Siang itu Adisya sudah di tunggu Tiger di kantin. Tapi sebelum ke kantin ia menyempatkan untuk pergi ke toilet dulu. Ia ingin sedikit merapikan penampilannya yang hari itu sedikit berantakan.
"Sya, gue tunggu di luar yah!" Ujar Riri yang langsung mendapatkan anggukan dari Adisya.
Dengan segera Adisya masuk kedalam toilet itu. Ia merapikan sedikit rambut panjangnya menggunakan tangan. Setelah merasa sudah lebih rapi, ia segera keluar untuk menghampiri Riri. Tapi langkahnya harus terhenti saat ia mendapati seseorang tengah mencekal pergelangan tangannya.
"Hai!" Sapanya.
Mata Adisya membola saat melihat sipencekal tangannya. "Kak Olivia?!"
"Iya, Adisya. Gue Olivia!" Ujar Olivia sembari tersenyum miring.
"Gak usah kaget gitu. Gue cuma mau ngasih lo informasi penting!" Lanjut Olivia saat Adisya tidak bergeming.
"Maaf, tapi aku gak butuh informasi penting kakak!" Ujar Adisya berani. Ia segera melepaskan cekalan tangan itu kuat. Lalu mulai melangkah lagi sampai suara itu kembali mengintrupsi.
"Yakin? Gue tau sesuatu loh!" Celetuk Olivia yang kini tengah tersenyum remeh. Nyatanya Adisya masih mudah dipengaruhi.
"Penasarankan lo?!" Lanjut Olivia yang kini sudah berdiri di samping Adisya.
Adisya kembali menelan semua rasa penasarannya. Ia merasa mengobrol dengan Olivia bukanlah hal yang benar.
"Lo gak penasaran kenapa Tiger tiba-tiba ngedeketin lo?!" Tembak Olivia lagi. Kali ini ia kembali mencekal tangan Adisya saat sang gadis hendak pergi.
"Dia cuma ngerasa bersalah, cewek tolol!" Ujar Olivia sarkas.
"Kalau gak karena Allea penyebab kecelakaan yang menimpa bokap lo. Gue rasa Tiger gak akan ngerasa bersalah sampai akhirnya macarin lo kayak gini!" Ujar Olivia serius.
Mata Adisya membelalak kaget. Mencoba menepis segala ucapan Olivia. Tapi nyatanya semua ini terasa masuk akal. Ia mengepalkan tangannya erat. Matanya bahkan sudah berkaca-kaca sekarang.
"Kalau lo gak percaya. Tanya sendiri sama cowok lo itu!" Tambah Olivia tanpa memperdulikan keadaan Adisya.
"Baru digituin aja udah baper. Lo gak tau sih berapa waktu yang Allea aja butuhin buat bisa sedeket itu sama Tiger. Dan dengan bodohnya, lo yang baru kenal dia bisa percaya kalau dia beneran suka sama lo!" Lanjut Olivia.
"Makannya, jadi cewek jangan terlalu bodoh!" Tambah Olivia sembari menabrakan bahunya pada Adisya.
Bruk
Runtuh sudah pertahanan gadis itu. Kakinya sudah tidak bisa lagi menahan bobot tubuhnya. Perlahan cairan bening itu luruh dari mata indahnya. Tapi dengan segera ia mengusap kasar ai matanya. Dengan sekuat tenaga ia berdiri lalu mencuci wajahnya guna menghilangkan bekas air mata itu.
"Muka lo basah banget, Sya!" Celetuk Riri saat mendapati wajah Adisya yang sangat basah.
"Panas banget, Ri!" Alibi Adisya.
"Emang sih. Hari ini cuacanya panas banget yah. Pasti sore atau malemnya hujan nih!" Ujar Riri yang diangguki Adisya.
"Tadi gue papasan sama, kak Olivia. Lo di dalem papasan gak?!" Tanya Riri khawatir.
"Oh ya? Aku gak liat malah!" Bohong Adisya.
"Syukur deh. Takut nya dia aneh-aneh lagi ke lo!" Ujar Riri lega.
"Udah, Ri!" Batin Adisya.
"Yaudah yuk. Pacar lo takutnya ngamuk!" Ajak Riri.
"Ngamuk ya ngamuk aja!" Jawab Adisya enteng.
![](https://img.wattpad.com/cover/320815719-288-k827325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiger And His Soul Mate
FanficKalau kata orang dalam sekolah maupun orang luar sekolah, Tiger Aditya Vierzha itu MAUNGNYA SMA Angkasa Pelita.Keahliannya dalam ilmu baku hantam membuatnya di hormati dan dianggap sebagai ketua dari perkumpulan siswa siswi yang senang berkelahi.Keb...