Chapter 14

1.4K 177 6
                                    

READERS P.O.V

Akhirnya aku berhasil melewati rintangan menyebalkan itu. Tadi buaya sekarang kapak-kapak raksasa, nanti apa lagi?!

"Pemilik rumah ini benar-benar licik" 

Ku tundukkan kepala ku untuk melihat keadaan diri ku sendiri. Aku benar-benar berantakan. Pakaian ku sobek-sobek dan banyak luka sayatan dimana-mana. Rambut ku juga beberapa kali terpotong di ruangan jahanam itu.

"Untuk pertama kalinya aku mengeluh saat akan menolong seseorang" 

Langsung saja ku bersihkan darah yang masih mengalir di beberapa bagian tubuh ku dan kembali melanjukan perjalanan ku.

READERS P.O.V END

NORMAL P.O.V

Y/n membuka pintu yang ada di depannya dan terlihat lha sebuah ruangan yang amat gelap dan sama sekali tidak ada pencahayaan. Benar-benar gelap gulita.

"Ruangan apa ini?" Tanya y/n

Tiba-tiba saja ruangan tersebut berubah menjadi ruangan yang sangat menyilaukan dan bersamaan, terdengar bunyi gaduh yang memenuhi seisi ruangan.

"Tangkap dia!" Teriak seseorang

Mulai terdengar bunyi senjata api yang menembakkan pelurunya kearah tempat y/n berada. Y/n berusaha menghindari peluru tersebut namun apa daya dirinya sudah terluka terkena timah panas itu.

Walaupun tidak menembus tubuhnya, hanya sekedar luka gores, itu berhasil membuat diri nya terluka. Y/n berusaha mencari tempat perlindungan kemudian menembakkan lampu yang berukuran cukup besar itu baru kemudian menyerang semua musuh yang mencegat nya di tempat itu.

Dengan cepat y/n dapat mengembalikan keadaan seperti semula. Kini hanya tersisa 2 orang lagi yang masih bersembunyi dibalik sebuah tembok. Kedua orang itu sesekali mengintip dan mencoba untuk menembaki y/n yang juga masih bersembunyi ditempatnya.

Y/n berpikir sejenak. Ia menatap sekitar dan menyadari ada senjata para penjaga yang tergeletak. Dengan cepat dan tak bersuara, langsung mengambilnya dan mengecek pelurunya.

"Untung masih ada" batin y/n

Y/n menarik pelatuk kedua senjata itu lalu menggenggamnya. Dengan cepat ia langsung berlari keatas sebuah tong besi yang berada di tengah ruangan kemudian lompat ke atasnya lalu melakukan lompatan salto sambil menembak kearah kiri dan kanannya.

DOR! DOR!

2 butir timah panas bersarang tepat di dalam kepala kedua musuhnya. Tubuh mereka jatuh dalam keadaan lemas dan jangan lupakan dengan darah yang mengalir deras keluar dari kepala mereka.

"Fiuh~ akhirnya selesai juga tugas ku disini" gumam y/n

Tanpa basa-basi lagi, y/n langsung pergi untuk menyelamatkan paman sekaligus rekan kerja pamannya. Ia berlari dengan lumayan cepat menelusuri lorong yang remang-remang itu.

Setelah beberapa saat berlari, akhirnya gadis cantik itu menemukan sebuah pintu besi yang tertutup dengan rapat berdiri di depannya. Ia menyeringai dan langsung mempercepat laju kakinya, dan dalam sekali gerakan..

BUAKKKK!!! GUBRAK! 

"Apa itu?!" Seru seseorang di dalam nya

Bonten yang tersandra di ruangan itu tentu saja terkejuht dengan bunyi kencang yang berasal dari depan mereka, begitu juga dengan orang yang tengah menyandra mereka. Siapa lagi kalau bukan Rei.

Rei langsung menoleh dan betapa terkejutnya ia kala ia melihat y/n datang dengan berbagai persenjataan. 

"Y/n?!" Seru Bonten bersamaan

You Belong To Us! (Bonten x Readers)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang