28.Harapan

982 99 24
                                    

Kini Tania dan Sisca sudah berada di depan cafe. Disini mereka akan bertemu dengan seseorang yang mereka yakini bisa membantu. Bahkan Tania sengaja mengosongkan cafe nya itu agar mereka leluasa untuk berbicara.

"Mbak, dia beneran bisa bantu kan?!" Tanya Sisca harap-harap cemas.

"Pasti bisa, aku yakin!" Jawab Tania yakin.

"Tuh orangnya!" Ujar Tania sembari menunjuk punggung seorang gadis yabg tengah duduk di salah satu meja.

Sisca mengikuti arah pandangan Tania. Kala netranya melihat punggung itu, ia merasa sedikit familiar.

"Yuk, kesana!" Ajak Tania yang langsung diangguki oleh Sisca. Kini kedua ibu itu melangkah menghampiri sang gadis.

"Hallo!" Sapa Tania yang langsung membuat sang gadis membalikan badannya.

"Hallo, tante Tania!" Balasnya sembari mencium punggung tangan Tania sopan.

"Adisya?!" Ujar Sisca kaget.

Ya, dia adalah Adisya. Orang yang Tania bilang bisa membantu Sisca.

"Tante sisca?!" Ujar Adisya sama kagetnya.

"Kalian saling kenal?" Tanya Tania bingung.

Anggukan kepala Adisya menjadi jawaban pasti untuk Tania. Begitupun Sisca, kepalanya mengangguk spontan saat mendengar pertanyaan itu.

"Duduk dulu deh ya. Biar enak bicaranya!" Ajak Tania yang langsung diangguki oleh Adisya dan Sisca.

Kini ketiganya telah duduk di kursi masing-masing. Disana juga telah terhidang tiga cangkir teh dan juga tiga potong chesse cake.

"Jadi, mari kita mulai yah!" Ujar Tania membuka obrolan.

Adisya mengangguk mengiyakan. Walaupun sebenarnya ia sangat kebingungan. Ia memang mengenal Sisca yang notabenenya adalah tetangga juga ibu dari temannya, Aji. Tapi ia tidak tau apa kolerasi Sisca dalam pertemuannya dengan Tania.

"Adisya, tante gak nyangka kalau kamu orangnya!" Ujar Sisca sembari tersenyum lembut.

Awalnya sisca memang kaget saat mendapati Adisya lah orang yang di maksudkan Tania. Tapi berarti Adisya adalah orang yang spesial bagi Tiger. Seketika ia mengingat anaknya yang lain, Aji. Ia mengingat bagaimana senangnya Aji saat menceritakan kedekatannya dengan gadis di hadapannya ini.

"Orangnya?!" Ulang Adisya tak mengerti.

"Orang yang bisa membantu saya bertemu anak saya!" Jelas Sisca.

Jujur, Adisya semakin bingung saja sekarang.

"Anak saya, Tiger!" Lanjut Sisca. Ia seolah paham bahwa gadis cantik di hadapannya itu tidak mengerti maksudnya.

"Kak Adit?!" Tanya Adisya memastikan. Matanya sudah membulat kaget sedari tadi. Sedari ia mendengar Sisca menyebut Tiger sebagai anaknya.

"Tante?!" Tanya Adisya seolah meminta penjelasan pada Tania.

Tania mengangguk mengiyakan. Ia menatap Sisca sebentar dan dibalas anggukan kepala oleh Sisca.

"Adisya, tante Sisca adalah ibu kandung Tiger. Tante yakin pasti kamu sudah tau kalau tante bukan ibunya Tiger, iyakan?" Tanya Tania lembut.

Adisya menganggukan kepalanya. Di taman waktu itu Tiger sudah mengatakannya. Tapi, ia bingung dari mana Tania tau.

"Tante tau dari mana?" Tanya Adisya.

Tiger And His Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang