05.00 am

29.1K 2.1K 69
                                    



Kesalahan terbesarku adalah terlalu mudah percaya dan mengiyakan. Tanpa melihat dulu, bagaimana sikap dan perilakunya kepada orang terdekatnya.

Aku terlalu mudah menyimpulkan bahwa lelaki yang berani datang langsung ke rumah adalah yang sungguh ingin memperjuangkan. Namun, pada kenyataannya itu tak seperti apa yang aku bayangkan .

Pun kesalahan terbesarku adalah aku tak berusaha mencari tahu bagaimana masa lalunya dan apa alasan ia memilih aku dari jutaan wanita yang ada di belahan dunia ini.

Iya, ternyata mengenal seseorang dalam jangka waktu yang cukup lama, dari mana ia berasal dan bagaimana akhlaknya itu juga perlu, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengambil sebuah ikatan pernikahan.

- Nayla Nur Jannah -

•••

Nayla menggelengkan kepalanya tak mau.

Ia tetap teguh pada pendiriannya.

Nayla akan tinggal di sini dan memulai semuanya dari awal tanpa keberadaan Alex di sampingnya. Itulah keputusan akhirnya.

Nayla tahu ini berat.

Nayla tahu ini juga tak mudah.

Tapi, rasa trauma kemarin, itu terlalu membekas.

Rasa sakit akan sebuah pengkhianatan dan kebohongan itu terlalu membekas untuk wanita lugu seperti dirinya.

Nayla menyadari saat itu, ia terlalu cepat mengambil keputusan. Tanpa melihat siapa dan bagaimana sebenarnya seorang Alex.

Nayla kini ingin hidup bahagia dengan caranya sendiri.

Nayla ingin bebas berekspresi tanpa bayangan Alex di sampingnya.

Mamah Dwi hanya bisa menghembuskan nafasnya perlahan-lahan.
"Ya sudah. Sekarang lebih baik siap-siap dulu. Sebentar lagi acaranya mau di mulai," ucap Mamah Dwi meminta Nayla bersiap-siap dan membiarkan Nayla menenangkan pikirannya terlebih dahulu.

Berharap masih ada kesempatan lagi untuk anaknya untuk memperbaiki semua kesalahannya.

•••

Pada akhirnya, hidup ini hanya tentang aku dan Tuhan.

- Nayla Nur Jannah -

Usai menjalankan sholat isya, Nayla kini tengah bersimpuh atas segala keluh.

Hari ini adalah hari ke tujuh ibunya pergi meninggalkannya.

Nayla menyadari, semua rasa sakit yang ia temui dan ia dapati, sejatinya hanya cara agar ia lebih dekat denganNya.

Saskia yang masih terlihat khawatir setelah insiden tadi segera mencari Nayla saat ia tiba di rumahnya.

"Nay, kamu masih belum mau keluar? Yang lain udah pada kumpul loh," ucap Saskia yang sudah berdiri di depan kamarnya.

Saskia berjalan mendekat ke arah Nayla. Nampak terlihat ketenangan melihat Nayla masih mengenakan mukenanya.

Setinggi Tujuh Tombak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang