Sesuai kesepakatannya dengan Aji waktu itu. Adisya kesampaian juga untuk menikmati chesse cake hari ini. Ya, sepulang sekolah tadi Aji langsung menepati janjinya untuk mentraktir kue kesukaan sang gadis.
"Bentar, gue pesenin dulu" Ujar Aji yang langsung di angguki Adisya senang.
Hari ini toko itu lumayan ramai. Jadi, mungkin membutuhkan beberapa saat untuk Aji memesan. Sambil menunggu Aji yang tengah mengantri, Adisya memilih menyibukan dirinya dengan telepon pintarnya. Ia membuka aplikasi instagram untuk melihat update an terbaru dari bias nya di nct. Tapi, seketika ia teringat dengan balasan dari pesan Adisya untuk Tiger tadi. Ia membaca pesan itu dengan teliti. Lagi, itu benar pesan balasan dari Tiger. Tapi, gadis itu merasa aneh saat membacanya. Ah tidak semua tentang Tiger akhir-akhir ini memang aneh.
'Kak Adit'
|Sama-sama☺️
|Gak papa
|Tapi gue mau minta waktu luang lo buat |lanjutin obrolan tadiBesok, jam 5 sore. Di taman komplek| rumah aku|
"Hey, sibuk banget kayaknya. Sampai gue di cuekin!" Ujar Aji yang berhasil membuat Adisya kaget. Lalu gadis itu kembali memasukan ponselnya ke dalam tas sekolah.
"Hehe, abis bales chat temen!" Jawab Adisya.
Aji mengerutkan alisnya heran. Pasalnya teman gadis itu yang ia tau hanya Riri. Jadi, agak aneh saat mendengar Adisya yang mengatakan teman dari pada menyebut nama Riri. Tapi, ia sadar tidak memiliki hak untuk bertanya lebih jauh. Jadi, ia memilih percaya. Lagipula mungkin saja Adisya memang memiliki teman selain Riri.
"Yaudah nih, kue nya. Makan yang banyak!" Suruh Aji sembari menyodorkan piring berisi sepotong chesse cake kehadapan Adisya.
"Wah, cantik banget kueny!" Celetuk Adisya dengan mata berbinar.
"Cantikan juga lo!" Gumam Aji yang rupanya samar samar Adisya dengar.
"Kak Aji, ngomong?" Tanya Adisya memastikan.
"Nggak, udah makan!" Suruh Aji gugup.
Adisya mengangguk ragu. Baru saja sendoknya menyentuh kue itu, sang gadis kembali berceletuk. "Tapi, sayang ah!"
Hal itu membuat Aji tersenyum geli. "Iya, gue juga sayang!" Ujar Aji terang-terangan.
"Wah, Kak Aji juga sayang kalau chesse cake nya aku potong?" Tanya Adisya polos. Padahal yang di maksudkan Aji sama sekali bukan kue itu.
"Polos banget!" Ujar Aji sembari menggelengkan kepala pelan.
"Udah makan, gue gak sayang kue nya kok!" Tambah Aji yang langsung mendapatkan anggukan dari Adisya.
Kini gadis itu memakan kue itu dengan lahap. Sepertinya gadis itu juga puas dengan rasanya. Hal itu terlihat dari bahasa tubuhnya. Aji bahkan sampai di buat gemas melihat tingkah Adisya itu.
"Enak banget yah? Makannya sampai goyang goyang gitu!" Seru Aji sembari tersenyum tipis.
Adisya mengangguk kuat. Lalu menyuapkan potongan terakhir kue itu kemulutnya. Baru setelah selesai mengunyah ia menjawab pertanyaan Aji.
![](https://img.wattpad.com/cover/320815719-288-k827325.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiger And His Soul Mate
Fiksi PenggemarKalau kata orang dalam sekolah maupun orang luar sekolah, Tiger Aditya Vierzha itu MAUNGNYA SMA Angkasa Pelita.Keahliannya dalam ilmu baku hantam membuatnya di hormati dan dianggap sebagai ketua dari perkumpulan siswa siswi yang senang berkelahi.Keb...