5.Pembunuh

2K 237 26
                                    

"Jujur sama Aing, Dit! Lo tertarikan sama si dede gemes?!"

Baru saja duduk dibangku kantin, tapi Tiger sudah di todong pertanyaan dari teman-temannya.Sebelah alisnya terangkat dengan otak yang mulai mencerna pertanyaan itu.

"Gue setuju sama si Tomis kangkung. Lo pasti sukakan sama si Adisya?!" Ujar Dava setuju.

"Eh Anying! Nama gue Tommy, Bangsat!" Bantah Tommy tidak terima karena namanya di ubah oleh Dava.

"Iya...iya...TOMMY BANGSAT!?"

"Gak gitu, Anying!?" Ujar Tommy frustasi.

Tiger hanya memutar bola mata malas lalu melirik Rama yang sepertinya juga mulai jengah menghadapi kedua temannya itu.

"Cicing bisa teu? Teu era ditempokeun ku loba batur?" Lerai Rama seraya menatap tajam Alvi dan Dava yang hampir adu jotos.

(Diem bisa gak? Gak malu apa diliatin banyak orang?)

"Jawab, Dit! Biar mereka gak penasaran!" Sambung Rama setelah berhasil menghentikan keributan dihadapannya.

"Alah! So so an biar gue sama Dava gak penasaran! Lo juga penasarankan, Ram?" Ledek Tommy dengan mulut penuh tahu.

"Pake jual nama kita lagi!" Tambah Dava dan langsung di angguki Tommy.

Rama menatap 2 orang dihadapannya tidak percaya.Mereka hampir saja adu jotos tadi, tapi lihat hanya dalam beberapa menit mereka sudah akur lagi.

"Ngeselin ya Anjing!" Umpat Rama.

Sedangkan Tiger ia tampak tidak terganggu dengan keributan dari teman-temannya itu.Ia kini malah sibuk menaruh sambal dan saos pada bakso dihadapannya.

"Lah malah makan tu anak!" Ujar Dava.

"Terus maunya gimana?" Tanya Tiger datar tanpa repot-repot menoleh.

"Jawab!" Kompak Alvi dan Rama.

Prang

Tiger menaruh garpu dan sendoknya kasar lalu menatap satu-satu temannya datar.Ia menghela nafas lelah lalu menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Dia cewek yang gue cari selama ini. Cewek, yang jadi penyebab penderitaannya Allea!" Singkat Tiger datar.

"Jadi, dia cewek yang sama Revan kemarin?!" Serobot Tommy.

"Iya!" Ujar Tiger singkat.

"Bukannya lo benci banget sama tuh cewek. Kok tadi gue liat malah mesra-mesraan diparkiran?!" Selidik Dava.

Tiger tersenyum miring. Berarti rencananya berhasil. Jika teman-temannya saja sampai bertanya-tanya. Coba bayangkan bahgaimana dengan yang lain. Terutama fans fanatik dari Tiger.

"Lo gak liat aja kejadian 10 m sebelum mereka sampai parkiran!" Jawab Rama yang dibalas Tiger dengan mengedikan bahu.

"Dia bawa motor kayak orang kesetanan. Gak tau aja tuh cewek dibelakangnya udah ketakutan kayak apa?!" Tambah Rama lagi.

Tiger menatap ketiganya yang kini menatapnya dengan pandangan misterius.

"Sampai segitunya?" Tanya Dava heboh yang dibalas Tiger dengan sebelah alis terangkat.

"Tiger, lo serius? Dia bahkan mungkin gak tau apa-apa!?" Tanya Alvi yang ikut gemas.

"Lo tau apa?!" Tantang Tiger kesal.

"Dia baru di kota ini Tiger. Jadi, mungkin aja dia emang gak tau masalah lo sama Revan!" Jelas Tommy mencoba bersabar.

"Gue gak peduli mau dia tau atau nggak. Intinya, dia penyebab semuanya terjadi!" Ujar Tiger sebelum menjnggalkan meja itu.

Tiger And His Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang