirnya tersenyum tipis ke arah Adisya.

 Seseorang yang memakai hoodie putih itu membuka helm nya perlahan sebelum akhirnya tersenyum tipis ke arah Adisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adisya menunjukan rasa takut nya. Tanpa mengatakan apapun gadis itu hendak membuka gerbang itu lagi guna kembali ke rumahnya. Tiger menghela nafas berat sebelum akhirnya menghampiri Adisya yang tengah panik itu. Terbukti dari ia yang kesusahan membuka pintu gerbangnya sendiri.

"Adisya!" Panggil Tiger pelan sembari memegang lengan Adisya.

"Kak, tolong pergi. Aku janji akan nerima semuanya tapi gak hari ini. Tolong, aku baru keluar dari rumah sakit. Hari ini biarin aku bebas!" Ujar Adisya panik. Dia bahkan tidak berani menatap mata Tiger.

"Adisya, gue cu-"

"Lepasin, Adisya!" Suruh Aji yang baru saja memarkirkan mobilnya sembarangan. Ya, sembarangan karena ia keburu panik melihat Tiger yang mendekati Adisya.

"Kak Aji!" Ujar Adisya lega. Ia segera menjauh dari Tiger sampai akhirnya cekalan tangan Tiger itu terlepas. Kini ia di bawa Aji untuk bersembunyi di balik punggung tegapnya.

"Gue cuma mau ngomong sama dia!" Ujar Tiger datar. Ia melihat Adisya yang sama sekali tidak melihat ke arahnya. Gadis itu malah sibuk menunduk hingga rambut panjangnya itu menghalangi sebagian wajahnya.

"Lo gak liat gimana takutnya dia liat lo?!" Ujar Aji tegas.

Sekali lagi Tiger melihat Adisya yang kini mencengkram seragam Aji kuat. Rupanya sebesar itu ketakutan Adisya pada Tiger.

"Aji, gue cuma mau minta waktunya dia sebentar!" Ujar Tiger tak mau kalah.

Di balik punggung itu Adisya menggeleng kuat. "Kak Aji, a-ayo berangkat. Nan-nanti ki-kita telat!" Ujar Adisya terbata.

Aji menganggukkan kepalanya. Sebelah tangan Adisya yang mencengkram seragam Aji erat itu di bawanya untuk kini di genggam. Tanpa mengatakan sepatah katapun Aji segera membawa Adisya memasuki mobilnya.

Tiger And His Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang