05.40 am

26.3K 1.8K 34
                                    



Pertanyaan random Pren,
Kalau kalian diposisi Nayla kalian mau maafin Si Alex nggak?

Usaha Alex buat yakinin Nayla udah cukup belum?

Oke, segitu aja 🤗

Jangan lupa ajakin pasukannya ya biar ikutan mampir ke lapak ya 👍

•••

Segala sesuatu bisa dibicarakan baik-baik. Kecuali, perselingkuhan.

- Nayla Nur Jannah -

Alex menggelengkan kepalanya tak setuju. Ia masih tak percaya Nayla kini berusaha mengusirnya.

"Jadi lo ngusir gue?" tanya Alex menyakinkan ucapan Nayla.
"Lo lupa kalau Lo lagi ngandung anak gue Nay dan lo tega mau misahin anak lo dari ayahnya?"

"Iya," jawab Nayla terdengar sangat tegas.

Tanpa basa basi busuk. Ia berusaha bersikap tegas kepada Alex. Ia sudah tidak ingin lagi berlutut bahkan memelas kasih darinya.

Selama ini sudah cukup ia bertahan demi almarhum ibunya. Untuk kali ini biarkan dia menjelma menjadi Nayla yang tangguh.

Nayla yang sesungguhnya.

Nayla yang sudah biasa dibenci, dimaki dan direndahkan oleh siapapun.

"Apa kata-kata aku kurang jelas Mas? Aku mau kita-"

Bukannya sakit hati atau emosi karena ucapan Nayla. Alex justru tersenyum manis. Ia segera memotong ucapan Nayla. Seolah tak peduli lagi dengan ucapan Nayla tadi.

"Berapa kali gue bilang Nay. Nggak akan ada perceraian. Lo akan selamanya jadi istri gue. Ngerti," ucap Alex penuh penekanan membuat Nayla terdiam membisu.

Merasa bingung, apakah Alex mengatakan itu dengan tulus atau hanya sebatas modus. Seperti yang lalu-lalu.

Melihat Nayla yang menatap dirinya penuh curiga. Alex kembali membujuk Nayla agar kembali memberikan kepercayaan kepadanya.

"Nay, udah lah ngambek nya. Sampai kapan lo diemin gue terus," ucap Alex memohon lagi dan lagi agar Nayla mau memberikannya kesempatan kedua dan kembali membuka hati untuknya.

Alex menghembuskan napasnya perlahan-lahan. Melihat Nayla yang hanya terdiam.
"Oke, gue nggak bakalan larang lo kerja. Tapi, kali ini gue yang anter lo ya," ucap Alex lalu dengan cepat meraih tangan Nayla dan menggenggamnya erat.

Nayla tak bisa menolak. Bahkan untuk menolak pun sudah tak bisa. Genggaman tangan Alex terlalu kuat. Keduanya berjalan ke depan. Alex segera membukakan pintu untuknya dan mempersilahkan Nayla masuk ke dalam mobilnya.

•••

Sepanjang perjalanan Nayla hanya terdiam. Sedangkan Alex fokus melajukan kendaraannya.

Alex sendiri sudah kehabisan topik untuk memulai percakapan dengan Nayla, karena sedari tadi Nayla terus mendiamkannya. Sama sekali tidak menjawab pertanyaan darinya.

Suara dering telepon Alex berbunyi.

Isabella is calling ...

Melihat siapa yang kini tengah menghubungi Alex. Hati Nayla kembali teriris. Memang ia berusaha untuk tidak peduli dengan suaminya. Tetapi tetap saja, hati kecilnya tidak terima. Melihat ia masih berhubungan dengan seseorang yang pernah singgah di masa lalunya.

Setinggi Tujuh Tombak [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang